Pacar kadang memiliki keinginan tapi tidak menyatakan secara jelas tentang keinginannya. Dia lebih suka menggunakan kalimat pancingan agar pernyataan yang Dia inginkan berbalik jadi Kamu yang mengatakan. Jadi Dia tidak bisa bersikap tegas dan menyerahkan keputusan terhadap Kamu. Dengan begini jika ada resiko jangka panjang, maka Kamu adalah pihak yang lebih banyak menanggung. Bisa juga, Pacar menggunakan kata pancingan agar Kamu menjadi pihak yang memulai meskipun awalnya Dia yang punya keinginan.
Pertama, jika itu tentang sesuatu yang negatif dan bisa menciptakan posisi disalahkan, maka Pacar menggunakan
kalimat pancingan agar Dia tidak disalahkan pada akhirnya. Dengan Kalimat pancingan, Dia menyerahkan keputusan terhadap diri Kamu.
Contohnya "Sekarang Kamu maunya apa?, Terserah Kamu mau bagaimana Aku menurut saja" dan itu dikatakan saat keduanya bertengkar hebat.
Artinya Pacar ingin Kamu minta maaf dan mengakui kesalahan. Dia ingin Kamu memperbaiki keadaan dan berjuang menjadi lebih baik kepada Dia. Selain itu, Dia juga ingin tahu apa yang sebenarnya Kamu inginkan. Dan jika Kamu ingin mengakhiri hubungan karena pertengkaran tersebut, Dia tidak ingin disalahkan pada akhirnya. Jadi kalimat pancingan yang satu ini cukup beresiko. Tapi jika berhasil, justru akan membuat keadaan lebih baik. Jadi tergantung dari diri Kamu sendiri mau bagaimana. Jika dilanjutkan dalam bentuk percakapan akan menjadi seperti dibawah ini.
A: "Sekarang Kamu maunya apa?, Terserah Kamu mau bagaimana Aku menurut saja"
B: "Lha baiknya bagaimana, apa ini alasan Kamu untuk pergi"
A: "Jika itu keinginan Kamu, Aku mau bagaimana lagi"
B: "Aku tidak mau itu, Kamu kali yang pengen Kita bubaran"
A: "Aku terserah Kamu, kalau mau pergi silahkan, Aku sadar diri"
B: "Aku tidak ingin itu, Aku ingin perbaiki keadaan ini, maafin Aku kalau Aku salah. Mau tidak?"
A: "Iya"
Kedua, jika Dia menunjukkan sesuatu tentang tempat tujuan. Dia menunjukkan lokasi yang bagus untuk dikunjungi. Seperti misalnya tempat wisata atau sekedar tempat makan.
Contohnya "Sayang, lihat deh ada tempat yang ramai terus. Apa istimewanya sih".
Artinya pacar ingin tahu pendapat Kamu tentang tempat itu. Dan setelah itu Dia ingin Kamu mengajak atau menawarkan diri untuk bersama ke tempat tersebut. Dia ingin mengajak Kamu tapi takut Kamu memberikan penolakan karena alasan tertentu. Kalau kata pancingan seperti ini sudah sangat jelas. Dan Kamu sudah tahu sehingga tidak perlu penjelasan lagi. Jika dilanjutkan dalam bentuk percakapan akan menjadi seperti dibawah ini.
A: "Sayang, lihat deh ada tempat yang ramai terus. Apa istimewanya sih"
B: "Emangnya Kamu belum pernah kesitu?"
A: "Belum, apa bagusnya sih?"
B: "Tidak tahu, Aku juga belum pernah"
A: "Apa bagusnya ya (dalam hati berpikir ini anak tidak peka banget)"
B: "Bagaimana kalau Kita kesana jumat nanti"
A: "Boleh, ide Kamu bagus juga (yes)"
Ketiga, pancingan Kalimat tentang masa depan. Seperti harapan kehidupan yang lebih kuat. Dia mengatakan ini untuk mendapatkan kepastian atau setidaknya mencari tahu tentang keseriusan Kamu.
Contohnya "Teman-teman Aku sudah banyak yang nikah nih, tidak terasa sudah cukup tua".
Artinya Dia ingin mengetahui respon Kamu akan hal itu. Dia ingin Kamu lebih menunjukkan keseriusan Kamu. Misalnya dengan saling memperkenalkan Orang Tua, acara lamaran, hingga pernikahan. Tapi Dia tidak berani mengatakan langsung karena masih ragu dengan kesiapan Kamu untuk menuju jenjang yang lebih serius. Jika dilanjutkan dalam bentuk percakapan akan menjadi seperti dibawah ini.
A: "Teman-teman Aku sudah banyak yang nikah nih, tidak terasa sudah cukup tua"
B: "Biarin saja lah, itu kan urusan Mereka"
A: "Tapi sebel kalau ditanya kapan nyusul"
B: "Lha Kamu mau bagaimana, Aku juga belum siap"
A: "Kenapa Kamu belum siap"
B: "Buat pesta uangnya belum cukup"
A: "Oh gitu ya sayang"
B: "Nabung dulu"
A: "Tapi heran juga ya kenapa Orang-orang suka pesta mewah, kan uangnya bisa buat bekal hidup yang akan datang"
B: "Jadi kalau Kamu nikah tidak suka yang mewah-mewah"
A: "Tidak penting buat Aku"
B: "Bagaimana kalau Kita nikah secepatnya?"
A: "Ya tidak apa-apa (yes)"
Keempat, pertanyaan tentang Orang lain yang sebenarnya digunakan untuk menuduh. Tapi menggunakan kalimat pancingan yang seolah memperbolehkan tapi sebenarnya ingin mengorek informasi lebih jelas.
Contohnya "Sayang, si Ai masih sering hubungi Kamu tidak?"
Artinya Dia merasa curiga Kamu masih berhubungan dengan Seseorang yang Dia maksud. Tapi Dia memberikan pertanyaan seolah Seseorang tersebut adalah gangguan bagi Kamu atau setidaknya Orang itu adalah pihak yang memulai sehingga tidak ada kesan menyalahkan Kamu. Jika dilanjutkan dalam bentuk percakapan akan menjadi seperti dibawah ini.
A: "Sayang, si Ai masih sering hubungi Kamu tidak?"
B: "Kadang-kadang sih, tapi sudah tidak pernah sekarang soalnya akhir-akhir ini jarang Aku balas"
A: "Kenapa tidak Kamu balas, yang penting kalau Dia menjurus ke masalah sensitif Kamu stop"
B: "Cuma basa basi biasa saja, malas menanggapi. Jadi lebih baik Aku abaikan"
A: "Yang benar"
B: "Iya. Sumpah"
A: "Owh"