Sebagai Manusia biasa tentu Kita kadang melakukan tindakan yang di luar logika Kita. Hingga kadang banyak Orang berpikir bahwa Kita itu terlalu bodoh karena melakukan hal itu. Padahal menurut Orang-orang, masih banyak opsi lain yang bisa Kita pilih. Dan tentunya itu lebih baik dari apa yang sudah Kita lakukan.
Melakukan tindakan yang dianggap bodoh oleh Orang lain, adalah suatu kewajaran karena pemikiran Orang itu tidak bisa selalu sama. Ditambah lagi Mereka tidak tahu fakta sebenarnya yang Kita alami, dan sudah pasti Kita tidak akan bisa menceritakan semua itu pada Mereka.
Tindakan-tindakan yang sering dianggap bodoh, biasanya lebih sering Kita alami ketika sedang benar-benar mencintai Seseorang. Perasaan terlalu mencintai Seseorang ini, pada akhirnya membuat Kita rela melakukan banyak kebodohan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Seolah Kita benar-benar bertahan dalam keadaan apapun. Sebagai contoh atas hal itu, inilah hal-hal bodoh yang biasanya Kita lakukan saat terlalu mencintai Seseorang.
1. Percaya dengan kebohongan
Ketika Kita terlalu mencintai Seseorang, kebohongan yang Dia berikan bisa saja menjadi sebab bahkan juga akibat atas sikap Kita terhadapnya. Kebohongan itu Kita terima dan sebenarnya Kita tahu bahwa sedang dibohongi. Melakukan tindakan pemberontakan tidak sampai menciptakan keadaan yang terlalu fatal. Karena perasaan terlalu cinta, akhirnya Kita memilih untuk percaya hanya karena ingin merasa aman. Sehingga sering sekali apa yang Dia sampaikan meskipun ada unsur kebohongan, Kita mau tidak mau harus percaya padanya. Karena jika Kita terlalu kritis, Kita takut pada akhirnya kehilangan Dia baik selamanya maupun hanya dalam kurun waktu tertentu saja.
2. Bertahan pada keadaan yang menyakitkan
Terlalu mencintai Seseorang sudah pernah madjongke jelaskan pada artikel sebelumnya, yaitu didasari oleh rasa takut kehilangan. Sehingga secara otomatis Kita akan menunjukkan sikap yang memicu Dia untuk menyakiti Kita. Dampak dari itu, umumnya Kita menjadi sering merasa tersakiti. Bahkan saat Dia benar-benar melakukan hal yang menyakiti Kita, Kita tidak kuasa untuk pergi dari Dia. Intinya dengan keadaan apapun, Kita akan tetap berusaha bertahan.
3. Mencintai Dia melebihi cinta pada diri sendiri
Kita sering sekali merasa bahwa mencintai Dia sama saja mencintai diri sendiri. Tapi pada kenyataannya, Kita tidak mencintai diri sendiri. Kita sering rela merasakan sakit hanya untuk Dia. Bagi Orang yang bisa menanggapi secara positif, menganggap ini adalah ketulusan cinta. Tapi sayangnya Kita justru sudah melakukan kebodohan karena bertemu dengan Orang yang tidak tahu diri. Bukan hanya mengorbankan cinta pada diri sendiri, tapi sering sekali Kita juga tidak mencintai perasaan Kita sendiri. Seperti sebelumnya, Kita tetap bertahan meski dalam keadaan yang menyakitkan.
4. Selalu mengalah dan minta maaf
Siapapun yang salah akhirnya Kita yang pada akhirnya mengalah dan minta maaf. Ini akan menjadi kebiasaan dan tentu saja akan semakin membuat Dia merasa aman. Tidak lagi memiliki ketakutan untuk melakukan kesalahan, karena Dia tahu dan terbuai oleh sikap Kita yang selalu mengalah dan minta maaf. Bagi Orang umum, ini jelas merupakan tindakan bodoh dalam memperjuangkan cinta. Tapi bagi Kita, ini memiliki makna yang berbeda.
5. Menjadi bergantung pada Dia
Kita pada akhirnya seperti sepenuhnya bergantung pada Dia. Tidak ada hari tanpa Dia meskipun hanya sekedar pesan singkat. Semakin terbiasa dengan hal itu, ketika Dia merasa tidak perlu maka Kita akan merasa hampa. Dengan itu Kita akan berusaha mendapatkan itu dengan gaya seolah mengemis hal itu. Kita menjadi merasa bahwa itu adalah kebutuhan. Ketika Dia sedang tidak ingin memberikannya, saat itulah Kita akan merasakan kekecewaan secara berkelanjutan.
6. Semangat hilang ketika tanpa Dia
Jika saja ada pertengkaran, atau Dia mengabaikan Kita karena ada suatu hal negatif. Kita akan merasa tidak semangat menjalani hidup. Galau berkepanjangan dan itu mempengaruhi proses dalam mencapai masa depan. Suatu hal yang seharusnya Kita perjuangkan maksimal untuk masa depan, pada akhirnya dikerjakan hanya setengah bahkan tidak sama sekali.
7. Terlalu menjadikan Dia sebagai bagian hidup terpenting
Menganggap pasangan sebagai bagian terpenting dalam hidup Kita, itu bukan sesuatu yang salah. Tapi sebaiknya wajar saja dan jangan ada keinginan yang berlebihan. Apalagi menghabiskan banyak waktu untuk Dia. Jika saja perasaan sama-sama masih kuat, keduanya bisa sama-sama sering bertemu, chatting semalaman, bahkan ada yang rela meninggalkan aktivitas rutin untuk lebih lama bersama. Tapi jika Dia sudah bosan, biasanya Kita yang "memaksa" untuk terus sering bersama.
8. Rela membuang kesempatan berharga demi Dia
Pada suatu keadaan, Kita mendapatkan kesempatan bagus untuk membangun masa depan. Ada peluang besar sehingga besar kemungkinan membuat masa depan Kita benar-benar cerah. Tapi karena
terlalu cinta, akhirnya Kita membuang kesempatan itu hanya karena tidak ingin jauh dari Dia. Kita lebih takut jauh dari Dia daripada memiliki masa depan yang suram, itu.
9. Mengesampingkan hal-hal penting dalam hidup
Bukan hanya kewajiban yang selama ini Kita lakukan. Tapi kadang Keluarga juga menjadi prioritas kesekian kalinya. Kita sudah merasa bahwa hal-hal yang sebelumnya penting bagi Kita, saat ini tidak perlu dipikirkan. Yang penting Dia, Dia, dan Dia.
10. Melakukan tindakan merugikan
Untuk mengekspresikan rasa marah, rasa kecewa, hingga rasa sakit hati, Kita melakukan tindakan bodoh dengan melakukan hal-hal yang merugikan. Kita tidak punya kuasa untuk protes secara langsung. Kita justru akhirnya melakukan tindakan bodoh yang akhirnya membuat Kita rugi sendiri. Seperti misalnya banting handphone, ngebut untuk jatuh, atau yang paling umum menyakiti diri sendiri. Itu sebagai bentuk ekspresi atas perasaan negatif yang Kita rasakan. Kita punya tujuan untuk membuatnya lebih mengerti. Atau berharap ada rasa kasihan dari Dirinya. Dan yang lebih dari itu, Kita ingin membuatnya merasa menyesal pada akhirnya.
Baca juga: 7 Cara Atasi Perasaan Terlalu Mencintai Seseorang