Mertua dengan menantu dalam menjalin hubungan ada yang baik, lancar, dan baik-baik saja, namun ada juga yang sering diwarnai dengan pertentangan. Didalam hubungan seperti ini, banyak juga yang sering mengalami kondisi tidak nyaman. Bahkan ada juga menantu yang merasa tersiksa karena adanya sosok mertua. Ada yang merasa beruntung ada juga yang merasa sial ketika memiliki mertua dengan karakter tertentu.
Ada yang bisa mengatasi keadaan buruk, namun ada juga yang sulit melalui kondisi tersebut apalagi mengatasinya. Pada umumnya, menantu perempuan adalah pihak yang sering merasakan dampak langsung dari sifat dan karakter mertua. Dan umumnya juga, mertua yang sering eksis adalah mertua perempuan juga.
Dari banyaknya keadaan yang tercipta karena adanya sosok mertua, madjongke.com hadirkan beberapa tipe mertua yang mungkin saja salah satunya adalah sosok seperti mertua kalian. Hanya sebagai penambah wawasan, berikut tipe mertua yang mungkin salah satunya sesuai dengan sosok mertua Kalian.
1. Mertua cerewet
Mertua dengan karakter satu ini, apapun selalu dikomentari baik atau buruk sama saja. Sayangnya jarang ada solusi untuk apa yang Dia bicarakan. Apa yang menjadi bahan komentarnya lebih sering bersifat tidak berguna. Bahkan bisa saja komentar yang mertua berikan justru memberi perasaan tidak nyaman, bahkan salah paham. Menantu yang memiliki mertua seperti ini, ada dua dampak yang akan dirasakan dan itu tergantung dari pribadi serta penilaian masing-masing pihak.
2. Mertua perhatian
Biasanya perhatian dengan anak cucu bahkan menantu. Saking perhatiannya, hampir setiap saat bertanya bahkan mengingatkan untuk melakukan hal yang sudah menjadi rutinitas. Jika tinggal tidak serumah, sering sekali bertanya kabar dan mertua terkesan seperti sosok yang kesepian. Jika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya akan mudah panik dan berusaha untuk memberi kontribusi meski kadang tidak begitu tepat.
Jika memiliki mertua seperti ini, menantu seharusnya merasa beruntung. Meskipun kadang sifatnya menyebalkan, mertua seperti ini sebenarnya baik. Perhatiannya memang terkesan biasa saja, tapi jika dibandingkan dengan tipe lain, tipe satu ini masih bisa dikatakan sangat baik.
3. Mertua penurut
Menantu salah atau benar, mertua tetap menurut saja dengan apa yang disarankan bahkan diperintahkan. Mertua seperti ini sangat jarang bisa ditemui. Umumnya mertua seperti ini merasa sadar diri kalau Dia butuh menantu atau anak agar hidupnya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Merasa tanpa menantu dan anak hidupnya tidak akan bisa berjalan seperti saat ini. Mertua seperti ini biasanya lebih banyak menggantungkan hidup dengan menantu juga anaknya.
4. Mertua sok berkuasa
Tidak peduli keadaannya seperti apa, mertua sok berkuasa selalu ingin mendominasi isi rumah. Seolah Dia memiliki jabatan paling tinggi di Rumah yang dihuni oleh seluruh Keluarga. Berusaha masuk dan melibatkan diri pada segala urusan dan segalanya harus sesuai dengan apa yang Dia anggap benar.
Mulai dari cara pengurusan anak yang Mertua anggap benar, cara melayani suami, bahkan hingga masalah keuangan seolah Dia yang punya kuasa untuk menerapkan aturan dalam mengelola. Dan biasanya, aturan tidak tertulis dan harus dipatuhi telah mertua buat dimana hal itu lebih banyak berpihak padanya.
5. Mertua tukang gosip
Entah apapun yang terjadi pada kehidupan anak serta menantunya, Mertua rajin sekali membuat gosip pada tetangga. Tanpa tahu kebenaran langsung menyimpulkan tentang suatu berita kemudian menyebarkan. Mertua seperti itu biasanya suka sekali dengan kesan Orang yang menanggapnya benar.
Jika punya mertua seperti ini dan sering terjadi konflik, tentu saja menantu akan tampak buruk di mata tetangga sekitar yang jadi korban gosip mertua. Mertua sering sekali menyelewengkan fakta untuk kepentingannya sendiri. Susah memang punya mertua seperti ini, tapi mungkin itu sudah sifat dasarnya dan tidak bisa berbuat apa-apa selain bersabar hingga bisa menutup rapat rahasia kehidupan dari mertua.
6. Mertua tukang mengadu
Menantu memberikan pelayanan terhadap mertua, merupakan salah satu wujud berbakti menantu pada mertua. Namun kadang kala karena pemahaman yang kurang, menantu dianggap salah dalam memberikan pelayanan. Atau bisa juga karena tidak sempat memberikan pelayanan karena kesibukan, mertua akhirnya mengadu pada anggota keluarga bahkan tetangga. Sama seperti mertua tukang gosip, namun ini adalah fakta. Sayangnya hal yang di adukan pada Orang lain, hanya tentang keburukan saja. Sementara kebaikan tidak pernah sekalipun diceritakan. Sehingga kesan yang ditangkap Orang lain, Menantu selalu melakukan hal buruk. Padahal bisa saja, 1 keburukan terjadi diantara 10000 kebaikan. Namun kebaikan itu tidak diadukan sehingga kesan yang ditangkap selalu penuh kesalahan.
7. Mertua mata duitan
Kalau sudah bicara uang, mertua selalu melibatkan diri dan tidak pernah mau ketinggalan. Mertua harus punya jatah sendiri atau setidaknya sering mendapat masukan uang dari menantu. Sering sekali mencari alasan bahkan yang mengada-ada agar bisa mendapatkan uang dari anak atau menantunya. Hal ini akan tetap dilakukan, tanpa mau tahu kondisi keuangan anak juga menantunya. Yang ada dalam pikiran, bagaimana caranya sering mendapatkan uang dari menantu atau anaknya.
8. Mertua santai
Ini adalah tipe mertua yang paling banyak disukai. Dalam menyikapi sesuatu sering sekali bersikap santai dan netral. Ketika menantu rajin, tidak masalah. Dan jika menantu bermalas-malasan seharian juga tidak masalah. Mertua seperti ini umumnya bisa mengurus diri sendiri dan tidak terlalu membutuhkan peran menantu. Kalau dilayani syukur, kalau tidak juga bukan masalah.
Bahkan untuk urusan pribadi, mertua seperti ini bisa melibatkan diri dengan baik jika memang dibutuhkan. Namun lebih sering memilih untuk tidak melibatkan diri hingga benar-benar dibutuhkan. Menantu mau melakukan apa saja, tidak terlalu dipermasalahkan. Mertua santai seperti ini, biasanya justru bisa berperan ganda menjadi seorang teman. Kalau diajak ngobrol cukup asyik dan mampu menjadi pendengar yang baik.
9. Mertua sok tahu
Untuk banyak urusan selalu menganggap bahwa pendapatnya benar. Kadang kolot dan tidak mau menerima perubahan jaman. Sering berpikir sesuai keadaan dulu dan menganggap menantunya kurang pengalaman untuk hal tertentu. Misalnya saja menantu sering diingatkan mertua "Jangan pakai cabe, suami Kamu itu tidak suka makan cabe. Kamu ini gimana sih jadi istri kok gak paham", Padahal saat ini Suami sudah mulai suka dengan cabe dan Dia sendiri yang meminta. Atau "Suami Kamu sudah saatnya mandi, sana masakin air", padahal suami sudah mulai ganti kebiasaan sejak lama.
Mertua tipe ini, meskipun sering terbukti salah ternyata tidak membuatnya berupaya untuk memperbaiki diri. Tidak pernah mau dianggap salah dan biasanya punya banyak alasan untuk membuatnya tidak sepenuhnya disalahkan. Misalnya saja, "dulu begitu kalau sekarang sudah berubah ya tidak tahu", "Kalau dulu gitu, mungkin ini beda kasusnya". Sayangnya setelah kesalahan-kesalahan itu terbukti, hari-hari berikutnya tetap berperilaku seperti itu.
10. Mertua bermuka dua
Mertua Kamu baik, perhatian, dan sering memuji Kamu. Menunjukkan kesan seolah hubungan Kalian baik-baik saja. Tapi itu hanya terjadi ketika didepan anaknya. Diluar itu atau lebih tepatnya saat Kamu dan mertua hanya berdua, Dia bersikap sangat buruk dan menyebalkan.
Atau sebaliknya, Dia bersikap baik terhadapmu dan tidak menunjukkan adanya keburukan, namun dibelakang sering membicarakan Kamu dan menceritakan hal buruk terhadap Orang-orang. Kalau satu ini sulit sekali dicari tahu kebenarannya, tapi lama-lama juga akan kelihatan.
11. Mertua pengertian
Mertua yang bisa mengetahui kondisi Kamu dan berusaha mengerti. Ketika Kamu merasa lelah dengan setumpuk pekerjaan, Dia bisa memahami dan mungkin bisa saja membantu meringankan pekerjaan Kamu. Ketika Menantu dan anak terlihat kesulitan keuangan, bersedia membantu atau setidaknya tidak terlalu menjadi beban. Bisa melihat situasi dan kondisi kemudian mampu menyesuaikan diri terhadap situasi tersebut.
12. Mertua suka mengeluh
Sering sekali mengeluh dengan keadaan dirinya yang dianggap buruk. Termasuk juga hasil pelayanan menantu yang dianggap kurang bagus. Sering mengeluh dengan banyak keadaan dan berusaha menunjukkan kesan lebih buruk dari yang sebenarnya. Sulit bersyukur dengan keadaan yang ada. Terlalu sering mendengar mertua mengeluh, juga tidak nyaman. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk pelayanan, sepertinya tidak begitu dihargai. Dampaknya, kebanyakan menantu jadi malas dan tidak ikhlas dalam melayani mertua.
13. Mertua cuek
Mertua yang bersikap cuek dan acuh tak acuh dengan menantunya. Menantu dalam keadaan sakit pun, sering sekali bersikap cuek dan tidak ada basa basi sama sekali. Lebih banyak diam dan melakukan kesibukan sendiri. Jarang berinteraksi dengan menantu. Hal ini juga bisa menciptakan rasa tidak nyaman. Menantu jadi merasa kaku dan seperti tinggal bersama Orang asing. Atau jika tinggal terpisah, kehadirannya seperti tidak diinginkan. Terkesan seperti tamu tidak diundang atau tidak diinginkan.
14. Mertua pilih kasih
Punya Mertua pilih kasih itu, bisa senang bisa juga susah. Semua tergantung dari posisi mana Kita menempatinya. Kalau Kita yang jadi prioritas utama, itu masih mendingan. Tapi bukan berarti itu juga keadaan yang bagus. Karena bisa menciptakan kecemburuan dari mantu yang lain. Bahkan yang lebih parah bisa menciptakan permusuhan.
Tapi kalau bukan mantu kesayangan, juga bukan sesuatu yang baik. Kita sering mendapatkan perlakuan yang negatif. Bahkan terkesan diabaikan dan di anggap hanya pelengkap atau justru dianggap sebagai pengganggu.
Punya mertua pilih kasih, itu tentu serba salah. Mendapatkan posisi baik, pada akhirnya menciptakan keadaan negatif dari mantu lain. Mendapatkan posisi yang tidak begitu bagus, juga makan hati.