Semua wanita, tentu tidak ingin memiliki pasangan yang suka main tangan pada kekasihnya. Semuanya ingin mendapatkan suami yang baik, penyayang, dan tentu sabar. Bahkan bukan hanya yang berkaitan dengan KDRT seperti setia, jujur, dan hal lain selalu diimpikan ada pada suaminya nanti.
Namun tidak semua keinginan sesuai dengan kenyataan. Banyak hal tidak terduga yang bisa saja ada dan hal itu tidak diinginkan oleh wanita yang dimaksud. Kekerasan dalam Rumah tangga (KDRT) bisa terjadi dan sering terlihat juga terjadi disekitar kita.
Untuk menghindari hal ini terjadi, wanita sebaiknya tahu dan mempelajari ciri-ciri pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT. Bahkan bukan hanya itu, wanita perlu mencari tahu juga tentang cara mengatasi pria/suami yang kasar dan suka melakukan tindakan yang dimaksud.
Sebagai petunjuk awal, madjongke.com akan memberikan sedikit ciri-ciri pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT dan juga sedikit tips untuk mengatasi pria seperti ini. Cara mengatasi memang perlu sebab meskipun kita sudah tahu kalau suami nantinya seperti itu. Sudah tahu tapi tidak bisa menghindari atau memutuskan hubungan karena suatu alasan misalnya cinta dll.
Ciri-ciri Pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT dan Cara mengatasinya
Ciri-ciri
1. Pertama dia mudah marah meskipun penyebab dari semua itu tidak terlalu serius. memang hal ini tidak begitu terlihat ketika awal berhubungan. Namun hal itu akan semakin terlihat ketika hubungan sudah berlangsung cukup lama. Tapi bukan berhenti disini, Ciri yang satu ini akan semakin kuat jika digabungkan dengan ciri yang kedua.
2. Menyambung dari yang pertama, ciri-ciri pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT bisa dilihat dari cara dia melampiaskan emosi. Misalnya saja saat dia marah atau kesal, dia akan melakukan tindakan bukan hanya perkataan dalam melampiaskan kemarahan tersebut. Meskipun tidak langsung pada pasangannya, pria seperti ini bisa saja menjadi pelaku KDRT kedepannya. Sekedar contoh membanting sesuatu, meninju tembok, atau hal lain yang berhubungan dan tidak jauh-jauh dari hal itu.
3. Ketiga dia tidak mau disalahkan. Seperti lainnya, pada awal memang tidak terlihat. Tapi dalam kurun waktu tertentu hal itu akan terlihat secara perlahan. Untuk ini sebaiknya bisa menjadi wanita yang lebih teliti. Perhatikan dari hal yang paling kecil. Bahkan yang sering luput dari perhatian sekalipun.
4. Bersikap kasar pada orang lain bisa juga menjadi ciri pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT. Itu sudah cukup menggambarkan dirinya nanti dimasa yang akan datang. Pria yang suka berkelahi, tukang cari masalah, atau pria yang berbuat semena-mena pada temannya.
5. Kelima sombong karena merasa hebat dalam hal tertentu meskipun pada orang terdekatnya. Dia merasa lebih baik dan bisa melakukan apa saja. Memang untuk saat ini dirinya tidak berbuat hal itu pada pasangannya. Tapi setelah lama bersama, hal itu bisa saja terjadi dan menjadi pemicu dari semua ini.
6. Untuk ciri yang keenam memang tidak begitu terlihat berhubungan. Tapi sebenarnya hal ini berkaitan erat dengan apa yang saat ini sedang dibahas. Yaitu ingin selalu diutamakan. Pria seperti ini ingin selalu diutamakan dalam banyak hal. Dia bisa begitu karena sudah merasa lebih dibutuhkan. Wanita perlu tahu, bahwa hal ini berbeda jauh dengan menghormati hak-hak suami. Jadi silahkan pelajari terlebih dahulu.
Cara mengatasi
Mengatasi pria seperti ini memang bisa. Hanya saja sedikit sulit. Dan untuk yang pertama, cobalah untuk menjadi wanita yang tidak takut dengan Suami nantinya. Usahakan hal itu terjadi sejak awal. Sebagai langkah awal, cobalah untuk menjadi wanita berkelas agar pria lebih bisa menghargai Anda.
Untuk yang kedua, sejak awal tanamkan kebiasaan untuk membuat antara hak dan kewajiban masing-masing selalu seimbang. Jadikan sebagai kebiasaan agar nantinya bisa menjadi lebih mudah.
Ketiga jangan memancing kemarahan. Selain itu, dari sekarang belajar untuk membuat dirinya luluh ketika sedang kesal. Menenangkan hatinya saat sedang dalam kondisi marah bukan justru melakukan tindakan yang bisa membuatnya semakin marah.
Untuk yang keempat dan terakhir untuk saat ini, jadilah wanita yang sangat dibutuhkan. Tidak terlalu bergantung pada suami nantinya dan seterusnya. itu tetap perlu dilakukan meskipun sudah mendapatkan hak sebagai seorang wanita.