Sering sekali Kita lihat, Orang yang mudah galau melakukan tindakan yang pada akhirnya justru merugikan diri sendiri. Sering lebih mementingkan kesenangan sesaat demi mengobati rasa galau sehingga akhirnya mengorbankan masa depan yang seharusnya Dia miliki.
Bahkan banyak yang tidak bisa menentukan pilihan tepat dan justru memilih satu pilihan salah. Yang pada akhirnya bisa saja merugikan diri sendiri. Tentunya, jika hanya diam dan pasrah rasa galau itu semakin kuat. Dan tahukah Kamu, rasa galau itu lebih cepat tercipta berdasarkan kebiasaan Kita sendiri. Untuk lebih memudahkan, berikut ini kebiasaan-kebiasaan yang bisa membuat Kamu gampang merasa galau.
Tidak memiliki tujuan hidup untuk diperjuangkan
Biasanya Orang yang pasrah dengan keadaan dan mengikuti alur seperti air mengalir mudah merasa galau. Tidak memiliki tujuan hidup yang bisa diperjuangkan secara berkala. Pada akhirnya hanya mengikuti perubahan dari Orang sekitar. Bisa dikatakan memiliki cara berpikir primitif. Yang penting hanya bertahan hidup. Untuk itu agar tidak mudah galau, sebaiknya tetapkan tujuan hidup Kamu. Perjuangkan hal itu dan nikmati setiap peningkatan yang ada.
Tidak punya kesibukan
Orang yang tidak memiliki kesibukan atau aktivitas rutinan biasanya mudah merasa galau. Ini disebabkan waktunya banyak yang kosong sehingga lebih banyak merasa bosan. Rasa bosan terhadap keadaan memaksanya untuk berusaha mencari suatu hiburan. Dan jika tidak ada sesuatu yang bisa memberikan hiburan pada akhirnya akan merasa galau. Jika begini, ada baiknya mencoba mencari kesibukan positif yang bisa memberikan dampak baik jangka panjang.
Berharap pada sesuatu tanpa bertindak
Pasti siapapun pernah, berharap pada sesuatu namun tidak ada tindakan untuk lebih memperbesar kemungkinan harapan itu akan terwujud. Jika begini kemungkinan harapan itu tidak menjadi kenyataan sangatlah besar. Misalnya saja Kita berharap akan mendapatkan kesuksesan, tapi dalam tindakan nyata Kita justru bersikap malas-malasan, tidak mau belajar, juga tidak ingin mencoba. Atau contoh lain saat Kita berharap mendapatkan pasangan yang berkualitas, tapi Kita terus berada pada kualitas diri yang standar. Padahal untuk bisa mendapatkan pasangan yang berkualitas, Kita juga harus memiliki kualitas yang hampir sama. Karena jika tidak Kita tentu tidak akan mendapatkannya dan itu akhirnya membuat gampang merasa galau. Atau setidaknya Kita mendapatkannya, tapi hanya sesaat. Dan setelahnya akan tersingkirkan oleh Orang yang lebih berkualitas. Memang, kadang hal itu bisa terpenuhi tapi kemungkinannya kecil. Dan itu hanya bisa dialami oleh Orang yang sedang beruntung. Untuk itu Kita tidak harus selalu menunggu, jemputlah harapan tersebut agar kemungkinan terwujud semakin besar.
Sulit beradaptasi pada perubahan
Sering sekali Kita tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan. Seperti misalnya tentang cinta. Kita punya kekasih yang selalu memiliki waktu bersama Kita, dan selain itu Kita juga sering mendapatkan banyak hal yang Kita inginkan. Tapi karena ada suatu masalah hubungan harus berakhir. Saat punya pacar baru yang memiliki kesibukan berbeda, Kita jarang punya waktu kebersamaan dengan Dia bahkan tidak banyak mendapatkan hal yang Kita inginkan. Jika sudah begini Kita tentu merasa galau. Padahal jika Kita mudah beradaptasi pada perubahan, rasa galau itu tidak akan mudah muncul. Karena Kita bisa menyesuaikan diri dengan keadaan itu dan kehidupan pasti berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak tahu waktu yang tepat untuk melihat keatas dan kebawah
Disekitar Kita tentunya banyak sekali Orang yang berbeda-beda. Ada yang tampak bahagia, ada yang tampak menderita, ada yang kaya, ada juga yang sangat miskin hingga untuk makan saja susah, dsb. Kita pasti tahu dan bisa menjadikan Mereka sebagai pelajaran. Tapi jika Kita tidak tahu saat yang tepat dalam melihat masing-masing posisinya, Kita akan mudah merasa galau. Agar tidak galau, Kita harus sering melihat sesuai situasi dan kondisi. Lihatlah kondisi terbaik seseorang saat Kita sedang berjuang agar hal itu bisa menjadi motivasi bagi Kita. Dan lihatlah kondisi terburuk seseorang saat Kita merasa rendah atau merasa susah, agar Kita sadar bahwa Kita lebih beruntung dari Mereka. Jika bisa melalui yang satu ini, Kita tidak akan mudah mengeluh hanya karena Kita tidak mendapatkan seperti yang Orang lain dapatkan.
Baca Juga: (7) Kekasih Suka Curhat/Galau Di Media Sosial