Dalam perbincangan sesama cowok, pada saat tertentu bisa menyangkut seorang wanita yang pernah dekat atau pernah jadi kekasihnya. Hal yang paling sering dibicarakan adalah kekasih dari wanita yang dimaksud. Dari hal itu biasanya pada akhirnya kebanyakan cowok memiliki kalimat andalan "Yang penting sudah pernah merasakan", "
seng penting wes tau ngrasake", atau kalimat lain yang memiliki arti sama.
Ini dijadikan andalan untuk menutupi beberapa hal dalam diri cowok tersebut. Sebelum mengungkap arti dari kalimat tersebut, untuk memudahkan sebaiknya baca dialog dibawah ini agar lebih mengerti maksudnya.
Madjongke: "Tau gak bro, sari cowoknya sekarang Orang mana"
Riski (mantannya sari):"Wah gak tau ya bro, gimana"
Madjongke:"Naksir bro, siapa tau jomblo, cantik sih"
Riski:"Itu pernah jadian sama Aku lho bro"
Madjongke:"Masa sih, terus kenapa sampai putus"
Riski:"Hehe, Aku yang diputusin bro. Tapi gak Apa-apa yang penting aku dah rasain"
Atau percakapan kedua
Madjongke:"Si Ani sekarang cakep ya bro, balikan aja kamu"
Riski:"Biarin cantik, yang penting Aku dah rasain"
Setelah memahami percakapan diatas, kini saatnya kita cari tahu maksud dari perkataan itu. Maksud dari "Yang penting Aku sudah pernah rasain", "
penting Aku wes tau ngrasake", atau kata lain yang artinya sama, sebenarnya kalimat itu untuk menutupi rasa kecewa, gengsi, juga malu karena saat ini tidak lagi bersama, tidak lagi memiliki, atau sebelumnya sudah dikecewakan.
Selain itu, kalimat tersebut juga untuk menunjukkan kalau dirinya tidak terlalu payah dan dulu bukan sekedar jadi permainan saja. Padahal pada faktanya, belum tentu seperti itu.
Jadi intinya cowok yang sering menggunakan kata sakti tersebut sebenarnya justru menunjukkan kalau Dia itu lemah terhadap wanita terkait, menunjukkan ketidakmampuan dirinya dalam mengatasi kondisi saat itu. Yang lebih parah lagi, Cowok tersebut justru membuat dirinya jadi terlihat buruk. Entah benar atau tidak dengan apa yang dilakukan terhadap wanita terkait.
Kalaupun benar, tetap terlihat buruk karena mengakui hal negatif yang pernah Dia lakukan, apalagi hanya menunjukkan kesan seolah itu yang pernah Dia lakukan padahal sebenarnya hal itu tidak pernah terjadi.