Sebenarnya kejadian tentang
santet ini sudah lama terjadi tapi baru kali ini Madjongke punya pikiran untuk menceritakan pada semuanya. Ini bukan cerita santet bohong ataupun hanya sekedar bualan yang Madjongke buat untuk menarik perhatian ataupun untuk menarik pengunjung yang lebih banyak pada blog ini.
Jadi kejadian orang di santet ini benar-benar terjadi dan bukan hanya Madjongke saja yang menyaksikan langsung tapi ada orang lain yang saat itu bersama Madjongke ikut menyaksikan orang yang saat itu sedang disantet.
Sebelum memulai, Akan Saya jelaskan dulu bahwa kejadian tentang santet ini terjadi ketika Madjongke masih anak-anak. Saat itu madjongke pergi ke rumah seseorang bersama kakak dan juga tetangga untuk meminta beberapa pohon hias. Orang tersebut terhitung masih ada hubungan dengan keluarga Madjongke. Untuk memudahkan, Sebut saja namanya MN. MN ini adalah orang yang di
santet dan dia adalah seorang wanita muslim yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dipondok pesantren di kota magelang.
Saat itu terlihat jelas keadaan MN tidak begitu baik dan Madjongke sekilas berfikir kalau MN sedang tidak enak badan dan tidak ada pikiran sama sekali kalau dia akan di santet. Setelah bercakap-cakap dan bercanda sedikit lama, akhirnya MN meminta izin untuk masuk kedalam dengan tujuan beristirahat.
Ketika sedang asyik memilih tanaman yang akan diminta, tiba-tiba Kakak MN yang sudah terhitung bapak-bapak keluar dengan tergesa-gesa. Dia menyuruh kami untuk masuk dan memberitahukan pada kakak Saya apa yang sedang terjadi pada MN. Saat itu madjongke juga belum tahu kalau MN ini sedang di santet orang karena setelah kakak di beritahu dia tidak memberitahukan hal itu kembali.
Kemudian Kakak MN menyuruh kami untuk membaca surat Yasin (islam) bersama dan saat itu cuma Madjongke sendiri yang tidak bisa sehingga hanya bisa diam dan melihat.
Ketika itu, keadaan MN sungguh diluar akal pikiran. Perutnya membesar dan payudaranya mengempis seolah hilang. Selain itu, dibagian lutut dan juga tangan berdenyut-denyut seolah letak jantung berada pada bagian tersebut. Cuma perbedaannya denyutan itu lebih terlihat jelas.
Tidak berhenti disitu, Suara rintihan MN begitu menyayat hati dan terus mengucapkan kata "bapak" berulang-ulang. Bingung bercampur takut, madjongke hanya bisa melihat keadaan MN yang terus memburuk.
Setelah beberapa saat, MN mengucapkan salam dan seolah berbicara dengan seseorang. Lama semakin lama madjongke mengerti bahwa saat itu MN berbincang dengan "bapak" yang sebenarnya orang itu adalah gurunya dari magelang yang sedang "tarik sukma" dan 1 orang lagi yang memiliki kemampuan sama.
Percaya atau tidak itu hak kalian. Jika ingin penjelasan yang lebih lengkap dan siapa saja saksi-saksinya silahkan lanjutkan membaca dan kalau bisa sampai selesai.
Nah, setelah itu MN bersama guru dan temannya mencari pengirim
santet tanpa raga dan akhirnya ketemu. Hal ini bisa diketahui dari kata yang dikeluarkan MN karena secara langsung kami tidak mendengar orang lain yang berbicara selain MN. Setelah itu dengan kekuatan gaib (mungkin) Bapak atau guru MN mengambil tanda yang ada pada sebuah boneka sebagai media dalam mengirim santet dan bersamaan dengan itu tubuh MN mulai kembali normal seperti semula. Dari lutut yang berhenti berdenyut, perut mulai kempes, payudara yang kembali normal dan juga bagian tubuh lain yang sebelumnya menjadi aneh.
Penjelasan
Semua sudah selesai dan akhirnya kakak MN menceritakan bahwa MN belum lama ini disukai oleh seseorang laki-laki dimana laki-laki tersebut disukai juga oleh seorang wanita lain. Pria tersebut sangat mencintai MN namun entah kenapa tiba-tiba dia melakukan pernikahan dengan wanita yang menyukainya.
Mungkin wanita tersebut merasa cemburu yang berlebihan sehingga mengirim santet pada MN. Dari penjelasan tersebut kami mengetahui semua yang terjadi sebelumnya dan mendapat penjelasan yang sangat lengkap sehingga tulisan diatas bisa ada.
Sekali lagi, jika anda percaya silahkan tapi kalau tidak juga silahkan. Dan bagi yang merasa tetangga atau mengenal baik siapa Madjongke, Saya akan menjelaskan lebih lengkap tentang siapa saja yang ikut ketika kejadian ini terjadi. Seperti yang sudah saya tuliskan, Orang itu adalah Kakak saya sendiri yang saat ini menetap di kota padang bernama Musyarofah dan satunya lagi tetangga saya bernama Muhlisin. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.