Sudah banyak cerita yang Kita lalui bersama. Dalam hidupku ada Kamu yang menyertainya, dan dalam hidupmu juga ada Aku yang selalu mendukungmu. Dalam setiap perjalanan hidup kita tidak pernah ada kisah yang terlewat. Dan tentu saja sudah tidak ada lagi buku yang mampu memuat perjalanan kisah cinta Kita. Cerita perjalanan Kita, hanya bisa untuk Kita kenang selamanya, hanya ada dalam pikiran Kita.
Dari awal Kita tidak pernah berpikir untuk saling meninggalkan satu sama lain. Dan Aku juga tidak pernah menginginkan hal itu. Namun karena tuntutan hidup semuanya tidak bisa dicegah. Hingga akhirnya, kamu benar-benar punya tekad kuat untuk merubah nasib, ke Tempat tujuan yang sangat jauh untuk dijangkau.
Jujur saja Aku sebenarnya tidak bisa menerima hal itu. Tubuh dan jiwamu seolah sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Aku belum merasa mampu untuk membiasakan diri tanpa diri Kamu. Ini sangat sulit bagiku karena harus terpisah jarak denganmu. Aku bisa membayangkan bagaimana hari-hariku nanti, semuanya harus melakukan sendiri. Bahkan Aku juga sadar, suatu saat pasti hatiku merasa pedih ketika ada pertanyaan Orang tentang keberadaanmu.
Tapi Aku tidak bisa berbuat banyak, ini semua karena tuntutan keadaan. Aku harus setuju dan selalu mendukung, meskipun hati kecil sebenarnya tidak rela Kamu jauh dariku. Kepergian itu, menjadi awal dari perjuanganku tanpamu.
Aku berusaha kuat, meskipun sebenarnya juga merasa kesepian. LDR merupakan hal tersulit untukku, karena ini adalah pertama kali Aku mengalaminya dengan orang yang benar-benar Aku cinta. Memulai LDR pertama kali, membuat Aku seperti menjadi sosok yang berbeda. Banyak hal yang membuat Aku selalu merasa kurang, seperti ada yang tidak sempurna dalam perjalanan hidupku.
Mulai terbiasa, tapi tetap saja ada rindu yang sangat besar. Hanya bisa melihat melalui foto, teks pesan, hingga video call, setidaknya bisa membuat Aku merasa tenang sementara. Setelahnya tentu saja masih ada rasa rindu. Mulai terbayang kebersamaan yang pernah ada. Harapan baru mulai muncul, Aku berharap Kita bisa dipertemukan lebih cepat dengan keadaan yang baik.
Waktu berjalan terasa lebih lama, menunggu kepulangan Kamu adalah sesuatu yang terasa sangat lama. Tanggal seperti tidak berubah, sesekali hanya mengalami pergeseran dan itu sangat lama. Entah kenapa komunikasi tanpa bertatap muka, perlahan seperti membosankan. Aku benar-benar rindu padamu tapi semua cara komunikasi itu tidak bisa mengobatinya.
Hingga akhirnya, sering sekali terjadi salah paham, Kamu mulai mudah marah denganku. Kamu mulai menjadi sosok yang berbeda. Apa mungkin karena faktor lingkungan yang membuat Kamu berubah?, Aku tidak pernah tahu. Ketika Aku mengirim pesan untukmu, Kamu mulai menunjukkan kesan seolah terganggu, Kamu selalu meyakinkan bahwa Kamu semakin bertambah sibuk. Aku mulai takut Kamu bukan hanya meninggalkanku secara fisik, tapi juga batin, bahkan status yang selama ini sudah lama Kita jalani.
Aku mulai sadar ada yang tidak beres, namun harapan yang selama ini lama Aku pendam, membuatku harus bisa berpikir positif. Aku harus tetap optimis dan berpikir semuanya baik-baik saja. Aku selalu mengirim pesan, menelfonmu, dan berusaha berkomunikasi dengan cara apapun sebagai bukti kesetiaanku terhadapmu. Aku hanya ingin Kamu tahu, bahwa Aku selalu menunggu.
Sesekali Kamu mengabaikan, hingga akhirnya sering sekali Kamu mengabaikanku. Aku mulai sadar dan justru semakin yakin ada yang tidak beres. Hingga akhirnya, Kamu menyatakan akan mengakhiri hubungan Kita. Kamu benar-benar punya niat untuk meninggalkan Aku untuk selamanya.
Kamu berusaha meyakinkan Aku, bahwa ini adalah kenyataan. Jujur hatiku hancur, apalagi jika mengingat semua kenangan dan perjalanan yang pernah Kita alami bersama. Kamu sudah menghancurkan semua dan Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jika saja tahu begini, terus terang Aku memilih Kamu untuk tetap tinggal. Kita bisa jalani hidup apa adanya yang penting tetap bersama Kamu.
Tapi itu sudah terlambat, Kamu sudah lupa dengan siapa saat susah. Tak ku sangka perubahan hidup juga merubah perasaanmu. Karena perubahan hidup, membuatmu memiliki cara pandang yang berbeda. Mungkin kamu juga berpikir Aku adalah orang yang benar-benar tidak pantas untuk Kamu, karena perubahanmu.
Jika saja Kamu pulang nanti, mungkin Aku sudah merasa kalau Orang yang selama ini Aku rindukan sudah mati. Karena sosok itu sudah tidak ada lagi. Sosok yang sederhana dan apa adanya, kini sudah berubah drastis. Aku hanya akan merasa, yang ada adalah sosok lain hanya saja memiliki wujud yang hampir sama.
Aku sudah tidak bisa berbuat banyak, hanya mengucapkan terima kasih untuk segala kenangan terindah dalam hidupku. Aku akan berusaha mencari kebahagiaanku dengan caraku sendiri. Semoga saja Aku bisa mendapatkan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang Kamu miliki saat ini, Amin. Terima kasih untuk Kamu yang pernah mencintaiku.
Kisah nyata dari N S
Baca juga
LDR?, 10 tanda ini menunjukkan sebaiknya Kamu putus
5 jenis hubungan yang biasanya berakhir kandas
Aku abaikan yang nyata tulus, untuk dia yang belum pernah bertemu