Bagi Orang yang belum pernah merasakan mencintai dua Orang dalam waktu yang sama, mungkin berpikir itu menyenangkan. Bisa bergantian dalam menikmati indahnya kebersamaan. Jika satunya tidak ada waktu, masih ada pasangan cadangan yang bisa mengisi waktu kosong tersebut.
Pada awalnya hal itu bisa berjalan dengan sempurna. Apalagi kondisi saat itu masih dalam situasi yang "membahagiakan".
Satu hati untuk dua cinta, secara teori itu mudah sekali dilakukan. Tinggal pintar-pintar dalam membagi waktu. Tapi jika itu sudah terjadi dan berjalan cukup lama, pada akhirnya akan banyak hal yang terasa menyakitkan.
Semua itu akan mulai terasa, ketika Kita sebagai pelaku satu hati dua cinta sudah mulai menggunakan perasaan. Sebelumnya hanya kesenangan, mengisi kekosongan, dan sebagainya. Setelah terjebak dengan perasaan, Kita akan mulai merasakan hal yang begitu menyakitkan.
Jika Kita sama-sama mencintai keduanya, saat bersama si A ada perasaan bersalah bahkan perasaan berdosa terhadap si B. Saat Kita bersama dengan si B, Kita merasa berdosa juga merasa bersalah pada si A. Akan selalu begitu dan Kita merasa tidak memiliki kekuatan untuk melepas salah satunya.
Apalagi jika cinta itu hanya terasa begitu kuat pada salah satunya saja. Sedangkan dengan satunya lagi sudah terasa biasa saja. Melepaskan diri dari pihak yang diinginkan, tidak ada kuasa karena perasaan. Tapi melepaskan diri dari sosok yang biasa saja terkait perasaan, tidak kuasa juga karena keadaan. Seolah Kita tidak ada pilihan, Kita seperti harus menjalani keduanya. Satunya karena tuntutan dan satunya lagi karena perasaan.
Seperti tidak ada pilihan lain selain tetap menjalani semua itu. Sulit untuk mengambil keputusan dalam keadaan seperti ini. Merasa bersalah, merasa berdosa, tidak kuasa untuk memilih, hingga tekanan dalam bersikap sudah pasti terjadi.
Saat terjebak dalam keadaan ini, tentu bukan sebuah pilihan utama. Perasaan menyakitkan itu pasti dirasakan jika Kita masih punya hati nurani. Kalaupun Orang melihat, pasti berpikir hidup Kita enak karena punya pasangan lebih dari satu. Tapi itu cuma dari luar, didalam kebahagiaan yang mereka kira terselip hal yang sangat menyakitkan.
Tapi apa daya, Kita terlanjur berada di posisi seperti ini, sehingga tidak bisa memilih karena dasar perasaan. Bahkan bisa juga tidak bisa memilih karena keadaan. Ingin memilih, kadang harus mengorbankan Orang lain dan itu tidak Kita inginkan.
Satu hati dua cinta, sebenarnya bukan keinginan yang sesungguhnya. Jika tahu akhirnya begini, tentu lebih baik tidak mencobanya sama sekali. Tidak mengikuti hasrat yang dulu begitu menggebu. Satu hati dua cinta bukan pilihan, tapi karena keadaan. Karena dasar keinginan semua Orang, bisa bertahan dengan satu cinta untuk selamanya.