Banyak sekali hal yang bisa bikin Kita galau. Dari masalah kehidupan sehari-hari sampai masalah percintaan. Contohnya saja mencintai Seseorang tapi selalu dibuat kecewa dan dibuat sakit hati. Padahal apa yang sudah kita lakukan, sudah sesuai dengan yang seharusnya. Berjuang dan berkorban untuk Dia namun Dia masih saja seperti itu, selalu buat kecewa.
Atau mungkin kondisi kehidupan yang terlalu banyak tugas dan tanggungan. Kamu merasa tertekan dan tidak bahagia. Akhirnya sering merasa galau karena meratapi nasib yang dianggap terlalu berat. Dari sini saja sudah terlihat bahwa ini kondisi yang tidak enak.
Sesekali membayangkan, andai saja jadi seperti "Dia" (Orang yang berada dalam kondisi lebih baik), sepertinya akan merasa lebih bahagia.
"Coba Aku jadi dia, pasti tidak akan sesakit ini", "Andai saja Aku bisa seperti Dia mungkin nasib Aku akan lebih baik". Wajar saja berpikir seperti itu, tapi itu tidak akan merubah keadaan. Meskipun berusaha menjadikan itu sebagai motivasi, jika caranya salah maka dalam menjalaninya tetap akan setengah hati.
Jika terus-terusan seperti ini tentu saja akan membuat keadaan lebih buruk. Maka dari itu kita harus bisa merubah kondisi diri Kita menjadi lebih bahagia. Dasar terpenting yang perlu Kita lakukan adalah merubah cara berpikir. Bagaimana caranya?, Semua itu akan kamu dapatkan pada artikel ini. Termasuk juga cara-cara melepaskan hormon-hormon yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia. Inilah cara praktis bahagia dalam kondisi yang sama.
Perlu diketahui rasa kecewa adalah pemicu utama munculnya rasa galau. Galau karena pasangan atau galau karena keadaan sebenarnya sama saja. Keduanya timbul karena kekecewaan. Kekecewaan itu sendiri muncul karena sebelumnya ada harapan. Jadi ketika kamu berharap pada sesuatu baik itu terhadap pacar atau keadaan, ketika dalam kenyataan Kamu tidak menerima seperti yang sebelumnya Kamu harapkan, maka Kamu akan kecewa. Dan setelahnya Kamu akan merasa galau oleh realita yang sebenarnya.
Sehingga langkah dasar agar tidak sering galau, adalah dengan berhenti berharap. Tapi bukan hanya itu saja, kamu tetap harus memiliki tujuan. Tujuan dan harapan itu berbeda. Dari wikipedia, Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Sedangkan tujuan memiliki definisi yang hampir sama namun sifatnya lebih tergantung pada usaha dan kerja keras untuk mencapainya.
Jadi mulai saat ini, hilangkan harapan jika itu hanya akan membuat Kamu kecewa. Selain itu tetapkan tujuan kamu terhadap apa yang Kamu jalani sekarang. Jika menyangkut masalah cinta, tetapkan tujuan bahwa Kamu hanya memenuhi kewajiban sebagai seorang pasangan. Selain dari itu, tidak usah dipikirkan.
Jika masalah keadaan Kamu harus menetapkan tujuan ingin menjadi seperti apa, sesuaikan dengan keadaan. Jangan terlalu berharap yang berlebihan. Jika punya tujuan dan kamu berusaha mewujudkannya, Kamu akan merasa bahagia ketika mengalami peningkatan dalam mencapai proses tersebut. Berbeda jika Kamu masih berharap terhadap pencapaian tertentu. Selama pencapaian yang kamu harapkan belum terpenuhi, adanya peningkatan belum tentu bisa membuat kamu bahagia.
Selain dari itu, Kamu juga harus mulai membiasakan diri untuk bisa melepaskan hormon-hormon yang bisa membuat Kamu merasa lebih bahagia. Hormon-hormon yang bertanggung jawab untuk semua ini, meliputi hormon serotonin, dopamin, dan oksitosin. Pada artikel sebelumnya madjongke.com sudah menjelaskan hal ini.
Serotonin merupakan hormon kebahagiaan. Serotonin mengatur suasana hati serta mencegah depresi pada diri Kamu.
Cara untuk meningkatkan kinerja hormon ini adalah dengan berada di bawah sinar matahari. Karena sinar matahari membuat tubuh memproduksi lebih banyak vitamin D. Vitamin D inilah yang memicu pelepasan serotonin.
Selain dari itu cara untuk meningkatkan hormon serotorin adalah dengan mengingat hal-hal yang membahagiakan. Jangan merasa tidak punya, karena ketika Kamu mengingat kelebihan yang Kamu miliki, kenangan indah, mendengar dan menikmati lagu, mampu menciptakan pikiran yang
bahagia.
Hormon kedua adalah Dopamin yang dilepaskan dalam bentuk kesenangan ketika Kamu sedang proses menuju tujuan. Hormon ini akan membuat Kamu bisa menikmati dan mensyukuri setiap peningkatan yang ada. Selain itu bisa jadi motivasi untuk mencapai level yang berikutnya. Para pecandu game, mampu melepaskan dopamin lebih besar. Sehingga Mereka bisa merasakan kebahagiaan dan lupa terhadap hal lain hanya karena bermain game.
Tapi tidak disarankan bagi Kamu untuk terlalu banyak bermain game. Lebih baik gunakan cara lain untuk meningkatkan hormon dopamin. Pertama menetapkan tujuan positif terhadap hidup kamu kedepan, perbanyak konsumsi protein, dan olah raga dengan tujuan yang pasti (diet, membentuk tubuh, dsb).
Hormon ketiga adalah Oksitosin. Oksitosin merupakan hormon cinta yang dilepaskan terkait hubungan percintaan dan kasih sayang. Hormon ini akan membuat Kamu merasa bahagia ketika melakukan hal untuk orang atau sesuatu yang dicintai. Sehingga tanpa mendapat balasan apapun bisa merasa bahagia. Kinerja hormon ini akan sangat terlihat dari Orang tua yang sayang anaknya, kolektor barang antik, penyayang binatang, serta Orang yang memiliki ketulusan terhadap pasangannya.
Cara meningkatkan pelepasan hormon ini adalah dengan memiliki barang kesayangan yang bisa kamu jaga dengan baik. Selain itu dengan melakukan banyak hal pada orang yang disayang tanpa mengharap balasan apa-apa.
Jadi inti dari semua ini, adalah membiasakan diri untuk banyak aksi, memberi dan berbuat kebaikan tanpa banyak berharap balasan. Selain itu tetapkan tujuan yang bisa Kamu capai dengan usaha sendiri.
Sebagai bukti lihat Orang-orang yang banyak berbuat baik tanpa mengharap imbalan apa-apa. Mereka lebih tenang dan bahagia meskipun hidup dengan kondisi yang sederhana. Sekian dan semoga bahagia.