Pacar mengeluh terhadap sesuatu tentu bukan murni karena sedang ingin mengeluh. Apalagi saat mengeluh, ditujukan untuk Orang yang disayangi. Ada maksud lain hingga Dia melakukan itu dengan tujuan mendapatkan apa yang diinginkan. Jadi sebenarnya ada keinginan tapi tidak akan mungkin jika disampaikan secara langsung.
Berdasarkan cara hingga topik yang dijadikan bahan keluhan, ada arti lain dan itu merupakan keinginan dari hati yang terdalam. Jadi dengan keluhan yang Dia sampaikan, sebenarnya itu hanya pancingan agar Kamu menunjukkan sikap atau melakukan hal yang sebenarnya Dia inginkan.
Menjelek-jelekkan diri sendiri
Kalau Dia mengeluh dengan terus menjelek-jelekkan diri, artinya Dia ingin Kamu berhenti terus menyalahkan Dia. Dia melakukan itu agar Kamu merasa kasihan dengan keadaan Dia. Dia melakukan itu karena merasa sedih dan putus asa karena sudah tidak ada cara yang dianggap lebih baik untuk membuat Kamu mengerti. Umumnya ini dilakukan saat terjadi kesalahan dan Kamu menyalahkan Dia terus-menerus.
Kamu: "Kamu itu selalu saja seperti itu, tidak pernah mau mengerti"
Dia: "Memang seperti itu, Aku ini bodoh, tidak pernah mengerti apapun. Aku juga payah, breng**k, A****g. Aku juga sering mengecewakan Kamu. Maaf Dari kecil Aku memang bodoh, nilaiku buruk, dan karena kebodohanku Kamu yang kena dampaknya. Maafkan Aku."
Jika Dia sampai
mengeluh tentang hal ini artinya Dia sudah merasa sedih dan kehabisan akal untuk menghentikan Kamu dalam menyalahkannya. Secara otomatis, rasa iba Kamu akan muncul dan tidak sampai hati jika Dia terus melanjutkan hingga menggunakan istilah yang lebih parah.
Derita masa lalu
Dia mengeluh tentang keadaannya dan semakin lama justru menjurus ke masalah yang sudah berlalu. Seolah Dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan. Yang ada hanya derita dan duka. Dia akan menceritakan sebagian kisah duka untuk menciptakan rasa kasihan dari diri Kamu. Jika ini yang terjadi sudah pasti Dia ingin Kamu lebih mengerti dirinya. Dia ingin Kamu lebih bisa membuatnya bahagia. Biasanya ini disampaikan ketika Dia merasa kecewa atau sakit hati dan ingin Kamu lebih mengerti dirinya. Tapi ketika Dia meminta Kamu lebih bisa mengerti Dia, Kamu justru menyalahkan Dia.
Dia: "Mungkin sudah sepantasnya Aku mendapatkan perlakuan seperti ini. Sudah dari dulu juga begitu, seperti tidak ada satupun Orang yang menganggapku berharga. Bahkan keluargaku sendiri, menganggap Aku seperti benalu. Mungkin memang takdirku tidak ada Orang yang membutuhkan Aku"
Kamu: "Sudah yank, Kamu jangan begitu. Aku akan berusaha lebih mengerti Kamu. Maafkan Aku, Aku mencintai Kamu dan selalu menganggap Kamu berharga" (Ini nih yang Dia inginkan).
Sakit yang Dia derita
Dia mengeluh pusing atau sakit tentunya ada alasan yang membuatnya mengeluh karena hal itu. Keinginan Dia selain ingin mengetahui respon Kamu, Dia juga ingin lebih diperhatikan. Dia ingin Kamu bisa lebih bersikap lembut dan memberikan hiburan serta perhatian yang lebih dari biasanya. Akan lebih senang, jika Kamu merasa khawatir sekali dengan keadaan Dia. Meskipun jawabnya tidak apa-apa, tapi Dia akan merasa dianggap berharga jika Kamu menunjukkan sikap khawatir terhadapnya.
Dia: "Aku lagi pusing nih, tidak tau kenapa tiba-tiba bisa begini"
Kamu: "Kamu pusing, minum obat yank. Kalau gak periksa ke dokter dulu. Jadi tidak tenang nih kalau kamu kenapa-napa. Periksa dulu gih sana sayang"
Merasa bosan
Dia mengeluh karena merasa bosan. Jika itu yang Dia sampaikan, artinya Dia ingin Kamu bisa mengajak Dia untuk melakukan hal yang menyenangkan. Tapi jika karena keadaan tidak bisa, setidaknya Kamu bisa menghibur Dia atau sekedar menemani. Atau kalau Dia benar-benar ingin keluar dan Kamu tidak bisa menemani, keinginan Dia adalah Kamu memberikan kebebasan bagi Dia untuk pergi sendiri.
Dia: "Huh, boring rasanya. Mau ngapa-ngapain dirumah males"
Kamu: "Nanti kalau sudah pulang kita main ke taman yuk"
Dia: "Boleh, tapi sekarang mau ngapain coba, Kamu juga kerja"
Kamu: "Ya udah sana maen, cari angin. Jangan lupa kabar-kabar"
BONUS SESUAI REALITA
Kamu: "Kamu itu selalu saja seperti itu, tidak pernah mau mengerti"
Dia: "Memang seperti itu, Aku ini bodoh, tidak pernah mengerti apapun. Aku juga payah, breng**k, A****g. Aku juga sering mengecewakan Kamu. Maaf Dari kecil Aku memang bodoh, nilaiku buruk, dan karena kebodohanku Kamu yang kena dampaknya. Maafkan Aku."
Kamu: "Baru sadar Kamu, kenapa gak sadar dari dulu kalau Kamu itu memang bodoh"
Dia: "Hiks, Kamu jahat"
Dia: "Mungkin sudah sepantasnya Aku mendapatkan perlakuan seperti ini. Sudah dari dulu juga begitu, seperti tidak ada satupun Orang yang menganggapku berharga. Bahkan keluargaku sendiri, menganggap Aku seperti benalu. Mungkin memang takdirku tidak ada Orang yang membutuhkan Aku"
Kamu: "Eh, itu pikiranmu sendiri. Tidak sadar saja selama ini Kamu. Apa mungkin keluarga Kamu menganggapmu seperti itu. Kamu saja yang kurang bersyukur"
Dia: "Argghhhhh"
Dia: "Aku lagi pusing nih, tidak tau kenapa tiba-tiba bisa begini"
Kamu: "Owh"
Dia: "Gak peka banget sih"
Kamu: "Lha suruh gimana?, pusing ya minum obat. Emang Aku bisa sembuhin?"
Dia: "Huh, boring rasanya. Mau ngapa-ngapain dirumah males"
Kamu: "Ngeluh terus, bilang aja mau maen. Maen sana dipuas-puasin, enak sendiri. Kan bagus, Aku kerja Kamu maen sendiri. Sana, silahkan"