Memiliki seorang istri dan anak adalah hal yang membahagiaakan bagi Pria pada umumnya. Rasa lelah setelah seharian bekerja akan terlupa ketika melihat canda dan tawa istri dan juga anak. Akan tetapi semakin lama hal itu akan semakin terasa biasa saja, tidak ada yang terkesan istimewa. Istri yang dulu terlihat cantik sekarang biasa. Bayang-bayang anak yang lucu dan menggemaskan tidak lagi terasa kuat dari sebelumnya. Ada yang lebih menarik.
Wanita teman kerja, istri Orang, atau mungkin Wanita yang kenal dalam sebuah kegiatan. Dia tampak begitu menarik, cantik, dan menimbulkan rasa penasaran yang teramat besar. Keinginan untuk dekat dengannya semakin kuat. Bahkan rasa tertarik yang dianggap sebagai rasa cinta begitu kuat.
Adanya kesempatan semakin membuat Para suami lupa diri. Lupa dengan anak istri di Rumah. Rela mengeluarkan banyak uang untuk wanita terkait sementara Istri dan anak secukupnya saja, itupun banyak hal yang perlu dibuat lebih hemat. Istri dengan senang hati merawat anak di Rumah, mengurus keperluan keluarga, hingga ada juga yang ikut mencari nafkah untuk meringankan beban Suami.
Mereka tidak tahu dengan apa yang dilakukan Suami, yang Mereka tahu Suami atau Ayah yang dicintai, dirindukan pulang dari bekerja. Padahal apa yang terjadi, uang yang seharusnya jadi penutup kebutuhan harian atau yang seharusnya jadi tabungan masa depan bersama, telah dihabiskan dengan Wanita yang statusnya bukan siapa-siapa.
Istri dan anak di Rumah makan seadanya,
Suami selingkuh diluar dan makan dengan menu yang sangat mewah. Istri yang dengan sabar menanti keinginannya yang belum juga terpenuhi, ternyata ada wanita yang keinginannya terpenuhi dengan cepat oleh Suaminya. Saat keiklhasan pada anak dan istri sudah mulai surut, keiklhasan pada wanita selingkuhan justru semakin kuat.
Bayangkan saat anak menangis karena keinginannya ditolak sang Ayah, dibelakang sang ayah menuruti dengan sangat lembut selingkuhannya hanya dengan sikap yang manja. Bayangkan saat istri terlihat punya keinginan seperti yang dimiliki temannya tidak terturuti meskipun sebenarnya suami mampu, dibelakang justru sang Suami berusaha menebak keinginan selingkuhan dan berusaha mewujudkannya.
Apa jadinya jika itu jadi sebuah kebiasaan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal yang mengerikan. Perpisahan, masa depan anak yang jadi korban, dosa yang teramat besar, hingga perasaan malu yang tidak terkira (Kecuali sudah tidak punya malu). Ingat, penyesalan datangnya belakangan.
Dalam keluarga, kebahagiaan adalah kebahagiaan milik bersama. Suami yang baik tidak akan tega melihat anak istrinya menderita sementara dirinya merasakan nikmat dan kesenangan di luar.