Bukan istilah yang asing dalam cinta, jika Kita menyimak kata mengejar dan dikejar. Tentunya bukan tentang keadaan Orang yang mengejar pasangannya yang sedang berlari, dalam artian umum. Maksudnya adalah, mengejar adalah pihak yang lebih banyak berjuang, mempertahankan hubungan, berkorban, mengalah, dan masih banyak lagi yang intinya berusaha dengan segala kemampuan untuk membuat hubungan yang Dia jalani terus bertahan, bahkan berusaha membuat hubungan itu terasa lebih bahagia.
Sementara dikejar adalah pihak yang tidak mau terlalu pusing memikirkan hubungan Dia. Dia tidak banyak berjuang, berkorban, mengalah, dan masih banyak lagi untuk mempertahankan hubungan. Bahkan melakukan hal yang bisa merusak hubungan tanpa berpikir itu baik atau tidak. Yang ada dalam pikiran, Pasangannya harus bisa seperti yang Dia inginkan jika ingin bahagia. Atau bisa juga berpikir untuk meninggalkan karena alasan tertentu.
Dalam
kenyataan cinta yang satu ini, sering sekali Kita dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Saat menjadi pihak yang mengejar, Kita merasa begitu berharap banyak agar Dia (pasangan) bisa lebih mengerti dan mau berjuang bersama demi kebahagiaan berdua. Tapi saat Kita mengisi posisi yang dikejar, Dia tampak begitu tidak berharga, seperti tidak ada hasrat, bahkan Dia terkesan hanya meminta tanpa mau menjadi seperti yang Kita inginkan. Dia tampak begitu payah dan seolah tidak mengerti benar tentang visi misi Kita yang sesungguhnya.
Jika Kita berada di posisi mengejar, Kita sebenarnya bukan Orang yang beruntung. Karena Kita merasa takut kehilangan Dia. Kalaupun mencoba mencari selingan sebagai obat, hasrat Kita tidak terlalu tinggi jika dibanding dengan dirinya. Seolah apa yang Kita lakukan tidak pernah mendapat balasan yang sesuai. Yang ada hanyalah harapan semu saja.
Sebaliknya, jika kita berada di posisi dikejar, Kita sebenarnya menjadi pihak yang sangat beruntung. Karena Kita tidak perlu berbuat banyak. Memang kenyataannya, perasaan kita menjadi seolah tidak nyaman dengan sikap Dia. Kita merasa Dia tampak tidak berharga, dan perasaan lain yang menguatkan hasrat Kita untuk mendapatkan lebih dari Dia. Padahal, faktanya Kita bisa mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam keadaan ini. Cukup mengimbangi sedikit saja, tujuan hidup Kita bisa lebih mudah diwujudkan. Ini sudah pasti karena secara tidak langsung Kita memegang kendali atas dirinya.
Sebenarnya ada solusi untuk mengatasi masalah ini. Yaitu adanya sifat SALING menghargai. Dan itu harus bisa dilakukan oleh keduanya. Sayangnya, kenyataan cinta ini sering sekali mengalami pertukaran posisi jika keduanya sama-sama bertahan saat mengisi posisi mengejar. Saat Kita berusaha menghargai, Dia justru ngelunjak atau mulai mengurangi perjuangan juga pengorbanan yang sebelumnya Dia lakukan. Dan kita juga sering melakukan hal serupa. Jika begini terus tidak akan ada rasa nyaman. Jadi tetap perlu peran KEDUANYA untuk membuat keadaan menjadi lebih nyaman.
Baca juga: 5 Tipe Orang Yang Cintanya Tidak Pantas Kamu Perjuangkan.