Bukan hanya suami yang bisa menjadi panutan, mertua juga demikian. Karena kita tahu mertua adalah bagian keluarga yang bisa mempengaruhi kehidupan suami dengan istri. Mertua pada umumnya, memberi dampak negatif dalam sebuah pernikahan. Tapi banyak juga yang justru memberikan dampak positif, tergantung dari tindakan dan sikap mertua terhadap anak kandung juga menantunya.
Seperti pada awalnya, mertua idaman pasti diinginkan semua orang. Tidak ingin adanya perasaan buruk demi kenyamanan bersama adalah tujuan awalnya. Dari pengalaman, pengakuan, dan fakta, berikut tindakan dan sikap mertua idaman dari madjongke.com.
1. Tidak menjadi kompor saat hubungan anak dan menantunya sedang panas. Sebisa mungkin berusaha membuat suasana lebih adem. Tidak terlalu masuk mencampuri urusan tapi tetap memberi saran jika keduanya melakukan tindakan yang bisa berdampak buruk.
2. Seperti apapun menantu, mertua tidak menceritakan keburukan dia pada kerabat atau tetangga. Karena tindakan sederhana seperti itu bisa menciptakan rasa benci yang teramat dalam.
3. Tidak banyak menuntut menantu untuk mengikuti gaya hidupnya. Proses adaptasi perlu dihargai sebab menantu sudah terbiasa dengan gaya hidup yang lama. Menunggu terbiasa dengan sendirinya adalah pilihan terbaik.
4. Memberikan masukan positif terhadap menantu. Baik yang bersifat materi atau buk
an. Tentu saja hal seperti itu disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Apapun itu yang penting mampu dan anak menantu membutuhkannya.
5. Menyesuaikan diri dengan menantu dan mencoba mengerti dengan sesuatu yang dianggap baru dimana hal itu telah lama dibawa menantu dengan sifat dan sikap yang sudah lama dimiliki. Dengan kata lain tidak bersikap kolot dan bisa menerima budaya baru dalam keluarga yang dibawa oleh menantu.
Bersambung