Kalau dilihat dari keadaan yang ada, kesempatan Suami untuk selingkuh sangatlah besar. Akan tetapi mungkin saja Suami masih bisa menggunakan hati nurani sehingga tidak melakukan perselingkuhan meskipun ada keinginan untuk selingkuh. Meski begitu, tidak menjamin Suami akan terus begitu. Bisa saja karena faktor internal dari pihak istri sendiri yang berlangsung terus menerus, akhirnya membuat Suami memiliki keinginan untuk selingkuh. Dan bisa juga sebelumnya pernah ada pikiran untuk selingkuh tapi masih bisa menahan, namun karena beberapa hal dari istri akhirnya pikiran tersebut menjadi keinginan yang semakin lama semakin kuat.
Anggap saja keadaan Suami seperti ini, dan sebagai Seorang istri, pembaca bisa melakukan langkah pencegahan. Dan berlanjut lagi, untuk melakukan langkah pencegahan tentu harus tahu apa saja yang bisa menjadi penyebab keinginan Suami untuk selingkuh semakin Kuat.
1. Pertama dari penampilan Istri.
Suami juga manusia yang tetap menyukai keindahan dari lawan jenis. Jangan hanya karena sudah merasa aman, suami sudah terlihat menerima, atau mungkin aktivitas ranjang berjalan normal, kemudian menjadi merasa cukup. Tidak menjaga penampilan dan tampil terlalu apa adanya, itu bisa membuat Suami kehilangan hasrat dan memiliki keinginan untuk menikmati keindahan dari luar. Kemungkinan untuk ini akan lebih besar, jika dalam aktivitas Suami sering melibatkan Wanita cantik.
2. Pelayanan yang kurang baik juga bisa membuat Suami memiliki keinginan lebih kuat untuk selingkuh. Misalnya saja saat pulang kerja tidak mendapat sambutan yang membuat hati tentram dari sang Istri. Bahkan bisa saja justru disuguhi sikap cemberut atau masalah yang menjadikan beban tersendiri. Padahal Suami bekerja juga untuk Istri, apa yang Dia berikan tidak sebanding dengan apa yang Dia terima. Jika bukan merupakan suatu bentuk tanggung jawab, bisa dijadikan perbandingan. Contoh sederhana masalah kopi. Uang belanja yang jumlahnya cukup banyak, hanya mendapat kopi dingin dan tidak ada sikap ramah. Sedangkan diluar, tidak lebih dari tarif wajar, bisa mendapatkan kopi panas dengan senyuman manis dari penjual. Itu baru masalah kopi, masalah yang lebih tentu bisa memperkirakan sendiri.
3. Tidak mendapatkan kenyamanan dari Rumah sendiri. Ini juga bisa menjadi penyebab keinginan Suami untuk selingkuh semakin besar. Untuk hal ini sifatnya sangat luas. Sebagai Istri tentu bisa tahu dari keadaan dan kebiasaan yang sering dijalani.
4. Tidak ada izin untuk melakukan hobi positif. Jika seperti ini tentu Suami akan merasa tertekan dan kurang hiburan. Sehingga dalam keadaan itu, jika sebelumnya ada keinginan selingkuh, keinginan itu akan semakin kuat dan besar kemungkinan benar-benar akan dilakukan. Dan bicara soal hobi positif, contohnya adalah memancing, memelihara burung, atau hal lain yang tidak ada kaitannya dengan perselingkuhan. Jadi jika Suami sudah memiliki dan tampak menikmati hobi positif, sebaiknya beri dukungan dan biarkan Dia menghibur dirinya sendiri.
Madjongke memiliki satu kisah nyata yang sangat unik dari Orang terdekat. Seorang istri yang dari awal melihat Suami benar-benar mencintainya, berpasrah diri dan hanya menikmati segalanya yang sudah Suami berikan. Dia berpikir Suaminya benar-benar mencintainya. Terbukti dari sikap tanggung jawab Suami yang terkesan berlebihan. Itu berlangsung hingga memiliki beberapa anak. Akan tetapi pihak istri tidak lagi bisa menjaga penampilan. Aktivitas yang dilakukan hanyalah menyenangkan diri dengan harta yang dimiliki Suami. Dia berpikir hanya butuh "ada", sudah cukup untuk membuat Suami bahagia. Gaya hidup dan pola makan yang buruk, akhirnya Wanita tersebut mengalami kegemukan.
Pada awalnya tidak begitu memperhatikan ada perubahan dari Suami, hingga akhirnya diketahui Suami sudah menjalin hubungan dengan Wanita lain yang lebih sexy dan memiliki kualitas hidup yang cukup baik. Lebih dari itu, Wanita yang jadi pihak ketiga pintar memasak masakan yang disukai Suami. Hingga akhirnya, Pihak Istri mulai sadar selama ini sudah melakukan kesalahan. Diet ketat, sedot lemak, kursus memasak, dan melanjutkan pendidikan menjadi aktivitas baru bagi Dia. Tujuannya tentu saja agar bisa menjadi sosok Wanita yang berkualitas. Dan tentu agar Suami bisa kembali dan meninggalkan Wanita yang menjadi pihak ketiga.
Dari situ bisa diambil pelajaran, tidak harus menunggu terjadi hal buruk untuk melakukan perbaikan. Pikirkan saja semua kemungkinan terburuk dan lakukan pencegahan dari awal. Pencegahan tetap perlu meskipun kemungkinan terjadi sangat kecil. Ingat!, kecil bukan berarti tidak mungkin terjadi. Apapun itu, tinggal menunggu waktu dan keadaan. Hati-hati.