Terlibat urusan menyangkut masalah uang dengan Orang ruwet itu lebih banyak merugikan. Entah masalah hutang, gadai barang, hingga masalah kerjasama terhadap suatu pekerjaan. Orang ruwet dalam setiap lingkungan itu pasti ada. Sebelum melanjutkan, untuk memperjelas madjongke.com akan memberikan contoh Orang ruwet dalam artikel ini agar lebih jelas.
Orang yang hutang uang kemudian lupa bahkan berusaha agar tidak membayar hutang, itu ciri orang ruwet. Jika gadai suatu barang, biasanya barangnya bermasalah atau tidak sesuai dengan nilai yang sebenarnya, Orang yang berpotensi jadi penipu atau melakukan kecurangan jika terjadi kerjasama atau transaksi jual beli.
Dari itu tentu sudah jelas Orang ruwet itu seperti apa. Seperti yang sudah madjongke sampaikan tadi, Orang ruwet dalam setiap lingkungan pasti ada. Dan ternyata dari semua Orang ruwet tersebut, pada umumnya memiliki ciri yang sama. Yang berhasil madjongke kumpulkan, berikut ini ciri Orang ruwet versi madjongke.
1. Cara bicara terlalu tinggi
Jika bicara seolah unggul dari Orang lain. Apa yang dibicarakan lebih bersifat kesombongan tentang dirinya. Akan lebih banyak menceritakan keunggulan diri sendiri daripada menceritakan tentang Orang lain. Kalaupun menceritakan Orang lain, sifatnya juga memberi kesan kesombongan.
2. Omongannya empuk
Kalau sudah menjurus ke masalah kepentingan Dia, omongannya bisa sangat empuk. Janji-janji yang sebenarnya tidak masuk akal sering jadi jurus andalan. Lucunya, Orang yang menjadi sasarannya seolah terhipnotis oleh Omongannya. Orang yang menjadi calon korbannya, bisa mudah percaya dengan apa yang disampaikan.
3. Pintar bergaul
Orang yang tidak beres atau ruwet masalah uang, umumnya pintar bergaul. Mudah akrab dengan siapa saja sehingga Orang yang jadi sasarannya akan merasa lebih dekat. Memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dari teman lain.
4. Saat melakukan aksi disertai dengan ini
Jika menggadaikan barang, meminjam uang, atau berniat melakukan kerjasama, biasanya disertai dengan cerita tentang keadaan Dia. Dan lagi-lagi sifatnya menyombongkan diri. Seperti misalnya, meminjam uang dengan alasan ada kekurangan ketika ingin melakukan pembelian terhadap barang yang sangat mahal. Atau kalau ingin mengajak kerja sama, menceritakan hasil yang menggiurkan atau menceritakan banyaknya Orang yang berminat kerjasama dengannya. Orang yang diajak kerjasama, akan merasa diberi kesempatan lebih enak dengan hasil yang sepadan.
5. Ekspresinya biasa saja ketika pinjam uang
Ekspresi tetap biasa saja. Tidak ada rasa takut, malu, atau mungkin salah tingkah ketika melakukan aksi. Jika Orang umum tampak malu-malu ketika pinjam uang, kadang salah tingkah sendiri. Kalau Orang ruwet terkesan biasa saja, akan tetapi Orang yang dipinjami yang justru salah tingkah sendiri dan sulit untuk mengatakan tidak.
6. Akhirnya
Jika sudah berhasil mendapatkan apa yang menjadi sasarannya, ada kemungkinan Dia menghilang, pura-pura lupa, dan kadang menganggap hal itu tidak pernah terjadi. Bahkan ada juga yang gadai barang tapi dianggap hilang begitu saja, sudah tidak ada lagi kejelasan lanjutan. Tinggal tunggu waktu saja, misalnya saja barang itu ternyata memiliki nilai jauh lebih rendah dari uang yang Dia pinjam. Atau ternyata barang itu ternyata milik Orang lain.