Ada begitu banyak anggapan dalam bidang ilmiah tentang apakah puasa bermanfaat bagi kesehatan atau malah justru sebaliknya. Puasa secara umum memang merupakan bagian integral dari banyak agama-agama besar termasuk Islam, Yahudi dan Kristen. Dimana puasa memang diperintahkan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh umat manusia yang beriman. Demikian juga dengan sebuah komunitas besar pengobatan alternatif yang percaya bahwa puasa dapat memberikan manfaat bagi tubuh manusia.
Manfaat Puasa Untuk Kesehatan
Manfaat puasa bagi kesehatan harus didahului dengan melihat pada perkembangan tubuh ketika tidak diberi asupan makanan. Karena kurangnya energi yang masuk, tubuh harus beralih ke sumber daya mandiri yang disebut
otolisis.
Otolisis adalah memanfaatkan cadangan lemak dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Hati bertugas mengubah lemak menjadi zat kimia (zat asam metabolik
acetoacetic dan asam
beta-hidroksibutirat), dan kemudian mendistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Banyak pemuka agama berpendapat bahwa dengan berpuasa dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara alami. Apakah memang benar demikian? Detoksifikasi adalah proses alami dari tubuh untuk menghilangkan atau
menetralkan racun melalui hati, usus, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening, dan kulit. Proses ini dipercepat dengan berpuasa karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, tubuh berubah menjadi cadangan lemak yang menghasilkan energi yang diproses oleh hati.
Lemak manusia bernilai 3.500 kalori per pon, nilai tersebut adalah ukuran standar bahwa hidup pada satu pon lemak setiap hari akan memberikan tubuh dengan energi yang cukup untuk berfungsi secara normal. Cadangan lemak diciptakan ketika tubuh kelebihan glukosa dan karbohidrat yang tidak digunakan untuk menghasilkan energi atau tidak dikeluarkan, dan karena itu diubah menjadi lemak. Ketika cadangan lemak digunakan untuk menghasilkan energi ketika berpuasa, ia melepaskan bahan kimia dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian di eliminasi melalui organ-organ tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan berpuasa tubuh akan menjalankan fungsinya sebagai detoksifikasi secara alamiah.
Manfaat kedua yang
digembor-gemborkan adalah proses penyembuhan. Apakah benar demikian? Selama energi dialihkan dari sistem pencernaan karena kurangnya penggunaan atau tidak bekerjanya sistem metabolisme tubuh dan kekebalan tubuh. Proses penyembuhan selama berpuasa dipercepat dengan pencarian sumber energi bagi tubuh. Pertumbuhan abnormal dalam tubuh, seperti tumor dan sejenisnya, tidak memiliki dukungan penuh dari persediaan tubuh dan oleh karena itu lebih rentan terhadap
otolisis. Selanjutnya, terjadi produksi protein untuk penggantian sel yang rusak (sintesis protein) lebih efisien karena lebih sedikit 'kesalahan' yang dibuat oleh
DNA kontrol genetik yang mengatur proses ini. Efisiensi yang lebih tinggi dalam
sintesa protein membuat sel-sel dan organ dalam tubuh menjadi lebih sehat. Inilah salah satu alasan mengapa hewan berhenti makan ketika mereka terluka, dan mengapa manusia kehilangan rasa lapar ketika influenza. Kelaparan telah terbukti tidak ada dalam penyakit seperti
gastritis, tonsilitis dan pilek. Oleh karena itu, ketika seseorang berpuasa, orang secara sadar mengalihkan energi dari sistem pencernaan ke sistem kekebalan tubuh. Jadi manfaat puasa bagi kesehatan adalah proses penyembuhan memang benar adanya.
Selain itu, manfaat puasa bagi tubuh adalah peremajaan sel-sel dalam tubuh. Hal ini dimulai dari adanya penurunan suhu tubuh inti. Ini adalah akibat langsung dari melambatnya tingkat metabolisme tubuh. Setelah penurunan kadar gula darah dan menggunakan cadangan glukosa ditemukan dalam
glikogen hati, tingkat metabolisme basal dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi sebanyak dalam tubuh seperti yang dapat disediakan. Pertumbuhan hormon juga dilepaskan lebih cepat, karena efisiensi yang lebih besar dalam produksi hormon. Secara sederhana, peremajaan sel disebabkan oleh manfaat diatas, sebuah tingkat metabolisme yang lebih lambat, produksi protein lebih efisien, sistem kekebalan tubuh membaik, dan peningkatan produksi hormon berkontribusi merupakan manfaat jangka panjang dari puasa. Selain hormon pertumbuhan yang dilepaskan lebih sering selama puasa, sebuah hormon anti-penuaan juga dihasilkan lebih efisien.
Sebuah penelitian dilakukan pada cacing tanah yang menunjukkan perpanjangan hidup karena puasa. Percobaan dilakukan pada tahun 1930-an dengan
mengisolasi satu cacing dan diterapkan siklus berpuasa dan memberi makan. Cacing yang
terisolasi selama kurang lebih 19 generasi, tetap mempertahankan fisiologis dan sel-sel mudanya. Cacing ini mampu bertahan hidup pada jaringan sendiri selama berbulan-bulan.
Dari ulasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, terlepas dari itu, dibutuhkan pengawasan dokter apabila puasa dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Pada kondisi tertentu jika dokter tidak menganjurkan berpuasa, dapat diganti dengan hari lain dan membayar
fidyah untuk memenuhi kewajiban kita.
Ditulis Oleh, Jonathan
Jonathan adalah penulis lepas pada media online, mengupas berbagai hal yang bermanfaat bagi pembaca. Saat ini dia menulis secara khusus tentang
Tanaman Hias Buah, dan berbagai tanaman lain yang bermanfaat bagi kesehatan.