Kamu sudah melakukan kesalahan hingga pasangan berniat mengakhiri hubungan atau bahkan hubungan itu pernah berakhir. Karena keadaan, Kamu meminta maaf dan berharap ada kesempatan kedua. Entah karena pertimbangan seperti apa, Dia akhirnya memberikan kesempatan kedua untuk Kamu. Dengan itu Kamu tentu memiliki hak untuk merasa senang. Tapi Kamu perlu tahu beberapa hal yang menjadi kewajiban jika sudah mendapatkan kesempatan kedua.
Memberikan hal baik lain sebagai obat
Meskipun sudah memaafkan dan memberikan kesempatan kedua, pasangan tidak berarti langsung merasa tenang atau hilang sakit hatinya. Dia masih merasakan kekecewaan yang mungkin sangat dalam, tergantung masalahnya. Dan kewajiban Kamu adalah memberikan hal atau melakukan hal yang bisa membuat hatinya merasa senang. Sehingga dengan begitu, Dia bisa teralihkan rasa sakitnya oleh hal menyenangkan yang Kamu lakukan atau sudah berikan.
Lakukan perubahan
Lakukan perubahan menyangkut sikap dan sifat yang tidak Dia sukai dari Kamu. Kamu harus melakukan itu sebagai bukti bahwa Kamu benar-benar menyesal dan bisa memberikan yang terbaik untuk Dia. Dengan begitu Dia tidak akan merasa menyesal sudah memberikan kesempatan kedua. Atau setidaknya itu memperkecil kemungkinan Dia curiga Kamu memiliki potensi melakukan kesalahan yang sama. Dengan begitu jika Dia yakin Kamu bisa memberikan perubahan baik, Dia bisa menjadi yakin bahwa Kamu benar-benar serius dengan Dia. Itu juga berarti Kamu menunjukkan bahwa Kamu benar-benar menyesal sudah pernah berbuat kesalahan.
Jangan mengungkit atau mencurigai
Jika Kamu pernah melakukan kesalahan jangan pernah mengungkit atau suatu saat curiga Dia melakukan kesalahan yang sama seperti yang Kamu lakukan dulu. Misalnya saja, Kamu pernah sekali selingkuh dan Dia memberi kesempatan kedua. Karena perubahan sikap, Kamu menuduh Dia selingkuh atau dekat dengan Orang lain. Jika Dia tidak melakukan hal yang sama, maka Dia bisa teringat kembali tentang rasa sakit karena Kamu pernah selingkuh. Dengan tuduhan itu maka sama saja Kamu mengingatkan kembali kesalahan kamu yang dulu. Dan jika tuduhan terus Kamu lakukan dengan menunjukkan sikap curiga akan tetapi Dia tidak melakukannya, Dia bisa saja terpancing untuk benar-benar melakukan tuduhan-tuduhan yang sudah Kamu berikan padanya.
Jangan menuntut untuk dipercaya
Jika sudah pernah ada kesalahan, Dia memang bisa memaafkan Kamu, tapi itu tidak menjamin kepercayaannya bisa kembali seperti dulu. Kamu wajib untuk tidak membuatnya percaya dengan paksaan. Karena itu sama saja percuma, Dia tetap ada rasa curiga suatu saat. Jadi jangan meminta tapi tunjukkan kalau Kamu memang pantas untuk dipercaya.
Yakinkan diri
Yakinkan diri bahwa Kamu tidak akan menerima kesempatan ketiga. Dengan begitu, Kamu harus menanamkan dalam pikiran, bahwa kesalahan yang sama tidak boleh terjadi lagi. Sehingga Kamu bisa melakukan pencegahan ketika potensi melakukan kesalahan yang sama muncul. Bisa disamakan ini seperti rem bagi Kamu. Sebelum merasakan perasaan senang karena kesalahan tersebut, Kamu bisa berpikir panjang.
Tahu diri
Mungkin karena godaan yang kuat, perasaan Kamu begitu kuat hingga akhirnya tidak masalah jika kesempatan ketiga tidak didapatkan, Kamu menuruti perasaan untuk melakukan kesalahan yang sama. Jika keadaan begitu, Kamu harus ingat bagaimana keadaan setelah Dia memberikan
kesempatan kedua. Memang Kamu sudah tidak lagi peduli dengan Dia, sudah tidak merasa takut kehilangan Dia, bahkan siap untuk ditinggalkan. Tapi Kamu juga perlu tahu diri, dengan memberi Kamu kesempatan kedua, sudah membuatnya membuang kesempatan bahagia bersama Orang yang tepat. Setelah Dia berharap sama Kamu, tentu sangat memalukan jika sampai Kamu melupakan tindakan baik yang Dia lakukan dulu.
Yang harus Kamu tahu dari artikel diatas, kesempatan kedua diberikan untuk memperbaiki keadaan bukan untuk memberikan Kamu rasa aman. Sehingga jangan lagi berharap ada kesempatan ketiga. Perbaiki keadaan dan tunjukkan bahwa Kamu benar-benar bisa dipercaya.
Baca juga: Memberi Kesempatan Kedua, Sebaiknya Perhatikan 5 Hal Ini.