Merasa jadi Orang yang jujur bahkan selalu bersikap baik dan tidak ada niat untuk menyakiti hati Orang lain, itu yang Kita yakini hingga sekarang. Jangankan untuk melakukan kecurangan besar, kecurangan kecil saja sering berpikir dua kali. Kita sudah terbiasa menjadi sosok Orang baik, tapi sering sekali tidak mendapatkan tempat yang baik.
Justru banyak ujian yang diterima dan sepertinya itu bukan balasan yang seharusnya Kita terima. Sering sekali apa yang Kita lakukan, justru berbalik keburukan meskipun apa yang Kita lakukan sebenarnya adalah suatu kebaikan. Karena dasar hal ini, sering sekali Kita mengalami kondisi yang kadang bikin iri. Berikut contohnya.
1. Kita jujur tidak dipercaya tapi Mereka yang melakukan kebohongan justru dipercaya. Alasannya karena Kita yang jujur sering mengabaikan hal-hal yang menciptakan kecurigaan sedangkan Mereka yang berdusta memperhatikan betul hal-hal yang bisa menciptakan kecurigaan kemudian menghindarinya. Sehingga Kita yang jujur justru tampak berbohong sedangkan Mereka yang bohong justru tampak jujur. Tidak apa-apa tapi kalau akhirnya merugikan, Kita juga merasa iri.
2. Kita menunjukkan sikap baik dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti. Tapi balasannya, kita justru yang disakiti. Sedangkan mereka yang sering berbuat buruk dan sering menyakiti justru diperjuangkan mati-matian. Padahal dengan Kita berusaha menjadi
Orang baik, harapannya juga mendapatkan balasan kebaikan. Tapi sepertinya kebaikan justru didapatkan oleh Mereka yang menyakiti. Tidak adil rasanya memang, tapi bagi Kita menyakiti juga bukan sosok diri Kita yang sebenarnya.
3. Kita setia tapi justru dikhianati, sedangkan Mereka yang tidak bisa setia justru mendapatkan balasan kesetiaan. Sepertinya Kesetiaan yang Kita berikan membuat Kita menjadi sosok yang tidak berharga. Mereka yang tidak bisa setia justru terkesan berharga. Tapi menjadi sosok yang tidak setia, sepertinya juga bukan sosok Kita yang sebenarnya. Itu tidak mudah karena Kita sudah terbiasa menjadi sosok yang setia.
4. Kita serius terhadap Seseorang tapi justru dipermainkan. Sedangkan mereka yang suka mempermainkan justru dijaga dengan sungguh-sungguh serta serius. Seperti ada yang salah dengan pemikiran Orang-orang. Sepertinya ini tidak adil, tapi begitulah kenyataannya.
5. Kita menjadi sosok Orang baik-baik, tidak nakal, dan selalu dijalan yang benar tapi tidak mendapatkan tempat spesial. Sedangkan mereka yang nakal, sering berbuat hal yang diluar aturan, dan sebagainya justru mendapatkan tempat yang bagus. Terkesan istimewa dan sangat mudah mengambil hati Orang lain.
Sampai disini Kita sering merasa heran, tapi bukan berarti Kita harus berubah menjadi sosok yang lebih buruk. Mungkin saja, Kita memang tidak terkesan berharga karena pikiran orang lain yang salah dalam menilai. Atau mungkin juga, Orang baik tidak memberikan tantangan yang berarti sehingga terkesan biasa saja dan sepertinya tidak perlu diperjuangkan. Meski begitu, bukan berarti Kita harus jadi sosok yang lebih buruk. Mungkin saja Kita belum bertemu dengan Orang yang sesuai, Kita masih bersama dengan orang yang salah, mungkin saja suatu saat Kita bisa bertemu Orang yang bisa memberikan balasan sesuai dengan apa yang Kita lakukan, Semoga saja.