Jika ditanya Orang secara umum, tentang Saya yang memutuskan untuk memiliki tatto dan terus menambahkannya, Saya tidak mau pusing dan berpikir banyak, hanya bisa menjawab dengan alasan seni. Tapi sebenarnya Saya memiliki alasan lain dan itu cukup susah untuk dimengerti oleh Orang awam. Ini memang keputusan besar ...
Nama Saya Danuraulia, Saya adalah Wanita muda dengan tubuh yang dipenuhi tatto. Saya sendiri tinggal di Kota Cirebon. Banyak sekali orang yang penasaran kenapa Saya sampai berani mengambil keputusan besar untuk mulai melakukan itu. Itu wajar karena Ibu Saya sendiri adalah muslimah sejati. Wanita karir yang memiliki perilaku baik, sabar, dan mau menuruti apa yang diinginkan anak.
Tatto yang ada di tubuh Saya, bukan menunjukkan pribadi yang tidak baik karena Saya tetap hormat pada Orang tua. Jika ditanya Orang secara umum, tentang Saya yang memutuskan untuk memiliki tatto dan terus menambahkannya, Saya tidak mau pusing dan berpikir banyak, hanya bisa menjawab dengan alasan seni. Tapi sebenarnya Saya memiliki alasan lain dan itu cukup susah untuk dimengerti oleh Orang awam. Ini memang keputusan besar dan ini juga keputusan yang pada akhirnya membuat Saya ketagihan. Pikir Saya, sudah terlanjur jadi rugi kalau tidak ditambah lagi. Awalnya pikiran Saya seperti itu.
Awal cerita, Dimulai ketika Ayah dan Ibu bercerai, tapi itu bukan alasan dasar Aku memilih untuk membuat tatto. Dari awal kisah itu, Saya tidak mengalami perubahan yang berarti. Ayah tetap bertanggung jawab untuk kehidupan Kami (Saya dan Ibu). Selain itu, Ibu juga Wanita karir sehingga dari segi finansial Saya tidak kekurangan, Saya justru merasa lebih. Akan tetapi, lama-lama jiwa menjadi kosong seolah Saya merasa kesepian. Ibu yang selalu memberikan nasihat-nasihat baik bahkan menuruti apa yang Saya inginkan, tidak sanggup mengobati rasa sepi tersebut.
Hingga akhirnya Aku memilih mencari kesibukan dari Dunia luar, tentu saja dengan tujuan ingin mengobati jiwa yang kosong tersebut. Kisah demi kisah kehidupan Saya lalui, dari cerita hidup yang Saya alami, Saya beberapa kali mengalami kisah yang memang pantas dikenang. Saya mulai berpikir, apa yang bisa menjadikan kisah itu tidak akan hilang dan memiliki wujud.
Saya berpikir tentang tatto. Awalnya berat dan banyak dorongan yang mencegah untuk tidak melakukannya. Tapi karena dari faktor lingkungan pergaulan, yang menganggap tatto adalah hal biasa dan wajar, Saya akhirnya bertekad untuk membuat tatto. Sebuah kisah sudah terukir dengan simbol di tubuh. Awalnya Ibu tidak tahu akan hal itu.
Tapi setelah Ibu tahu, pengakuannya membuat Aku menangis dan jujur sangat menyesal. Ketika Ibu tahu, Ibu tidak marah tapi justru berkata dengan sabar “Nak, Mama Cuma bisa menasehati Kamu untuk selalu melakukan dan memilih yang terbaik. Tapi keputusanmu ini sudah terjadi dan Mama tidak bisa berbuat apa-apa. Apapun keputusan Kamu, Mama siap menanggung dosa Kamu di akhirat nanti. Asal Kamu bahagia Mama bisa menerima dengan ikhlas. ”
Seketika itu juga Saya merasa lemas dan merasa berdosa. Saya jujur sangat menyesal, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena ini sudah terlanjur. Dan sekarang, Saya tetap hormat dengan Ibu. Tapi di lain sisi, karena sudah terlanjur Saya tetap mengekspresikan kisah hidup dalam bentuk tato. Setiap tato yang Saya miliki memiliki cerita tersendiri, sedih, senang, bahagia, dan kisah lain yang Aku alami.
Sejak saat itu, Saya menemukan Dunia yang menurut Saya bisa membuat bahagia. Saya memiliki teman yang seperti keluarga sendiri. Pada awalnya, Saya merasakan itu. Tapi setelah waktu berjalan cukup lama, Saya merasakan jiwa yang kosong kembali. Saya jadi tahu bahwa Keluarga utuh adalah kebahagiaan yang tidak akan tergantikan. Tanpa memiliki keluarga utuh, menuntun Saya pada kebebasan. Dan kebebasan itu tidak selamanya memberikan kebahagiaan. Tidak semua kebebasan memberikan kebahagiaan bagi Saya, semua ada masanya dan itu sudah berakhir.
Saya tahu tidak punya kemampuan untuk membuat kedua Orang tua bersatu kembali. Tapi Saya juga tahu kebahagiaan dari kebersamaan tersebut bisa Saya ciptakan sendiri. Tentunya bersama seorang Laki-laki yang nantinya bisa jadi Suamiku, memiliki Keluarga kecil dengan anak-anak yang tetap mendapatkan waktu dari kedua Orang tuanya.
Selesai
Kisah dari Danuraulia yang sudah disusun oleh penulis madjongke.com. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi Kita untuk tidak mengambil keputusan karena keinginan sesaat, Kita juga harus memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan tersebut. Dan satu hal lagi, kasih sayang sebenarnya juga tidak bisa digantikan oleh harta benda sebanyak apapun itu. Karena harta benda yang berlebihan justru mampu membuat Kita tersesat pada hal yang tidak baik jika Kita salah dalam menggunakannya.
Lihat Juga: Kumpulan Foto Tatto Keren