Ketika Kamu terbayang dicintai oleh Seseorang, harapan Kamu adalah Dia menunjukkan perjuangannya. Menunjukkan usaha sebagai bukti bahwa Dia mencintai Kamu. Apapun keadaannya, Dia selalu berusaha menjaga hubungan yang ada. Bahkan seperti apapun Kamu, Dia selalu tetap menunjukkan bukti cintanya. Saat Kamu marah karena Dia bersalah, Dia berusaha dengan keras agar dimaafkan. Saat Kamu berusaha pergi maka Dia akan berusaha mencegahnya, dan saat Kamu merasa tidak bahagia Dia bisa menjadi penghibur bagi Kamu. Jika ada Orang seperti ini, Kamu yakin dengan hanya diam maka hubungan akan tetap berjalan.
Tapi realitanya tidak seperti itu. Saat terjadi masalah dan Kamu menunjukkan sikap diam, sempat terlintas dalam pikiran, "Jika Dia cinta pasti akan berusaha". Tapi sepertinya Dia tidak maksimal dalam berusaha, padahal Kamu sudah merasa bersabar untuk menunggu dan memberikan waktu bagi Dia untuk membuktikan. Bahkan kadang, Dia juga bersikap diam sama seperti yang Kamu lakukan. Dari diri Kamu hanya diam dan berharap Dia akan berusaha sebagai wujud cintanya terhadap Kamu. Dan kamu menganggap kalau Dia juga diam, artinya Dia tidak cinta.
Ini memang bisa dibenarkan tapi tentu tidak 100% benar. Semua harus disesuaikan dengan kondisi. Kamu bisa yakin kalau ini benar jika hubungan kalian masih baru. Kamu berhak berpikir "kalau Dia cinta pasti akan berusaha". Tapi jika sudah lama berjalan, Kamu juga tidak boleh lupa dengan kemungkinan apa saja yang ada dalam pikiran Dia. Bagaimana jika Dia memiliki pemikiran yang sama?. Tentu saja keduanya akan sama-sama menunggu untuk diperjuangkan. Ketika keduanya diam, maka masing-masing akan menunggu pihak lain untuk memulai komunikasi terlebih dahulu. Karena sebelumnya, Dia selalu berusaha tapi setiap ada masalah, Dia tidak melihat kalau Kamu berusaha untuk memperbaiki. Dia harus berjuang keras terlebih dahulu baru setelah itu Kamu menunjukkan perubahan baik.
Jika terus begitu, yang ada justru keduanya merasa jengkel karena pikirannya sendiri. Keduanya enggan untuk berjuang karena merasa memiliki hak untuk diperjuangkan. Merasa pasanganlah yang wajib berusaha untuk memperbaiki keadaan. Tentu tidak akan ada titik temu jika salah satu tidak mengalah. Ketika Kamu ingin mengalah lebih dulu, tiba-tiba ada pikiran terhadap konsekuensi yang harus dihadapi. Misalnya saja Dia jadi tidak tahu diri, belagu karena merasa dibutuhkan, jadi ngelunjak dan lain sebagainya. Karena itu Kamu mengurungkan niat untuk mengalah lebih dulu. Dan tanpa Kamu ketahui, ternyata Dia juga memiliki pemikiran seperti itu.
Dia ada pikiran selama ini Kamu tidak menunjukkan perjuangan yang berarti. Dia merasa selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan sedangkan Kamu tidak pernah. Bukan saja masalah kesabaran, tapi Dia juga bisa berpikir kalau semua akan sia-sia. Dia berpikir kalau terus mengalah, untuk kedepannya Dia akan selalu mengalami kondisi yang sama bahkan lebih buruk. Bahkan bisa saja memunculkan pikiran bahwa Kamu tidak cinta Dia. Sehingga untuk mengetahuinya, Dia berbalik menguji cinta Kamu terhadapnya. Menunggu dan berharap agar Kamu yang berusaha.
Karena keyakinan yang berdasar dari pikiran Dia, Dia bisa mengambil kesimpulan dari sikap dan perjuangan Kamu. Dia bisa saja merasa bahwa perjuangan selama ini sia-sia, Dia bisa merasa bahwa tidak ada cinta di hati Kamu untuk Dia, atau Dia merasa kebahagiaan yang diimpikan tidak akan pernah bisa didapatkan dari Kamu. Penyebabnya sederhana, yaitu Dia tidak melihat usaha yang berarti dari diri Kamu. Padahal sebenarnya Kamu sayang dan cinta dengan Dia. Tapi dalam keadaan itu Kamu berpikir apakah Dia masih mencintai Kamu atau tidak, dan Kamu menjadikan usaha untuk memperbaiki keadaan sebagai tolak ukur dalam mencari jawaban.
Sehingga jika Kamu punya pikiran seperti ini, sebaiknya jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Banyak kemungkinan kalau pasangan Kamu memiliki pemikiran seperti itu juga. Solusi terbaik adalah perbanyak komunikasi dan berusahalah untuk saling terbuka. Tidak ada salahnya Kamu mengalah lebih dulu, setelah keadaan tenang bicarakan baik-baik dengan Dia apa yang sebaiknya dilakukan. Katakan dengan jujur apa yang tidak Kamu sukai dan tanyakan juga apa yang tidak Dia sukai dari Kamu. Bersama-sama memperbaiki keadaan dengan langkah dasar komunikasi. Jangan lagi gengsi untuk memulai. Jangan lagi menilai kualitas diri Kamu sebagai sesuatu yang pantas untuk diperjuangkan tanpa harus berjuang juga. Sebaik apapun kualitas diri Kamu dan sebesar apapun cinta Dia, Kamu masih tetap perlu berjuang untuk hubungan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.