Perkenalkan nama Saya adalah Tika, Wanita usia 30 tahun mantan Karyawati di sebuah BANK swasta. Pekerjaan yang sudah Saya jalani selama kurang lebih 5 tahun 8 bulan tersebut, harus terpaksa ditinggalkan karena penyakit
kanker stadium akhir yang Saya derita. Diagnosa dokter yang menyatakan usia Saya tinggal menghitung bulan, benar-benar membuat batin Saya terpukul.
Sebelum Saya menutup usia, Saya ingin berbagi cerita kehidupan Saya dari awal hingga sekarang ini. Saya hanya berharap bisa lebih tenang setelah menceritakan kehidupan Saya pada Orang lain. Jujur, Saya menjadi ingat semua dosa-dosa yang sudah Saya lakukan, itu menjadi derita batin bagi Saya. Dan itu lebih menyakitkan dari derita fisik yang Saya alami. Dengan pemasukan yang sangat minim, cukup untuk biaya hidup dan untuk membeli obat penahan sakit. Dan Saya harus tinggal sendiri di kost karena alasan yang nanti akan Saya ceritakan.
Kisah kehidupan Saya dimulai ketika Saya masih berusia 15 tahun tepatnya saat masih kelas 1 SMA. Perkenalan dengan adik ipar OM Aku sendiri, menjadi awal perjalanan cinta dalam hidup Saya. Dia adalah Putra, dari banyak pertemuan akhirnya membuat Kami dekat. Dan tidak lama kemudian Kami pacaran. Hingga Saya kelas 3 SMA, Kami selalu menjalani hubungan secara putus nyambung.
Semakin lama, Saya sangat menyayangi Dia, terlalu cinta, bahkan merasa takut kehilangan Dia, dan sepertinya Dia juga merasakan hal yang sama. Demi ikatan yang lebih erat menurut Kami, Kami memutuskan untuk melakukan hubungan badan. Ini yang pertama bagi Saya tapi entah dengan Dia. Hal itu sudah menjadi biasa, hingga akhirnya ketika Saya sudah kuliah di luar Kota, Dia memiliki permintaan yang sangat berat bagi Saya.
Dia meminta agar Saya pulang dan berhenti kuliah demi hubungan yang lebih resmi, pernikahan. Kami bertengkar hebat karena di lain sisi Orang Tua Saya tidak setuju. Alasan utama kuliah Saya sudah setengah jalan. Entah kenapa Dia justru mencari Wanita lain bukan menyelesaikan urusan ini hingga tuntas. Saya menjadi terpukul dan sakit hati, apalagi tidak perlu waktu lama, Dia justru menikah dengan Wanita tersebut.
Dan setelah itu, Saya mulai kehidupan cinta yang sangat liar. Gaya hidup bebas menjadi pelarian atas kekecewaan tersebut. Jujur, Saya tidak pernah ada keinginan untuk menjalani hubungan serius dengan Pria. Saya menjalin hubungan, tidak lebih hanya untuk bersenang-senang. Dan dari semua hubungan itu, kebanyakan berhenti karena Pria yang menjalin hubungan dengan Saya harus menikah.
Ada yang benar-benar hilang, namun ada juga yang masih sesekali berhubungan dengan Saya. Setelah 7 Pria yang hadir dalam hidup Saya, Saya mulai jenuh. Meskipun begitu, saat menyandang status jomblo, Saya masih berhubungan dengan beberapa diantara Mereka.
Bahkan Putra, masih sering berkomunikasi dan Kita bisa dikatakan selingkuh secara verbal. Itu tidak bertahan lama karena pada akhirnya ketahuan oleh istrinya. Lama-lama Saya berpikir untuk menjalin hubungan fokus dengan 1 Pria.
Saya bertemu dengan kenalan lama dari pulau seberang, namanya Adi. Dia sangat Dewasa dan Saya berharap bisa menceritakan keburukan yang sudah Saya jalani selama ini. Tapi Saya tidak kuasa untuk bercerita. Saya justru menyimpan rahasia ini dari Dia.
Tapi lagi-lagi, Saya kembali terjebak pada hubungan yang hanya mengejar kesenangan. Pada awalnya masih ada sikap saling menghargai, tapi lama-lama Adi menunjukkan sifat aslinya, Dia begitu keras dan cemburunya berlebihan. Puncaknya ketika Saya di mutasi ke daerah yang cukup jauh. Adi selalu curiga Saya selingkuh dengan Orang lain. Dan dengan itu, terpaksa Saya harus mengundurkan diri.
Saya tinggal bersama Orang Tua Adi tanpa ikatan pernikahan. Pada awalnya memang nyaman saja, tapi lama-lama Adi sering bertengkar dengan Orang Tuanya karena masalah uang. Orang Tua Adi tahu kalau Adi selalu memberikan jatah untuk membayar cicilan hutang Saya Dulu. Hingga akhirnya, Kami benar-benar diusir dari Rumah itu.
Saya dan Adi tinggal di kost berdua. Sikap Adi semakin terlihat buruk, Dia selalu menyakiti Saya baik batin maupun fisik. Hingga Saya tidak tahan dan pulang kembali ke Orang Tua Saya. Adi hanya bisa meyakinkan, tanpa bisa melakukan tindakan lanjutan untuk menikahi Saya, alasannya Dia dan orang Tuanya tidak bisa akur karena masalah yang pernah ada. Selain itu Orang Tua Saya juga tidak setuju.
Lebih menyakitkan ketika Saya di diagnosis menderita kanker stadium akhir. Saya tidak tahu kenapa Orang Tua Saya begitu berat memberi restu terhadap hubungan Kami. Bahkan saat mengetahui penyakit yang Saya derita, Mereka terkesan biasa saja. Karena hal itu, Saya memutuskan untuk pergi dan memilih tinggal sendiri di kost. Saya jujur tidak ingin merepotkan Orang-orang yang Saya sayangi. Komunikasi hanya bisa lewat sms dan telpon, begitu juga dengan Adi. Saya senggaja menutup diri dan tidak ingin bertemu dengan Mereka.
Ada yang datang lalu mencampakkan
Ada yang datang ingin tinggal tapi takdir berkata lain
Ada yang datang sebagai penghibur saat luka dan kemudian pergi
Ada yang datang untuk kesenangan sesaat
Ada yang datang sahabat menjadi cinta tapi harus diakhiri
Ada yang datang sebagai penyembuh tapi kembali memberi luka
Ada yang datang untuk khianati dan ingin kembali tapi tidak mungkin
Ada yang datang untuk bersama tapi terus melukai, mengatai, dan memaki
Katamu manis tapi menjadikan hidupku hancur
Akhirnya sendiri disaat rapuh dan mencoba untuk terus kuat tegak berdiri
Hari-hari hancur dan menunggu akhir dari hidup
Memiliki segalanya, harta, kedudukan, status sosial tapi bahagia tidak bisa dibeli
Hidup dalam aturan selamanya akan terikat dengan apa kata orang dan akan terus diatur berapapun usia Kamu
Kebebasan itu tidak bisa dibayar
Dan kesunyian kesendirian adalah sahabat abadi
Tika, Malang
Sekian
Itulah Kisah yang diceritakan oleh Tika. Semoga bisa menambah wawasan dan bisa menjadi pelajaran bagi Kita semua. Sebenarnya Kisah ini sangat panjang bahkan terlalu panjang, sehingga memaksa penulis madjongke.com untuk mengambil intinya saja. Mohon pengertiannya.