Bagi yang merasa menjadi sosok pacar baik-baik tentu saja sebenarnya sering sekali merasakan perlakuan yang dianggap tidak adil. Yang selalu mengerti pasangan, tidak melakukan kenakalan yang berarti, dan cenderung lebih setia. Bahkan dalam bentuk perjuangan, Orang yang merasa baik-baik sudah tidak bisa terhitung lagi terhadap hal yang dilakukan.
Tapi tetap saja, tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari pasangannya. Justru sering disakiti dan mendapatkan balasan yang tidak sesuai. Tapi melihat tetangga sebelah, kelakuan jelas lebih buruk, sulit menjaga perasaan, bahkan seperti tidak menghargai pasangannya. Tapi anehnya pasangannya justru terkesan memperjuangkan, dan menunjukkan rasa takut kehilangan. Kenapa ini bisa terjadi?, ini alasan pacar baik-baik justru tampak tidak berharga (Bagi yang tidak sadar dan tidak tahu diri).
1. Perasaan aman
Pacar baik-baik cenderung memberikan rasa aman, kecil sekali kemungkinannya akan berpaling atau melakukan hal yang menyakiti hati. Dan tentu saja pacar baik-baik terlihat jelas bentuk perjuangannya. Secara perlahan, keadaan ini akan terjadi terus menerus. Jika Kita sudah merasa aman terhadap posisi pacar, umumnya menjadi tidak terpikir untuk menjaga hubungan dengan lebih baik. Banyak yang sudah merasa cukup dengan sosok dan tindakan saat ini. Sama seperti terhadap hal lain, Orang yang sudah merasa aman cenderung santai dan tidak terlalu khawatir dengan hal buruk yang bisa saja terjadi.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan masalah pekerjaan. Ketika Kita mendapatkan posisi aman, jarang dari Kita yang bersungguh-sungguh dalam menjaga posisinya. Yang penting bekerja sesuai peraturan dan selebihnya tidak banyak yang dipikirkan. Apalagi atasan menyukai Kita dan tidak galak tapi justru baik dan pengertian. Tapi berbeda jika Kita punya posisi yang tidak aman, jika sampai ada kesalahan bukan hanya atasan yang akan murka, tapi juga beresiko dipecat. Sehingga harus benar-benar serius dalam menjaga posisi tersebut. Bahkan kadang perlu tindakan kreatif untuk membuat atasan senang. Dengan sering-sering membuat atasan senang, maka posisi yang saat ini ditempati diharapkan bisa berada pada zona aman. Jadi tentu saja dengan ini Kita bisa mendapatkan gambaran tentang rasa aman yang memberi pengaruh terhadap tindakan selama menjalaninya. (Baca juga:
Lakukan hal ini saat mencintai orang tapi dia tidak ada rasa)
2. Munculnya pemahaman bahwa diri Kita benar-benar dibutuhkan
Pacar baik-baik seperti yang sudah dijelaskan lebih banyak berjuang, menjaga perasaan, dan resiko melakukan hal buruk sangat kecil. Dari tindakan itu saja sudah menunjukkan kesan bahwa Kita lebih dibutuhkan. Apalagi jika Kita marah sering mengalah, lebih banyak menurut daripada membantah, bahkan ketika Kita melakukan kesalahan juga sering dimaafkan. Karena hal ini akan menciptakan sikap jual mahal dalam diri Kita. Sering menjadikan keadaan mudah menjadi lebih sulit. Tapi dari keadaan itu, justru pacar semakin berjuang keras untuk Kita. Jika sudah begitu, buat apa susah-susah berjuang jika dengan memberikan respon positif saja sudah lebih dari cukup. (Baca juga:
6 mitos tikung menikung dalam pacaran)
3. Sifat dasar manusia
Sudah menjadi sifat dasar Manusia, ingin melakukan hal lebih sedikit tapi mendapatkan hasil lebih besar. Maka dari itu sering sekali ada rasa iri jika Orang lain mendapatkan hasil lebih banyak padahal Kita melakukan hal lebih besar. Sifat dasar ini juga ada dalam hubungan pacaran. Kita sering sekali merasa perlu untuk diperjuangkan, merasa ingin dianggap berharga, tapi dengan sosok Kita yang apa adanya. Dengan poin yang sudah disebutkan tentu saja Kita menjadi terbuai oleh keadaan. Dia sudah menjadikan Kita seperti yang dulu Kita inginkan. Dia berjuang untuk kita, dan Kita hanya cukup ada untuk Dia. Kita sudah menganggap itu sebagai sesuatu yang adil. Apalagi Kita merasa punya satu kelebihan yang Kita anggap pantas untuk diperjuangkan. (Baca juga:
6 tanda saling suka tapi sama-sama menahan diri)
4. Kebaikan yang sudah menjadi kebiasaan
Ketika kebaikan sudah menjadi kebiasaan, Kita sudah menganggap apa yang pacar lakukan adalah hal yang lumrah. Kita terlalu lama mendapatkan kebaikan dari Dia sehingga Kita jadi tidak melihat kebaikan yang lebih menonjol dari semua itu. Kita merasa Dia biasa saja. Bahayanya, karena hal ini Kita justru fokus pada kekurangannya. Minimal Kita justru jadi menilai penurunan kebaikan yang Dia lakukan adalah sesuatu yang buruk. Kita merasa Dia wajib melakukan kebaikan-kebaikan yang selama ini sudah Dia lakukan. Kita merasa itu harus terus terjadi sebagai tanda cinta Dia terhadap kita. Dengan lebih fokus pada kekurangan atau penurunan terhadap kualitas perjuangannya, atas dasar rasa aman kita menjadi lebih berani. Berani menuntut, menyalahkan Dia, bahkan menyakiti Dia karena Kita merasa tidak puas dengan apa yang Dia lakukan. (Baca juga:
Suka mengabaikan pacar sama saja memberinya 5 kesempatan ini)
5. Hampa karena tidak punya harapan terkait poin pokok dalam hubungan
Dengan keadaan ini sebenarnya Kita sudah mencapai target maksimal. Punya pacar perhatian, baik, dan terlihat sayang sama kita. Sehingga Kita menjadi hampa karena tidak ada harapan terkait poin pokok dalam hubungan lagi. Kita akhirnya justru fokus pada kekurangan dan menuntut kesempurnaan. Kita menjadi suka menuntut terhadap hal yang sangat sulit dilakukan pacar. Karena sulit pacar tidak bisa melakukan dan akhirnya kita kecewa. Dampak dari kekecewaan tersebut membuat pacar jadi tampak payah dan tidak berharga. Hingga Kita merasa tidak perlu memberikan apa yang seharusnya Kita berikan karena pacar sendiri belum bisa menjadi seperti yang Kita inginkan, tapi itu dari pikiran Kita saja.
Tapi berbeda jika kita belum mendapatkan poin pokok dalam hubungan tersebut. Kita masih berharap akan mendapatkan hal itu. Jika Kita merasa belum mendapatkan dan merasa perlu untuk mendapatkan, Kita akhirnya memilih memperjuangkannya karena Kita sadar dengan berdiam diri tidak akan mendapatkannya. Makanya pacar yang belum bisa memberikan poin pokok dalam hubungan menjadi tampak lebih berharga. (Baca juga:
Pacaran sangat lama pasti menemukan 5 hal ini)
6. Merasa sudah memegang kendali
Kita jadi merasa sudah memegang kendali atas dirinya. Pemikiran inilah yang akhirnya membuat Kita melakukan hal sesuai dengan keinginan Kita sendiri. Melakukan hal sesuai dengan apa yang Kita anggap benar. Kita jadi lupa bahkan tidak berpikir tentang perasaan dan pemikiran pacar. Perlahan Kita menjadi sosok egois. Dan inilah awal dari penderitaan pacar yang merasa mengalami keadaan tidak adil. Ingin melakukan pemberontakan, sering sekali akhirnya justru disalahkan.
Dan ketika kita mengalami kondisi yang sama seperti kondisi pacar saat ini, disaat itulah Kita akan benar-benar perlu untuk berjuang. Karena saat itu kita tidak pernah merasa aman, merasa tidak terlalu dibutuhkan, hingga Kita bisa lebih fokus pada satu kebaikan dari puluhan keburukan dari pacar. Maka jika sudah ada yang berjuang untuk Kita, berjuanglah seperti Dia yang selalu berjuang untuk Kita. (Baca juga:
Hanya orang cerdas yang alami 5 hal ini saat pacaran)