Dari dulu hingga saat ini, perselingkuhan selalu saja ada dan para pelaku selingkuh sepertinya memiliki jumlah semakin banyak. Apalagi saat ini, perkembangan teknologi semakin memudahkan langkah Mereka untuk semakin eksis.
Tidak harus selalu Mereka, kadang Kita juga pernah menjadi pelaku selingkuh meskipun hanya satu atau dua kali saja. Tapi disini terlihat perbedaanya secara jelas. Kita hanya pernah menjadi pelaku selingkuh, sedangkan Mereka adalah tukang selingkuh. Seolah sebutan itu menunjukkan suatu profesi. Sama artinya Kita pernah berenang sedangkan Mereka memang hobi berenang.
Jadi perselingkuhan bagi tukang selingkuh, adalah suatu kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Dari sini saja jelas sekali perbedaannya. Membahas tentang tukang selingkuh, sebenarnya banyak hal menarik disini. Banyak sekali hal-hal yang sebenarnya melekat erat pada kepribadian Mereka. Pada kesempatan ini, madjongke.com akan mengulas hal itu. Berikut ulasannya.
HAL-HAL YANG MELEKAT ERAT PADA KEPRIBADIAN TUKANG SELINGKUH
1. Menyadari bahwa Dirinya salah tapi selalu mencari pembenaran
Tukang selingkuh itu sebenarnya sadar dan tahu betul bahwa apa yang Dia lakukan itu salah. Tapi setiap disalahkan oleh pasangannya, sering menyangkal dan mencari pembenaran atas apa yang sudah dilakukan. Kadang ketika tukang selingkuh sudah mencapai level profesional, pembelaan yang dilakukan sangat masuk akal dan itu pada akhirnya bisa memposisikan Dirinya sebagai pihak yang benar. Lucunya, Mereka sadar salah tapi tetap berusaha menunjukkan kesan bahwa Mereka adalah pihak yang benar.
2. Sumber penyebabnya berasal dari diri Mereka sendiri
Kadang pada suatu keadaan ketika Kita menjadi korban dari kebiasaan Mereka yang satu ini, Kita seperti merasa dituntut untuk introspeksi diri. Kita dihadapkan pada keadaan seolah faktor penyebabnya dari diri Kita. Padahal kalau sudah mendapatkan label tukang selingkuh, jelas-jelas perselingkuhan yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan. Dan tentu saja itu berasal bukan dari Kita. Faktor penyebabnya adalah Mereka sendiri. Mereka tidak pernah puas hanya dengan satu pasangan saja. Jadi apapun kondisinya, perselingkuhan itu terjadi karena hasrat pribadi Mereka saja.
3. Selalu menghubungkan hal yang tidak berkaitan untuk dijadikan alasan
Sebelumnya sudah dijelaskan, jika sudah mendapatkan label tukang selingkuh, jelas sekali faktor penyebabnya dari diri Mereka sendiri. Sayangnya itu tidak akan diakui karena sama saja mengakui kesalahan secara terang-terangan. Tukang selingkuh tidak akan melakukan hal sebodoh itu. Mereka biasanya akan mencari hal lain untuk dijadikan alasan meskipun sebenarnya tidak ada hubungannya. Bahkan sering sekali menciptakan rantai penyebab atau membuat rangkaian kejadian untuk menciptakan alasan yang tepat sesuai keadaannya. Contoh paling sederhana, kesibukan Kita menjadi alasan Mereka untuk memulai perselingkuhan tersebut. Padahal kesibukan tidak akan bisa menjadi alasan bagi Kita yang setia untuk melakukan kecurangan semacam itu.
4. Ada kebanggaan terhadap Orang-orang tertentu
Mereka yang sudah menjadikan perselingkuhan sebagai kebiasaan, ada kebanggaan tersendiri terhadap hal itu. Tentunya dihadapan Orang-orang tertentu kebanggaan tersebut benar-benar dirasakan. Misalnya saja teman-teman yang sama-sama memiliki kebiasaan serupa. Atau Orang lain yang menganggap perselingkuhan adalah hal yang diinginkan atau memberi kesan keindahan.
5. Tukang selingkuh menyadari dan merasa sering tidak bisa menemukan kebahagiaan
Pengamat dengan pelaku itu sangat berbeda cara pandangnya. Orang yang belum tahu menganggap Mereka adalah Orang yang bahagia. Tapi sebenarnya tukang selingkuh sendiri tidak merasakan hal itu. Tukang selingkuh justru sering merasa gelisah, galau, dan juga merasa resah setiap menjalani perselingkuhan tersebut. Rasa bahagia hanya dirasakan ketika awal dan itu juga hanya sebentar saja. Itupun hanya sekedar ilusi dari kesenangan yang Mereka rasakan. Tidak butuh waktu lama, rasa gelisah gundah galau merana akan Dia rasakan lagi. Perasaan tidak puas dan ingin lebih akan selalu Dia rasakan. Faktanya memang seperti itu.
6. Ada rasa kasihan tapi hasrat untuk selingkuh lebih besar
Jika ada yang bilang tukang selingkuh tidak punya perasaan, itu bisa dibenarkan tapi juga bisa disalahkan. Semuanya tergantung dari keadaannya. Pada beberapa kondisi, tukang selingkuh merasa kasihan dengan pasangan aslinya. Tapi di lain sisi, hasrat untuk selingkuh itu lebih besar. Jika keadaannya begini, umumnya akan menunjukkan sikap baik atau melakukan beberapa hal untuk membuat pasangan aslinya merasa senang. Minimal sempat merenung dan menyadari betapa jahatnya Mereka. Apalagi jika belum ada kecurigaan dari pasangan aslinya, tukang selingkuh benar-benar bisa bermuka dua.
Itu saja hal-hal yang melekat erat pada pribadi tukang selingkuh. Kadang sebagai korban, Kita jarang begitu menyadari hal ini. Kita sering merasa aman dan semuanya akan baik-baik saja. Padahal masih banyak rahasia yang perlu Kita pelajari. Masih sangat banyak misteri yang perlu Kita ungkap dan itu bukan hanya tentang perselingkuhan saja. Bersama madjongke.com, mari Kita kupas tuntas semua secara tajam. Setajam cintaku padamu.