Hati rasanya berbunga-bunga apalagi saat pertama berhubungan dengan si Dia (menjalin cinta). Sampai tidak ada waktu untuk tidak memikirkan dirinya. Saat bersama selalu ingin nempel seperti koran dan perangko.
Selalu dia dan dia, hanya untuk dia dan juga dia, Dia, dia, dan dia lagi. Bahkan mungkin juga Dunia seperti milik berdua, tiada yang lain. Wajar memang ungkapan rasa bahagia saat memulai hubungan cinta dengan seseorang. Hingga beberapa melakukan tindakan yang salah, tindakan sebagai ungkapan rasa bahagia.
Seperti yang sudah disampaikan, tindakan sebagai ungkapan kebahagiaan saat baru menjalani hubungan dengan seseorang, banyak yang tidak memikirkan hari depan. Sebagai bahan pertimbangan saja, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini. Atau setidaknya pikirkan sebelum melakukannya.
Tanda keabadian
Boleh saja kita dengan pasangan menganggap cinta ini adalah cinta abadi, hingga rela merasakan sakit pada kulit karena jarum. Menuliskan nama dia pada salah satu bagian tubuh kita. Tapi apakah yakin takdir bisa seperti yang kita inginkan. Jangan sampai deh ada nama mantan pada tubuh kita. Apa kata kita untuk pasangan nanti yang ternyata dia adalah cinta *abadi kita.
Segalanya untuknya
Saat terbutakan oleh cinta, kita kadang bisa melakukan segala hal atau memberikan apa yang kita punya untuk dirinya, semua yang berharga. Tapi kalau kejadiannya seperti yang diatas, apa kata Dunia. Sesuatu yang seharusnya diterima oleh orang yang lebih pantas ternyata sudah dimiliki atau dirampas orang lain. Orang lain yang kita kira pantas untuk mendapatkannya.
Promosi berlebihan
Bertemu dengan teman, tetangga, atau siapa saja yang kita kenal, kita selalu memperkenalkan dia dengan cara yang berlebihan. "Kenalkan ini adalah calon ***** Aku, Papi Mami selalu saling menyayangi" atau dengan kalimat yang intinya sama. Kalau tidak jadi, apa kamu siap untuk menerima sindiran dari segelintir orang, "Katanya mau nikah, kok gk jadi?.".
Hanya Dia
Tidak ada yang lain selain dirinya. Waktu, hari, atau apapun itu. Kita perlu ingat, masih ada kehidupan lain. Keluarga, teman, juga yang lainnya. Kita tetap punya kehidupan sendiri. Ada saatnya untuk dia dan untuk diri sendiri. Semua itu memiliki saat masing-masing. Bahkan jangan sampai lupa dengan masa depan kamu sendiri.
Kebebasan
Mentang-mentang dia adalah miliki kamu (perasaan sendiri mungkin), jangan sampai kebebasan dirinya hilang. Dia juga punya kehidupan. Hampir mirip dengan yang sebelumnya, tapi sebenarnya tidak. Tetap beri dirinya untuk mengurus masalahnya sendiri. Untuk saat ini, banyak hal yang belum membutuhkan keterlibatanmu didalamnya. Itu saja, semoga dengan bahasa yang acak-acakan diatas tidak membuat bingung pembaca.