Ketika Kita melihat anak lain yang memiliki Orang Tua lembut, penuh kasih sayang, serta selalu bersikap sabar dalam menghadapi anak-anaknya, tentu saja ada rasa iri. Sedikit banyak tergantung dari cara pandang Kita terhadap hal itu. Padahal kondisi Kita tidak seperti itu. Orang Tua Kita galak, egois, bahkan suka main tangan.
Bukan hanya kesalahan besar, kesalahan kecil bisa menciptakan kemarahan besar. Saat terjadi perbedaan pendapat Kita sering sekali harus menjadi pihak yang kalah, mengalah, atau salah. Kita seperti tidak pernah didengarkan. Dulu Kita hanya diam dan menurut, tapi sekarang Kita sering memberikan perlawanan. Bahkan ada sedikit rasa dendam dalam diri Kita.
Berniat membalas atau pergi, itu sangat tidak disarankan. Karena sebenarnya ada cara untuk mengatasinya. Sebelum melanjutkan, perlu diketahui dulu penyebab Orang Tua bisa begitu keras. Pada umumnya karena memang karakter dasar seperti itu. Tapi tanpa pemicu awal, hal itu juga tidak akan terjadi terlalu parah.
Bisa saja karena Orang tua stress, terlalu banyak pikiran, terlalu berat dalam menanggung kehidupan anak-anaknya, terlalu berat menanggung problem keluarga, sehingga timbul sikap keras yang selama ini terjadi. Ditambah lagi, keinginan untuk mengarahkan pada hal yang lebih baik tidak kunjung mendapatkan hasil. Selain itu, juga rasa kesal yang memicu sikap kerasnya terhadap anak-anaknya.
Dengan mengetahui itu, langkah pertama untuk mengatasinya adalah dengan mengurangi penyebabnya. Jangan biarkan Orang Tua terlalu banyak pikiran. Mulai dari diri Kita dan kalau mampu ikut menghilangkan beban dari faktor lain. Jangan menjadikan beban Orang Tua lebih banyak, buat seringan mungkin. Jangan banyak meminta atau setidaknya buat Orang tua lebih hemat dalam menghidupi Kita.
Dengan berusaha menunjukkan kesan kalau Kita seperti yang Orang Tua inginkan, Kita sudah membantu meringankan beban pikiran Orang Tua. Kita bisa saja benar-benar menjadi seperti yang Orang Tua inginkan, tapi tentu itu bertentangan dengan keinginan dan cita-cita Kita. Sehingga jika itu tidak bisa dilakukan, bisa dengan menunjukkan kesan terlebih dahulu.
Jadilah anak yang seolah penurut dan kalau bisa benar-benar menurut. Tapi tidak sampai disitu saja, sambil berjalan berusahalah untuk bisa lebih mandiri. Jangan terlalu menggantungkan diri pada Orang Tua. Jika itu belum mampu, setidaknya bersabar dulu hingga benar-benar bisa dilakukan.
Kita punya modal lebih untuk bisa melakukan dibanding dengan anak lain yang sering dimanja. Dengan sering mendapat didikan keras, Kita seperti ditempa untuk menjadi lebih kuat.
Jika sudah benar-benar mampu, mulailah untuk memiliki kesibukan lebih banyak dari biasanya. Cari kesibukan sebagai langkah untuk mencapai kemandirian. Tunjukkan seolah itu adalah langkah yang harus ditempuh untuk bisa menjadi seperti yang diinginkan Orang Tua.
Jika sampai Kita mampu untuk hidup mandiri bahkan berbalik menanggung atau setidaknya meringankan kebutuhan Orang Tua, tidak memberikan ketakutan berlebihan terhadap Orang Tua, dan kalau bisa buat Orang Tua bangga, maka besar kemungkinan sikap keras tersebut perlahan akan hilang.