Kisah cinta segitiga ini di alami oleh seseorang, sebut saja namanya Dion. Dion adalah seorang pria yang cukup sederhana dan tidak bisa dikatakan kaya. Selain itu, dia juga bukan orang hebat dan bisa dikatakan orang biasa saja seperti pria pada umumnya. Sebelum memulai, madjongke jelaskan dulu bahwa nama yang ada didalam Kisah
cinta segitiga ini semuanya tidak menggunakan nama asli atau samaran. Dan untuk masalah tempat juga tidak bisa di jelaskan. Dan untuk memudahkan, pelaku utama dalam
kisah cinta segitiga ini adalah Dion Sendiri.
Kisah Cinta Segitiga
Kisah ini berawal ketika Aku (Dion) mengenal seorang wanita yang sangat lembut yaitu Ana. Ana merupakan seorang wanita yang cukup cantik dan banyak laki-laki yang tertarik dengannya. Dia sopan, baik, dan juga tidak banyak tingkah. Aku dengan Ana sangat akrab sampai-sampai kami seperti seorang kekasih. Memang keadaan waktu itu belum ada satupun dari kami yang menyatakan cinta tapi sepertinya hal itu sudah tidak diperlukan lagi karena kami sudah seperti sepasang kekasih.
Singkat
cerita, setelah beberapa bulan aku mengenalnya, secara tidak direncana dia memperkenalkan aku pada sahabatnya bernama Vivi. Ini terjadi ketika kami berdua berada ditempat umum dan secara kebetulan bertemu dengan Vivi. Mulai kenal dan kenal, ternyata Vivi tertarik dan suka padaku. Namun karena sejak semula aku sudah bersama Ana, aku jarang menurutinya ketika dia mengajak jalan.
Namun diluar dugaan, ternyata diam-diam Vivi menanyakan hubungan Ana dengan aku kepada Ana. Karena sebelumnya tidak ada yang menyatakan cinta, tentu saja Ana menjawab kita cuma sahabat. Seketika itu juga Vivi mengatakan bahwa dia suka dan ingin jadi pacar aku.
Hal itu bisa aku ketahui setelah Ana menyatakan bahwa dia tidak bisa lagi menemani aku karena dia sudah memiliki pacar dimana pacar Ana tersebut mengenal aku dan juga sebaliknya. Selain alasan itu, dia juga menceritakan semua tentang Vivi termasuk mengatakan satu kalimat yang sampai saat ini masih aku ingat. Yaitu ada orang lain yang membutuhkan aku. Orang tersebut tidak lain adalah Vivi.
Mengetahui dan menerima kenyataan itu, jujur saja aku merasa tertekan dan setiap hari selalu terbayang-bayang sosok Ana. Disaat itulah, Vivi masuk dalam kehidupan aku. Dia terus menghiburku dan memberikan semangat. Sedikit tentang Vivi, Vivi memang tidak seperti Ana. Dari segi penampilan mereka tidak jauh berbeda. Cuma ada yang membuat mereka berbeda. Yaitu Vivi lebih banyak bicara dan juga sedikit urakan.
Secara perlahan aku mulai menyukainya (Vivi). Tidak butuh waktu lama, akhirnya kami pacaran dan orang yang pertama menyatakan cinta adalah aku sendiri.
Di saat kami sudah jalan beberapa tahun, Ana kembali masuk dalam kehidupanku. Namun karena keadaan yang sudah berbeda, kami hanya bisa berteman selayaknya teman biasa. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Akhirnya secara mengejutkan Ana mengakui bahwa dulu sebelum berpisah dengan aku dia berbohong bahwa dia memiliki pacar. Dia hanya bersandiwara karena tidak enak dengan Vivi. Alasannya, Vivi sangat baik kepada Ana dan antara Vivi dengan Ana sudah seperti saudara. Selain itu, Ana juga merasa berhutang banyak budi pada Vivi. Sehingga dia rela meninggalkan aku karena hal itu.
Dia juga menyatakan bahwa semenjak itu, dia sangat tersiksa dan selalu kangen dengan aku. Dan karena tidak tahan, dia sengaja bertemu kembali dengan aku dan mengatakan hal yang sebenarnya dia rasakan. Jujur saja aku ingin memeluk dan menciumnya saat itu juga. Tapi karena masing-masing dari kami sudah ada yang memiliki, aku tidak melakukan hal itu.
Beberapa hari kemudian aku mengajak Ana untuk bertemu. Tentu saja dengan tujuan ingin meminta penjelasan yang sebelumnya sempat terputus. Pada saat itu, Ana mengatakan bahwa dia masih mencintaiku dan menyesal telah membohongiku. Namun saat ini dia sudah memiliki seorang pasangan yang tentu saja bukan diriku. Sebagai salam perpisahan, aku mencium pipinya untuk yang terakhir kali. Dia hanya diam dan kemudian berlalu pergi seperti orang ingin menangis.
Karena pertemuan itu, Entah bagaimana Vivi bisa tahu dan menuduhku selingkuh. Karena sifatnya yang keras dia tidak mau lagi mendengarkan penjelaskan dari aku ditambah pengaruh buruk dari orang tuanya, akhirnya dia meninggalkan aku. Meninggalkan aku dan anaku karena Vivi sudah menjadi istri aku.