Ketika mengawali sebuah hubungan, perasaan begitu menyenangkan. Banyak suka yang dilakukan sehingga merasakan sensasi kebahagiaan dalam menjalaninya. Seiring berjalannya waktu, kebahagiaan itu perlahan seperti mulai hilang. Setelahnya kebahagiaan itu seperti tidak dirasakan, terasa biasa saja, membosankan, bahkan sering sekali merasa seperti terbelenggu dalam kekecewaan.
Tidak merasa yakin kalau kebahagiaan itu masih ada. Ada saja pikiran untuk mengakhiri hubungan yang ada dan memulai kebahagiaan dengan Orang baru. Namun ketakutan terhadap perubahan hingga ketakutan mengalami kondisi yang lebih buruk, menjadikan berpikir dua kali. Karena dalam hubungan tersebut, masih mendapatkan beberapa manfaat dari hubungan yang ada. Hanya saja meskipun keadaannya seperti itu, sepertinya merasa tidak bahagia.
Sebelum berpikir terlalu jauh dengan semua ini, sebaiknya ketahui dulu semua penyebab hingga perasaan tidak bahagia terhadap hubungan yang saat ini masih dijalani. Hanya sekedar informasi dari madjongke.com, penyebab-penyebab yang bisa membuat perasaan
tidak bahagia dalam hubungan.
1. Pengulangan yang akhirnya terasa biasa
Apa yang di berikan atau lakukan pasangan, ketika awal terasa begitu menyenangkan. Pengulangan terus menerus dalam waktu lama dan akhirnya menjadi kebiasaan, semakin lama justru menjadi terasa biasa saja. Dengan keadaan ini biasanya membuat perasaan terasa hambar. Dan ini adalah tahap awal hingga menjadi merasa bosan.
2. Ada yang hilang
Sesuatu yang sering di lakukan dulu dan itu menciptakan kesenangan, akhirnya perlahan hilang dan tidak lagi di lakukan. Pasangan tidak sadar akan hal itu karena setiap tindakan yang dilakukan Pasangan berdasarkan hasrat yang Dia rasakan. Hasrat yang mulai berkurang, membuat Pasangan enggan melakukan hal yang sebelumnya sering dilakukan. Padahal Kita sudah terbiasa dan menikmati hal itu. Bahkan Kita sudah merasa bahwa itu adalah suatu kebutuhan. Ketika Kita tidak mendapatkan itu lagi, Kita seperti Orang yang haus tapi tidak mendapatkan minuman. Sehingga Kita akan merasa tersiksa karena tidak mendapatkan hal yang sebelumnya terbiasa didapatkan. Ini bisa jadi sebab, ketika Kita berhenti mendapatkan itu sebelum semuanya terasa biasa saja.
3. Keinginan
Kita punya keinginan dan itu tidak bisa Pasangan berikan atau dilakukan. Bisa saja Pasangan memang tidak mampu untuk memberikan atau melakukan, kalau yang satu ini sebaiknya maklum. Namun bisa juga Pasangan memang tidak mau untuk melakukan atau memberikan. Dan paling umum terjadi, keduanya salah dalam memahami. Kita yang memiliki keinginan tidak melihat keadaan dan tidak memberikan informasi secara jelas pada Pasangan sehingga Pasangan tidak mengetahui apa yang sebenarnya Kita inginkan. Atau Pasangan menangkap hal lain hingga akhirnya melakukan atau memberikan apa yang Dia yakini tepat padahal hal itu tidak sesuai dengan keinginan Kita. Kekecewaan, adalah hasil awal yang akan Kita dapatkan. Begitu terus akhirnya membuat Kita merasa tidak bahagia.
4. Melihat Orang Lain
Kita merasa tidak bahagia salah satu penyebabnya karena pengaruh dari Orang lain. Kita melihat atau mengetahui kondisi Orang lain yang dianggap lebih baik. Akan lebih berbahaya, Kita merasa pantas untuk merasakan hal yang sama bahkan lebih. Tapi itu tidak pernah bisa didapatkan dari Pasangan saat ini. Selama itu Kita akan mulai berharap pasangan bisa mewujudkannya hingga berharap ada Orang lain yang bisa mengisi hidup Kita dan akhirnya mampu mewujudkan apa yang selama ini Kita inginkan setelah melihat kondisi Orang lain.
5. Mendengar kata Orang lain
Kita saat ini merasa cukup, merasa bahagia dengan setiap kondisi ketika bersama Pasangan. Karena kata Orang mempengaruhi dan menyempitkan pikiran. Menciptakan cara berpikir baru sehingga membuat Kita merasa bahwa kondisinya saat ini jauh dari kata layak. Sejak saat itu, keinginannya menjadi lebih tinggi dan tidak menerima kondisi yang sebelumnya benar-benar Kita nikmati. Sebagai contoh seperti percakapan seorang gadis dengan teman dibawah ini.
Teman: "Seberapa sering Kamu diajak jalan-jalan sama Cowokmu"
Gadis: "Sebulan sekali, rasanya sungguh menyenangkan"
Teman: "Jarang banget, harusnya seperti Aku seminggu sekali"
Dan sejak saat itu, si Gadis mulai tidak cukup puas dengan waktu yang sudah diberikan cowoknya. Padahal sebelumnya gadis tersebut sudah merasa bahagia meskipun hanya sebulan sekali diajak jalan-jalan.
Teman: "Kamu sering mendapat hadiah apa sih"
Gadis: "Sering dikasih baju, bagus-bagus lho. Cowokku pinter kalau milih buat Aku"
Teman: "Belum pernah beliin kalung?, kebangetan cowok Kamu"
Dan sejak saat itu, si Gadis mulai berpikir kalau Cowoknya pelit. Dan setiap mendapat baju tidak merasakan kebahagiaan seperti yang pernah dirasakan sebelum Dia mendengarkan kata dari temannya tersebut.
Dengan sebab yang sudah disampaikan diatas, kesimpulannya bahagia itu berasal dari pikiran sendiri. Orang yang bisa menerima dan menikmati apa yang sudah ada, adalah Orang yang mudah mendapatkan kebahagiaan. Sedangkan Orang yang selalu memiliki keinginan lebih, biasanya hanya akan merasakan kebahagiaan pada awalnya saja. Kebahagiaan itu diciptakan bukan untuk terus dicari. Hanya Orang-orang yang tidak pandai bersyukur, akhirnya kalah oleh keadaan dan membuatnya merasa tidak pernah bahagia.
Baca juga
6 Makna "Lagi Apa" Saat Sedang Chatting
5 Penyebab Pacar Tidak Suka Balas Chat
3 Penyebab Dia Tiba-tiba Pergi Padahal Hubungan Sangat Baik