Menurut Dirjen Bimas Kementerian Agama, perceraian terjadi karena tiga penyebab utama. Yaitu 51% masalah ekonomi, 32% suami lari dari tanggung jawab, dan 11% masalah Perselingkuhan. Masalah yang terakhir ini, adalah masalah yang bisa menimpa siapa saja, tanpa melihat latar belakang, status sosial, dan lain sebagainya. Perselingkuhan itu sendiri, sudah sering madjongke.com bahas, salah satunya melalui artikel
5 Perasaan Yang Bisa Menciptakan Keinginan Selingkuh dan juga artikel lain yang bisa Anda temukan
disini.
Perselingkuhan, merupakan cobaan dalam setiap hubungan dan itu menciptakan dampak buruk saat itu maupun untuk jangka panjang. Bahkan, sebenarnya dampak buruk bukan hanya menimpa pihak korban, akan tetapi pelaku, Orang terdekat, bahkan hingga Anak, tetap merasakan dampak negatif dari perselingkuhan yang terjadi. Pada kesempatan ini, madjongke.com akan menyampaikan cara mencegah terjadinya perselingkuhan dalam perkawinan berdasarkan penyebabnya.
Memulai dari diri sendiri baru kemudian pada pasangan. Dari diri sendiri harus mulai memikirkan hal yang lebih penting dalam pernikahan. Menjadi pribadi yang lebih bermoral, menjunjung makna sebenarnya dalam kesetiaan, menjadi pihak yang lebih bertanggung jawab, dan yang pasti lebih memikirkan masa depan anak-anak. Dan setelahnya, baca bagian berikutnya.
CARA MENCEGAH PERSELINGKUHAN
1. Selalu menciptakan propaganda agar hak dan kewajiban Suami Istri tetap berjalan dengan baik dan kalau bisa benar-benar berjalan secara maksimal. Dengan ini, masing-masing bisa terbiasa dengan hak dan kewajiban yang harus dilakukan.
2. Punya visi dan misi yang sama untuk masa depan bersama terutama anak. Dalam menciptakannya, tunjukkan banyak hal dengan bentuk apapun yang menunjukkan suatu prestasi dari seseorang. Mendukung bakat anak dan mengarahkan pada bidang yang sesuai.
3. Membiasakan diri untuk selalu terbuka dalam masalah apapun. Untuk yang satu ini, dari diri sendiri harus membiasakan untuk tidak memberikan suatu bentuk hukuman jika pasangan mencoba terbuka atau mengatakan hal negatif. Sehingga tidak akan membuat pasangan takut jujur.
4. Saling menghargai dengan apa yang dilakukan untuk pasangan secara khusus dan untuk keluarga secara umum. Dengan ini tidak akan membuat pihak yang merasa tidak dihargai menjadi rendah diri atau merasa tidak memiliki nilai. Karena perasaan tersebut bisa menciptakan keinginan untuk selingkuh. Kurangnya penghargaan diri membuat pihak terkait memiliki keinginan untuk membuktikan. Dan saat Dia mendapatkan pengakuan atau penghargaan diri dari Orang lain, saat itulah Dia bisa terjebak dalam perselingkuhan.
5. Masing-masing harus siap dan mengerti akan kesibukan pasangan. Bagi pihak yang sering merasa terabaikan, sebaiknya mulai melihat kesibukan pasangan dalam sudut pandang yang berbeda. Dan bagi yang merasa sibuk, sebaiknya meluangkan waktu sesekali untuk pasangan atau keluarga.
6. Rasa bosan terhadap pasangan juga menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan. Cara mengatasinya, dengan lebih memikirkan hal penting daripada hanya kesenangan sesaat. Selain itu, perlunya hiburan positif yang tidak ada hubungannya dengan perasaan
cinta. Jika sama-sama bisa memiliki satu hobi positif, maka itu akan lebih bagus.
7. Perbaikan diri dalam masalah penampilan juga penting, ini bisa membuat pasangan tidak kehilangan hasrat atau selera. Ciptakan penampilan baru yang lebih menari dari waktu ke waktu dan tidak monoton.
8. Iman yang kuat bisa mencegah seseorang untuk melakukan hal yang dianggap sebagai dosa. Dan dalam ajaran agama juga kepercayaan sudah pasti perselingkuhan dianggap sebagai dosa yang cukup besar. Sehingga dengan memperkuat iman dalam kehidupan, bisa memperkecil kemungkinan terjadinya perselingkuhan.
Itu dulu, ini hanya sekedar masukan yang tidak begitu berpengaruh jika tidak dilakukan dengan serius. Sehingga masalah berhasil atau tidak, kembali pada individu masing-masing. Semoga bermanfaat.