Rasa curiga terhadap Pasangan merupakan hal yang biasa terjadi. Kecurigaan terhadap Pasangan biasanya terjadi karena adanya perubahan kebiasaan hingga karena kontrol yang kurang. Atas dasar rasa curiga tersebut, bisa menciptakan berbagai dampak positif maupun negatif.
Selain karena sebab itu, ada juga yang dinamakan tanda-tanda. Jadi Seseorang melihat sesuatu yang sepertinya tidak beres dari pasangan sehingga akhirnya merasa curiga. Karena dasar rasa curiga tersebut, masing-masing Individu memiliki cara-cara yang berbeda dalam menghadapinya. Dan beberapa diantaranya seperti yang sudah madjongke tuliskan dibawah ini.
1. Mencari keadilan untuk diri sendiri. Berawal dari dugaan buruk terhadap pasangan, kemudian meyakini bahwa ada kecurangan hanya berdasarkan dugaan saja. Karena meyakini ada kecurangan meskipun faktanya belum tentu benar, akhirnya merasa bahwa semua ini tidak adil. Kemudian berniat melakukan balas dendam dengan tujuan mendapatkan keadilan. Punya keyakinan jika sudah membalas dendam, jiwa akan menjadi lebih tenang. Padahal seperti yang sudah sering sekali madjongke sampaikan, bisa saja istilah balas dendam itu sebenarnya tidak pernah ada. Karena sebenarnya tidak ada hal apapun yang dibalas. Yang ada justru melakukan kecurangan duluan.
2. Memberi hukuman tanpa alasan. Ada juga hanya karena rasa curiga, akhirnya merubah cara berpikir dan langsung menganggap bahwa pasangannya bersalah. Kemudian memberi hukuman karena pemikiran diri sendiri. Merasa benar dan menganggap pasangan sudah melakukan kesalahan. Hingga akhirnya langsung memberi hukuman tanpa pasangan tahu kesalahan apa yang sebenarnya dilakukan.
3. Menghentikan tindakan yang sudah dianggap sebagai kewajiban. Dalam hubungan, secara tidak langsung sesuai kebiasaan pasti ada yang namanya kewajiban dan hak bagi setiap pihak. Karena merasa curiga akhirnya menghentikan suatu kebiasaan yang sebelumnya sudah dianggap sebagai kewajiban. Sehingga dengan hal ini, pasangan yang dianggap melakukan kesalahan karena rasa
curiga, tidak lagi mendapatkan apa yang seharusnya sudah menjadi haknya.
4. Posesif. Sikap yang dilakukan untuk mengontrol atau mendominasi pasangan akhirnya muncul karena rasa curiga tersebut. Pasangan menjadi kurang gerak bahkan hingga mengorbankan pekerjaan penting. Karena rasa curiga tersebut, pada umumnya banyak yang menghadapi dengan cara ini. Dan dampak setelah ini pun beragam. Mulai dari pertengkaran, diabaikan, hingga akhirnya rusak hubungan yang selama ini sudah diperjuangkan bersama.
5. Mencari peluang dengan Orang seperti ini. Karena rasa curiga akhirnya merasa bahwa Pasangan sudah melakukan kecurangan. Karena dugaan akhirnya merubah cara pandang dalam menilai Pasangan. Pasangan menjadi terkesan tidak berharga, remeh, bahkan mungkin hina. Karena hal itu tentu saja merasa kalau pasangan tidak pantas lagi untuk Dirinya. Berusaha membuka diri bahkan mencari Orang baru yang dianggap lebih layak dan kecil kemungkinan melakukan kecurangan seperti yang selama ini dicurigai telah dilakukan oleh Pasangan .
Berbagai macam cara Orang dalam menghadapi rasa curiga diatas kebanyakan memberi dampak negatif bagi hubungan. Hanya sekedar saran tidak berguna, jika memang belum ada bukti jangan langsung yakin. Lihatlah masalah secara obyektif agar Kita semua tahu kemungkinan mana yang lebih besar terjadi.
Jika memang sadar ada hal yang salah, tanyakan saja pada Pasangan dengan cara baik-baik. Jangan memicu pertengkaran hanya karena rasa curiga saja. Karena ada juga sebagian orang, yang berpikir untuk membuktikan tuduhan terhadap dirinya karena merasa kesal atau kecewa. "Melakukan atau tidak sama-sama dituduh, lebih baik benar-benar melakukan agar tidak merasa sakit hati saat dituduh" seperti itu kira-kira pemikiran Mereka dan itu bukan penulis madjongke.