Kita sebagai manusia, tidak selalu bisa terus bersemangat dalam melakukan sesuatu atau melakukan perubahan dalam hidup Kita. Ada saatnya Kita benar-benar malas dan sedang tidak ingin melakukan suatu hal apapun. Bahkan bisa saja, sangat lama Kita terus berdiam diri tanpa ada semangat sedikitpun untuk bergerak.
Hingga kemudian tiba saatnya, Kita mendapatkan semangat dari suatu contoh kejadian atau bahkan karena hadirnya seseorang dalam hidup Kita. Karena Dia, Kita jadi mendapatkan kembali semangat yang sebelumnya pernah padam. Untuk diri Kita sendiri, mungkin Kita tahu hal apa saja yang membuat Kita lebih bersemangat, akan tetapi untuk pasangan belum tentu.
Kadang Kita tidak sadar apa yang sebenarnya menjadi penyemangat pasangan dalam melakukan sesuatu atau melakukan perubahan dalam hidupnya. Sangat mungkin "semangat" itu ada karena diri Kita. Setelah sebelumnya terjebak dalam keterpurukan, Semangat Dia kembali lagi berkobar setelah Kita hadir dalam hidupnya.
Hal ini bisa terlihat dan terbukti jika apa yang diinginkan Dia sering melibatkan Kita didalamnya. Lebih baik tidak jika bukan dengan Kita. Kalau dipaksa, Dia tidak akan memiliki semangat dan pada akhirnya kegagalan sering menjadi hasil akhir dari perjuangannya.
Jika pasangan memang benar-benar lebih semangat karena Kita, maka Dia akan sering meminta melakukan sesuatu atau meminta dukungan dari Kita. Seperti misalnya Dia mengajak melakukan suatu hal yang melibatkan Kita dan jika Kita tidak bisa, maka lebih baik Dia tidak melakukannya. Jika begitu sudah bisa dipastikan "semangat" Dia ada karena ada Kita. Karena jika tidak karena Kita, dengan atau tanpa diri Kita Dia tetap akan melakukan hal tersebut.
Jika pasangan Kamu begini, lebih baik jangan membuat semangatnya hilang dengan memberikan kekecewaan. Apalagi memberikan saran yang pada akhirnya membuat Dia harus tidak melibatkan Kamu sedikitpun. Karena jika begini semangatnya akan hilang dan apa yang dilakukan bisa sia-sia saja.
Sehingga saat Dia benar-benar bersemangat karena Kamu tapi Kamu benar-benar tidak bisa melibatkan diri, lebih baik berikan penjelasan yang jelas agar Dia mengerti. Jangan sampai Dia merasakan kekecewaan terus-menerus. Itu bisa membuat sumber semangatnya berubah. Jika sudah berubah, Dia akan semakin terpuruk dan tidak lagi memiliki semangat dan besar kemungkinan semangatnya akan tumbuh kembali suatu saat nanti karena hal lain atau bisa juga karena Orang lain, dan itu tidak lagi karena Kamu. Itu bisa saja meskipun tidak tahu kapan terjadinya nanti.
Kita perlu sadar dan melihat diri sendiri. Kadang Kita juga memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu bersama seseorang. Dan jika hal itu gagal terlaksana, Kita jadi hilang semangat untuk melakukan hal itu meskipun bisa bersama dengan orang yang lain lagi. Kekecewaan yang Kita rasakan pada akhirnya membuat Kita harus melakukan suatu hal lain sebagai penghibur. Dan meskipun itu terjadi hanya bersifat sementara dan kesenangan yang Kita rasakan tidak begitu terasa sempurna. Tidak seperti kesenangan saat bersama dengan Orang yang Kita inginkan.
Kita hanya perlu paham bahwa Dia seperti itu karena Dia memiliki rasa yang tulus dan menaruh harapan besar pada diri Kita. Jika Kita bisa, Kita tidak perlu membuatnya kecewa. Jika benar-benar tidak bisa berikan pengertian sejelas-jelasnya agar Dia mengerti dan tetap menjadikan Kita sebagai "penyemangat" meskipun untuk hal lain atau perubahan hidup lain yang tujuannya untuk kebaikan.