Rasa tidak puas dan rendah diri karena tidak tercapai tujuan atau harapan merupakan arti dari kekecewaan. Banyak sekali Orang yang merasa kecewa karena harapan dan tujuan yang sebelumnya ada dalam pikiran, tidak memberikan hasil yang diinginkan. Untuk mengatasi rasa kecewa, kebanyakan Orang berusaha mengalihkan perhatian dengan hal lain yang menyenangkan. Memiliki tujuan, agar kekecewaan yang dirasakan bisa segera teratasi.
Bahkan ada juga yang berusaha merubah cara berpikir untuk mengatasi rasa kecewa tersebut. Jika tidak memberikan dampak buruk yang begitu merugikan, merubah cara berpikir baik untuk dijadikan pilihan. Akan tetapi jika dengan merubah cara berpikir justru memberikan dampak negatif bahkan menjadikan pribadi Kita lebih pesimis, hal itu tidak perlu dilakukan.
Rasa kecewa itu bisa muncul karena cara berpikir Kita sendiri. Untuk yang pertama adalah karena cara berpikir yang tidak realistis. Harapan dan tujuan yang terlalu tinggi dan itu seperti sulit untuk Kita capai. Harapan terlalu tinggi tanpa adanya usaha keras sudah pasti tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Sehingga pada akhirnya, kekecewaan itu muncul karena cara berpikir kita yang seperti ini. Seperti misalnya, Kita berharap terlalu tinggi akan dianggap sangat berharga oleh pasangan. Akan tetapi kenyataan tidak seperti itu. Dari usaha, Kita hanya bersikap monoton dan seperti tidak ada usaha untuk menguatkan rasa cinta, bahkan hingga membuat diri sendiri menjadi sosok yang berharga. Kita hanya berharap dianggap berharga hanya modal menuntut. Dengan itu saja tidak akan membuat pasangan merasa Kamu begitu berharga bagi Dirinya, apalagi kehadiran Kamu justru dianggap merepotkan bagi Dia.
Yang kedua adalah terlalu percaya diri. Kita terlalu percaya diri dengan kemampuan atau kelebihan yang ada hingga akhirnya berpikir apa yang akan terjadi sesuai dengan apa yang direncanakan. Dan saat kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan tentu pada akhirnya merasakan kekecewaan. Sebagai contoh, Kita sudah merencanakan pertemuan dengan Pacar, Kita sudah terlalu yakin Dia akan menunjukkan sikap yang Kita inginkan, melakukan hal yang Kita harapkan, hingga perasaan senang yang nanti akan Kita rasakan. Kita sudah yakin itu yang akan terjadi. Tapi karena suatu hal, semua itu tidak berjalan seperti yang diinginkan. Maka kekecewaan itu akan Kita rasakan pada akhirnya.
Ketiga salah dalam mengukur kegagalan. Dalam mengukur kegagalan tidak bisa dipastikan dan dipukul rata untuk semua Orang. Untuk setiap individu memiliki cara penilaian yang berbeda-beda. Orang yang salah menilai dan mengukur kegagalan biasanya akan mudah kecewa. Sudah merasa bahwa semua itu akhir dari perjuangan. Padahal itu belum pasti. Karena kegagalan sebenarnya adalah, sarana untuk memberi tahu Kita mana saja yang salah dalam melakukan perjuangan untuk mencapai tujuan. Agar Kita tahu mana yang salah dan harus diperbaiki. Jika Kita tidak salah dalam memaknai kegagalan, Kita justru akan belajar banyak agar kesalahan yang membuat keberhasilan Kita tertunda, tidak menjadi penghalang di lain waktu.
Keempat, Kita terlalu menjadi Orang yang perfeksionis. Untuk hasil terbaik itu memang bagus. Tapi cara berpikir seperti ini justru membuat Kita mudah kecewa. Karena sesuatu yang tidak sempurna akan membuat Kita merasa kecewa atau tidak puas dengan hasil yang jauh dari harapan sebelumnya.
Jadi untuk mengatasi rasa kecewa, adalah dengan terus belajar dari kesalahan dan berusaha memperbaiki apa yang salah. Belajar juga untuk tahu mana saat yang tepat untuk merubah cara berpikir dan tahu juga saat yang tepat untuk berjuang lebih gigih. Semoga bermanfaat.