Bagi Cewek kadang merasa kesal jika punya Cowok yang lebih mementingkan pekerjaan. Bukan hanya karena jarak saja, tapi kadang hanya sekedar waktu. Atau bisa juga pada akhirnya mempengaruhi terhadap hubungan selama ini, mengurangi waktu pertemuan dan komunikasi, serta menimbulkan perasaan tidak nyaman karena pekerjaan yang ada. Sebagai Cewek ada yang berani protes namun ada juga yang hanya diam tapi menahan kekesalan.
Merasa menjadi prioritas kedua, merasa tidak dianggap berharga, bahkan merasa tidak penting hanya karena Cowok lebih mementingkan pekerjaan. Memang, untuk beberapa pekerjaan bisa menciptakan rasa cemburu baik karena pekerjaan tersebut atau Orang-orang yang terlibat didalamnya, ini wajar.
Dan ketika Cowok memberikan pengertian terhadap hal ini, sebagian besar cewek justru menunjukkan sikap negatif. Hal yang seharusnya mudah, justru dibuat sulit. Padahal hal ini sangat sederhana, cukup dimengerti dan dicarikan solusi yang baik untuk keduanya.
Cowok meskipun lebih mementingkan pekerjaan, ada baiknya tetap memperhatikan Ceweknya. Karena Ceweknya ada sebagai pacar bukan tembok atau patung. Sedangkan cewek juga sama, Cowok mementingkan pekerjaan juga untuk masa depan, untuk kelangsungan hidup, untuk bertahan, dan yang pasti agar tetap bisa menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.
Jika saja Cowok meninggalkan pekerjaannya, belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Hanya untuk Ceweknya, meninggalkan pekerjaan merupakan tindakan bodoh. Karena pekerjaan itulah yang menjadi pendukung dalam menjalani hubungan.
Tidak mungkin juga jika dalam menjalani hubungan selalu mengandalkan Ceweknya, dalam masalah keuangan. Atau setidaknya terlalu bergantung pada pihak lain seperti misalnya Orang Tua. Memang, banyak juga Cewek yang merasa bisa untuk diajak bergantian, tapi tentu saja tidak untuk kebutuhan-kebutuhan Cowok. Untuk memenuhi itu dibutuhkan uang, dan uang didapat dari pekerjaan.
Untuk itu hanya butuh pengertian, mencari solusi yang baik bagi keduanya, bukan untuk saling menyalahkan, menghakimi diri sendiri, atau menunjukkan kesan menjadi sosok yang tidak lebih berharga dari pekerjaan.