Seperti terkesan berlebihan untuk pemberian judul perumpamaan yang bisa disamakan dengan hukum cinta. Karena sebenarnya ini lebih menuju pada masalah sebab akibat dalam hubungan pasangan kekasih. Tapi intinya tetap seperti itu. Dan pemberian judul seperti itu hanya bertujuan untuk pembaca agar lebih paham maksudnya. Karena jika dibuat terlalu panjang atau dengan istilah lain akan sangat sulit dipahami. Apalagi dalam membaca hanya sekilas dan tidak terlalu punya hasrat untuk berpikir apa maksud sebenarnya. Jadi harap maklum dengan pemberian judul yang terkesan berlebihan.
Kembali ke masalah utama. Jadi dalam hubungan cinta tentu ada sebab akibat. Seperti misalnya sikap idaman justru akan membuat Orang terkesan tidak terlalu berharga. Atau masalah lain seperti dalam masalah dikejar dan mengejar. Untuk membuat lebih paham dengan hal ini, madjongke.com sengaja memberikan dengan perumpamaan.
Cinta dengan Pekerjaan
Saat memilih baik dalam masalah
pekerjaan atau cinta, sama-sama memiliki alasan atau penyebab serupa. Ada yang karena keadaan sehingga memilih yang ada saja, melihat kesempatan atau peluang lebih besar, sudah sejak awal memiliki kriteria sesuai keinginan, atau bisa juga memang sudah lama mengidamkan pekerjaan atau cinta yang terpilih. Bahkan ada juga yang memilih karena penawaran yang menggiurkan serta janji-janji yang sepertinya menyenangkan.
Dalam pekerjaan Kita sering sekali merasa lelah dan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Akan tetapi ada ketakutan jika sampai kenyamanan yang sudah didapatkan dari pekerjaan yang sudah ada, tidak lagi bisa didapatkan dari pekerjaan baru nantinya. Sehingga ada yang memilih bertahan apapun keadaannya, dan ada juga yang mencoba peruntungan dengan dua pekerjaan jika mampu. Membandingkan mana yang terbaik dan suatu saat bisa memilih atau setidaknya menjadikan salah satunya sebagai sampingan saja. Dalam cinta juga seperti itu.
Jika sampai Kita menjadi Orang penting atau dibutuhkan dalam pekerjaan, tentu Kita akan dijaga dengan baik oleh perusahaan terkait. Dan biasanya mendapat perlakuan yang istimewa. Tapi di lain sisi, Kita kadang merasa dibutuhkan. Jika bisa melakukan penolakan tentu Kita akan melakukannya. Berbeda jika Kita merasa lebih butuh terhadap pekerjaan tersebut, Kita ada rasa takut melakukan penolakan dan jika memang harus Kita perlu alasan yang masuk akal. Dalam cinta juga seperti itu.
Apapun hasilnya dan perasaan seperti apapun, jika pekerjaan itu membanggakan maka Kita bisa tetap bertahan meskipun didalamnya Kita merasa sangat lelah. Apalagi pekerjaan yang membanggakan itu memberi dampak positif bagi Kita dalam lingkungan masyarakat. Kita bisa tetap bertahan hanya untuk kesan. Dalam masalah cinta juga seperti itu.
Saat bekerja, bonus, kenaikan gaji adalah harapan yang pasti ada dalam pikiran. Harapan yang paling besar adalah mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang sudah dilakukan. Kita bisa merasa kecewa jika sampai sudah merasa berjuang keras, berkorban banyak, bahkan lembur tanpa mengenal waktu tapi hasil yang diterima hampir sama. Apalagi karena kesalahan sepele menyebabkan adanya potongan gaji. Yang lebih menyakitkan lagi, sudah berusaha keras tapi pada akhirnya tidak dihargai atasan bahkan justru mendapatkan caci maki. Dalam cinta juga seperti itu.
Nyaman karena biasa adalah hal yang tidak akan bisa dibedakan dari keduanya. Sudah merasa nyaman dengan jam kerja, lingkungan, sistem, dan lain sebagainya. Jika harus keluar dan mencari pekerjaan baru hanya karena alasan gaji, sepertinya sulit sekali untuk melepaskan. Apalagi untuk kedepannya harus coba-coba dan perlu adaptasi dari awal. Itupun belum menjamin akan mendapatkan kenyamanan dari pekerjaan yang sudah ada.
Menempati posisi bagus dengan gaji yang tinggi akan membuat Seseorang tidak berani coba-coba dengan pekerjaan lain. Karena di Tempat lain, Dia belum tentu bisa menempati posisi yang sama karena tidak yakin dengan kemampuan. Kalaupun merasa kurang, paling banter hanya berani mencari sampingan. Tapi itu tidak akan diteruskan jika bisa membahayakan posisi dalam pekerjaan yang utama. Kecuali bisa bersyukur dan fokus pada pekerjaan utama dan bisa puas dengan hasil tinggi yang sudah didapatkan.
Orang yang punya kualitas dan sangat dibutuhkan dalam pekerjaan, kemudian potensi mendapatkan hasil lebih baik dari tempat lain cukup besar, maka selalu ada keinginan untuk meminta lebih. Jika sampai tempat kerja sudah dianggap tidak begitu menjanjikan, maka pasti ada rencana untuk pergi ke tempat lain yang bisa memberikan hasil lebih maksimal. Sehingga ada juga yang menuntut untuk mendapatkan lebih atau mengundurkan diri jika tidak terpenuhi. Jika sampai tidak enak hati, akan menunjukkan tanda-tanda akan pergi karena keadaan. Bahkan ada juga yang coba-coba cari masalah agar terkesan wajar jika ingin pergi.
Jika masih bekerja tapi tiba-tiba mendapatkan penawaran yang lebih baik, atau setidaknya sama tapi sepertinya lebih asyik. Bisa saja kemudian langsung pindah ke tempat lain. Ini bisa terjadi jika dalam pekerjaan lama sudah merasa bosan dan tidak merasa senang dengan pekerjaan yang sudah ada tersebut.
Jika sampai keluar kemudian mendapat pekerjaan baru, akan tetapi didalam pekerjaan baru tersebut tidak menemukan kenyamanan atau hasil yang sesuai dengan bayangan sebelumnya, bisa suatu saat merindukan pekerjaan yang lama. Jika kembali pada pekerjaan lama pada tempat yang sama adalah hal yang memalukan, maka hasil akhirnya adalah mencari pekerjaan baru yang hampir sama dengan pekerjaan yang dirindukan. Dalam cinta juga begitu.
Jika terjadi masalah dan membuat sakit hati yang terlalu dalam, bisa memutuskan untuk keluar karena emosi sesaat. Jika suatu saat nanti bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik tentu tidak ada penyesalan. Tapi jika sulit mendapatkan pekerjaan yang bagus atau setara, maka suatu saat jika ada penawaran dari perusahaan yang pernah ditinggalkan, bisa kembali lagi.