Kita termasuk Orang yang jujur, apa yang Kita katakan selalu sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi hal itu tidak menjadikan Orang lain percaya pada Kita. Justru ada Orang lain yang pintar berbohong tapi malah dipercaya. Jadi kebohongan tersebut justru menciptakan keyakinan yang kemudian memunculkan kepercayaan.
Seolah kejujuran kalah dengan kebohongan. Kita bicara jujur tidak dipercaya, tapi Orang lain bicara bohong justru dipercaya. Ini tentu saja terkesan tidak adil, bahkan ini bisa menciptakan keinginan dari diri Kita untuk berbohong juga. Tapi itu buruk, Kita Orang jujur dan sebaiknya akan terus menjadi Orang yang jujur. Meskipun ada pikiran kejujuran itu kalah oleh kebohongan Orang lain.
Pada beberapa keadaan, Kita pasti pernah mengalami kejujuran Kita kalah oleh kebohongan Orang lain. Ada alasan kenapa ini semua bisa terjadi.
Orang jujur cenderung santai dalam menyampaikan sesuatu, karena merasa tidak bersalah dan mengatakan sesuatu berdasarkan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi karena tidak ada rasa takut, pada akhirnya membuat Orang jujur mengabaikan hal-hal yang bisa menciptakan kecurigaan. Orang jujur mengatakan tanpa harus berpikir keras, sehingga apa yang disampaikan kadang terkesan tidak sesuai dengan bukti-bukti yang ada. Dengan begitu maka pada akhirnya menciptakan kecurigaan karena pernyataan dan bukti yang ada terkesan tidak sesuai. Maka hasil akhirnya, Orang jujur justru menjadikan Orang lain curiga kemudian dianggap berbohong.
Sementara pembohong, berpikir keras sebelum menyampaikan sesuatu. Dan sering sekali menghindari hal-hal yang bisa menciptakan kecurigaan. Bukan hanya itu, kata-kata yang disampaikan sudah dirancang dan di susun dari awal dengan penuh perhitungan. Pembohong cenderung berpikir lebih keras ketika melakukan aksi kebohongannya. Dan tentu saja, pernyataan yang disampaikan berusaha dibuat sama dengan bukti-bukti yang ada. Kalaupun bukti yang ada justru bersifat menyerangnya, sudah ada langkah dari pembohong untuk memberikan perlawanan dengan bukti palsu atau alibi. Dengan begitu, apa yang disampaikan pembohong memiliki keterkaitan dengan bukti-bukti yang ada. Dan pada akhirnya menciptakan keyakinan dan tentu saja akan lebih bisa dipercaya.
Jadi ketika kejujuran kalah oleh kebohongan, alasannya karena Orang jujur lebih apa adanya dan mengabaikan bukti-bukti yang ada karena apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan. Sedangkan pembohong lebih fokus pada bukti-bukti yang ada. Jika bukti menjadi penyerang bagi pembohong, pembohong sudah ada langkah untuk melakukan pembelaan.
Meskipun pada beberapa keadaan kejujuran kalah oleh kebohongan, bukan berarti Kita harus ikut jadi pembohong. Kita harus tetap menjadi Orang jujur meskipun dalam jangka pendek itu merugikan. Tapi yakin saja untuk jangka panjang kejujuran akan lebih bisa mendatangkan keuntungan meskipun sekedar ketenangan yang Kita rasakan sendiri.