Seperti pada umumnya Orang pacaran, hubungan kalian terlihat baik-baik saja. Hingga pada akhirnya ada kekecewaan bahkan sakit hati karena ulah pacar atau karena sosok pacar yang ternyata tidak sesuai kesan awal. Dengan itu, Kamu pernah menunjukkan rasa kesal, kecewa, bahkan marah. Hingga akhirnya Kamu sering sekali melihat pacar selalu berbuat kesalahan.
Sehingga kesimpulan lebih mudah, adalah pacar mulai tampak
selalu salah. Jika ini terus Kamu rasakan, maka akan memiliki dampak jangka panjang bagi hubungan. Apa saja dampak jangka panjang tersebut, mari kita simak bersama.
Tidak akan ada yang terasa benar
Jika pacar sudah mulai selalu tampak salah di mata Kamu, tentu Dia tampak akan selalu melakukan kesalahan. Bahkan kebalikan dari hal yang Kamu anggap sebagai kesalahan, juga merupakan kesalahan bagi Kamu. Misalnya saja, jika Dia mendiamkan Kamu maka itu adalah kesalahan, sementara kebalikannya, jika Dia terus berusaha terhubung juga hal yang mampu membuat Kamu kesal. Contoh lain yang lebih jelas, jika Dia menyembunyikan sesuatu adalah kesalahan, maka terbuka juga bisa terkesan seperti sebuah kesalahan. Intinya, kebalikan kesalahan yang Dia lakukan dimana hal itu seharusnya menjadi sebagai sebuah kebenaran, Kamu akan tetap merasa kebalikannya sebagai sebuah kesalahan juga. Pada akhirnya, Dia akan semakin tampak selalu salah.
Masalah kecil harus diberi hukuman berat
Setiap tindakan bahkan sikap Pacar, sudah dijelaskan akan selalu tampak salah. Dengan itu akan memunculkan pikiran untuk memberikan hukuman biar Dia tahu kesalahannya seperti apa. Sayangnya jika ini terus berlanjut, kesalahan sederhana saja bisa memunculkan kekesalan yang teramat sangat sehingga Kamu punya pikiran untuk menghukumnya dengan hukuman paling fatal bagi Dia. Dan hukuman paling umum adalah mengakhiri hubungan yang sudah berjalan selama ini. Apapun tujuannya, yang jelas Kamu ingin Dia benar-benar menurut pada sikap Kamu.
Dia tampak payah dan tidak layak untuk Kamu
Semakin lama Kamu akan merasa Dia itu tampak sangat payah. Dan bahkan membandingkan kelebihan Kamu dengan kekurangan Dia. Jadi Kamu pada akhirnya akan menjadikan kelebihan sebagai tolak ukur dalam melihat kualitas dirinya. Ini tentu saja tidak adil, karena Kamu membandingkan kelebihan Kamu dengan kekurangan Dia. Tidak terpikir akan kekurangan dengan kekurangan atau kelebihan dengan kelebihan. Tidak ada lagi istilah, diri Kalian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan itu dijadikan dasar untuk saling melengkapi.
Kekurangan Dia semakin terlihat jelas dan itu masalah buruk
Semakin lama, kekurangan Dia akan semakin terlihat dan itu adalah masalah besar bagi Kamu. Kekurangan Dia yang sebelumnya menjadi keunikan tersendiri bagi Kamu, sudah memberikan kesan yang berbeda dari sebelumnya. Dan ini berkaitan dengan bagian sebelumnya.
Tidak merasakan kebahagiaan
Kamu tidak akan merasa bahagia dengan Dia. Jangankan bahagia, rasa syukur tidak akan pernah lagi terasa. Karena apapun yang ada pada Dia dan juga apapun yang Dia lakukan, akan selalu kurang bagi Kamu. Kamu akan merasa tidak nyaman dengan Dia dan saat memiliki kesempatan bersama, Kamu tidak bisa menikmati kebersamaan itu.
Kamu tidak tahu ingin membuat Dia seperti apa
Dia selalu tampak salah, dan dari dasar diri Kamu sendiri berharap bahkan menuntut Dia untuk menjadi seperti yang Kamu inginkan. Akan tetapi jika Dia berhasil membuktikan perubahan, tidak akan tepat menurut Kamu. Jadi seandainya Kamu memberi gambaran agar Dia bisa lebih baik, Kamu tidak tahu baik itu seperti apa. Kamu tidak bisa menyampaikan secara sempurna. Dan saat Dia sebenarnya sudah mencapai yang Kamu inginkan, Kamu masih saja merasa tidak puas dengan keadaan itu.
Gambaran Orang yang lebih baik
Disaat semua itu berlangsung, Kamu akan memiliki gambaran Orang lain yang lebih baik dari dirinya. Saat itu terjadi akan ada pikiran untuk mengakhiri hubungan dan mencari peruntungan dengan Orang baru. Akan tetapi kebaikan Pacar yang sudah menjadi kebiasaan bagi Kamu, sangat disayangkan jika nanti tidak ada pada Orang baru.
Jadi fakta yang ditemukan dari keadaan ini, hanyalah karena cara pandang Kamu yang berubah. Bisa diibaratkan Kamu ngelunjak tapi tidak sadar akan hal itu. Sebagai bukti jika Dia melakukan kesalahan dengan memilih sibuk sendiri daripada menemani Kamu. Jika dulu mungkin Kamu bisa menyampaikan “Ya sudah, sana selesaikan dulu. Kan masih ada waktu buat aku nanti” Tapi jika Dia sudah mulai tampak selalu salah, Kamu akan menyampaikan hal yang berbeda seperti misalnya “penting itu atau Aku, ya sudah sana. Terserah kamu”.