Jika bicara masalah cinta, tentu akan ada yang namanya berharap. Bahkan bukan hanya tentang cinta saja, untuk hal lain Kita juga sering berharap. Berharap tentang sesuatu yang Kita inginkan. Dalam harapan itu, Kita sering sekali memiliki keinginan agar harapan itu segera terwujud. Tapi sayangnya, banyak dari Kita yang berharap tapi tidak menunjukkan tindakan apa-apa. Kita berharap tapi hanya diam saja.
Apalagi berharap sesuatu dari Orang lain. Lebih khusus lagi masalah perasaan tentang cinta. Kita sering berharap pada Seseorang, akan tetapi Kita hanya menunggu harapan itu terkabul oleh tindakan Orang lain. Semakin dalam harapan Kita, biasanya Kita semakin sering kecewa.
Lebih menyakitkan lagi, apa yang Kita harapkan tidak diketahui oleh Orang lain. Dari itu akan menciptakan rasa kecewa, kesal, bahkan marah terhadap Orang terkait. Semakin Kita diam, semakin lama justru semakin menyakitkan. Dia seperti tidak mau berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya Kita inginkan.
Lama semakin lama, Kita kemudian berpikir Orang tersebut tidak sesuai dengan keinginan Kita, Dia tidak bisa mengerti Kita. Setiap Kita melihat atau mendapatkan tindakan juga sikap darinya yang tidak sesuai harapan Kita, Kita merasa jengkel dan marah. Itu akan terjadi meskipun sebenarnya niat Dia itu baik.
Apa yang Dia lakukan, selalu tidak sesuai. Kita merasa Dia selalu salah meskipun dari cara pandang Dia, itulah hal terbaik yang perlu dilakukan. Hingga akhirnya, Kita melihat Orang lain yang memiliki potensi bisa mewujudkan harapan Kita. Ada keinginan untuk menyerahkan harapan Kita pada Orang lain meskipun dalam Diam. Lama semakin lama, semua yang Kita harapan tidak bisa diwujudkan oleh Orang lain tersebut.
Dampak jangka panjang, Kita semakin merasa kecewa dengan siapapun. Pasangan seperti apapun, pada akhirnya selalu memberi Kita kekecewaan. Kita Diam dan berharap, pasangan seolah tidak pernah bisa mengerti keinginan Kita. Jika ini terus berlanjut, Kita akhirnya berharap ada Orang yang bisa memenuhi harapan Kita meskipun Kita tidak mengungkapkannya.
Dari balik semua ini, Kita sering melewatkan dan menyia-nyiakan Orang yang sebenarnya tepat untuk Kita. Kita sering membuang peluang untuk bersama Orang yang sebenarnya sesuai yang Kita butuhkan. Memilih dan memilih, bukan tidak mungkin pada akhinya Kita terjebak pada hubungan yang buruk. Dengan Orang yang hanya bersandiwara pada awalan dan akhirnya jauh dari pasangan-pasangan yang sudah Kita sia-siakan.
Dari ini, perlu Kita ambil pelajaran, bahwa segala hal itu perlu untuk diperjuangkan, perlu Kita bangun, dan tentu saja perlu Kita berikan tindakan. Semakin terbiasa Kita berharap dalam diam, semakin sakit Kita menghadapi kehidupan. Dan juga, Kita akan menjadi pemalas, menjadi Orang yang enggan untuk berjuang. Jika memang punya harapan jangan hanya diam, ubah cara pandang dan beruaha tahu seperti apa kondisi Dia. Lakukan tindakan agar tidak ada salah paham, dan yang jelas bisa mendapatkan kepastian apakah harapan itu akan terwujud atau tidak. Dengan begitu Kita tidak akan terlalu kecewa pada akhirnya.