Cinta, Sikap yang akan merugikan Kamu sendiri untuk jangka panjang - Dalam menjalin hubungan cinta, Kita sering bersikap tidak sesuai dengan keinginan Kita yang sebenarnya. Biasanya ini digunakan sebagai strategi untuk membuat Pasangan Kita bisa masuk ke dalam alur yang Kita inginkan. Masalah berhasil atau tidak, tentu tergantung dari Kita sendiri. Tapi kadang, strategi yang Kita gunakan dalam bentuk sikap terhadap Pasangan, tidak selalu baik untuk jangka panjang.
Kadang sikap yang ditunjukkan memang mampu memberi hasil positif sesuai keinginan Kita, tapi untuk jangka panjang bisa merugikan Kita sendiri. Dan semua itu akan dibahas secara tuntas di blog madjongke.com ini. Sikap yang bisa merugikan bahkan menyerang Kamu sendiri untuk jangka panjang.
Jual mahal
Jual mahal mampu membuat pasangan berjuang lebih keras dan yang lainnya seperti lebih bisa menghargai perasaan Kita. Bahkan dengan sedikit tindakan Dia bisa memberikan apa yang Kita inginkan. Tapi untuk Kamu, ini ada kerugian jangka panjang, yaitu Dia bisa mengalami perubahan suatu saat nanti. Karena dengan sikap jual mahal yang Kamu tunjukkan padanya, memaksa Dia untuk menjadi sosok yang tidak sebenarnya. Setelah Dia tidak begitu memiliki hasrat yang besar terhadap diri Kamu, Dia pada akhirnya akan menjadi diri sendiri dan itu akan Kamu anggap sebagai perubahan. Jika ini sudah terjadi tentu Kamu akan merasa gengsi untuk mengimbangi perubahan pada dirinya. Hasil akhirnya, hubungan tidak nyaman bahkan bisa saja berakhir begitu saja.
Sok cuek
Jika Kamu sok cuek dengan Dia, Dia seperti merasa terabaikan. Untuk awalan, Dia memang berusaha membuat Kamu mau menanggapinya. Terutama ketika Dia masih memiliki harapan besar terhadap diri Kamu. Tapi ketika Dia sudah merasa tidak terlalu butuh, Dia bisa saja mencari pengalihan lain yang bisa membuatnya enggan untuk menghubungi Kamu. Dan saat itulah Kamu merasa Dia mengalami perubahan, sudah tidak sayang lagi, sudah tidak peduli dengan Kamu lagi, sudah ada yang lain, dan dugaan lainnya. Padahal Dia sebenarnya menganggap bahwa Kamu tidak butuh Dia, dan Dia mencari pengalihan lain karena sudah sering merasa kecewa karena sering Kamu abaikan.
Menunjukkan kesan yang berbeda atas keinginan sendiri
Kamu memiliki keinginan tapi berusaha menunjukkan kesan yang berbeda. Tujuannya agar Dia mau memulai lebih dulu. Kamu berharap agar apa yang Kamu inginkan bisa terjadi seolah itu adalah keinginan Dia dan Kamu hanya menurutinya. Padahal sebenarnya itu adalah keinginan Kamu juga, keinginan bersama. Kerugiannya adalah saat Kamu benar-benar menginginkan hal itu. Jika Kamu mengungkapkannya tentu saja malu, tapi jika hanya memberikan pancingan atau tanda-tanda, belum tentu Dia bisa memberikan apa yang Kamu mau. Hasil akhirnya Kamu akan tersiksa dengan keinginan tersebut. Harus pintar untuk menahan diri.
Hal penting yang harus Kamu ingat, strategi apapun yang ditunjukkan dengan sikap, jika tidak sesuai dengan perasaan Kamu sebenarnya tidak selalu memberi keberhasilan. Apalagi strategi itu membuat Pasangan Kamu jadi merasa terabaikan, sakit, kecewa, bahkan seperti tidak dihargai. Suatu saat Dia lelah, menyerah, dan sejenisnya. Itu bisa saja terjadi dan tidak selalu karena Dia tidak sayang, Dia hanya ingin Kamu tahu bahwa sikap Kamu selama ini bukan yang Dia harapkan. Dia bisa mengambil suatu keputusan untuk membuat Kamu sadar. Bahkan tetap bisa dipilih karena merasa perjuangannya sia-sia dimana hal itu harus membuatnya kehilangan Kamu.
Cinta bisa jadi benci, Sayang bisa jadi muak, bahkan kenangan indah bisa menjadi kenangan terburuk yang tidak ingin diabadikan.
Cinta itu perlu adanya sikap positif, saling menghargai, saling memberi, saling berkorban, dan juga butuh saling memperbaiki diri, termasuk juga sikap pada pasangan. Jika masih ada sikap negatif seperti jual mahal, munafik, sok cuek, dsb hubungan tidak akan sehat. Apalagi jika sudah menikah, Dia bisa saja mencari apa yang Dia butuhkan dari Orang lain karena merasa tidak mendapatkan apa yang Dia butuhkan dari pasangan sah. Jika terus berlanjut bukan hanya sakit hati, bahkan Kamu sendiri bisa menjadi seperti Dia, ketika Dia tidak lagi punya hasrat untuk memberikan apa yang Kamu butuhkan. Tentu saja karena Dia memiliki hasrat lebih besar untuk memberikan pada Orang lain. Orang lain yang lebih bisa bersikap positif terhadap dirinya.