Di Indonesia sendiri, banyak sekali dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Salah satunya yang sudah terkenal yaitu dimas kanjeng. Dari kasus tersebut membuat Kita terbuka matanya bahwa praktik seperti ini sangat banyak sekali di Indonesia. Seperti pengakuan salah satu pembaca madjongke yang sudah lama bekerja untuk dukun pengganda uang. Sebut saja Danang (nama samaran) yang benar-benar merasakan dampak baik dari segi finansial.
Pengakuan anak buah dukun pengganda uang (disusun ulang oleh penulis madjongke)
Saya sudah bertahun-tahun ikut mbah (
dukun), mungkin sudah 10 tahun lebih Saya ikut dengannya. Saya disini memiliki tugas untuk mencari pasien yang punya minat untuk menggandakan uangnya. Awalnya saya niat bekerja tidak untuk itu, tapi Saya hanya kerja serabutan. Jadi melakukan apapun yang penting dibayar.
Tapi suatu ketika, ada kalimat basa basi dengan mbah. Mbah mengungkapkan bahwa kalau Saya bisa mendatangkan pasien untuknya, maka Saya akan mendapat bagian dengan sistem yang Dia tentukan. Awalnya cuma iseng mencari orang yang suka dengan topik klenik. Dari situ saya iseng-iseng memanfaatkannya. Tanpa disangka akhirnya Saya berhasil melakukannya. Bukan hanya satu atau dua, tapi banyak pasien yang akhirnya Saya datangkan.
Lama-lama saya menjadi ketagihan, akhirnya Saya meminta untuk memberikan bagian lebih banyak pada Saya. Alasan yang Saya gunakan saat itu karena ingin lebih serius mencari pasien. Sehingga butuh biaya operasional yang lebih banyak. Mbah setuju dengan hal itu dengan sistem pembagian 80 - 20.
Mulai sejak saat itu Saya fokus dan lebih banyak belajar teknik-teknik marketing. Saya juga mulai belajar cara bicara dengan calon pasien agar mampu lebih meyakinkan. Bahkan Saya juga mempelajari teknik marketing online agar hasilnya lebih maksimal.
Ritual yang digunakan dukun untuk menggadakan uang
Jujur saja selama bertahun-tahun Saya ikut mbah sehingga mulai memahami sistem kerja dari bisnis penggandaan uang tersebut. Ritual tetap ada, aneka macam bunga dan kemenyan harus disiapkan oleh pasien sendiri. Setelah ritual, nanti akan ada syarat baru yang sifatnya lebih sulit.
Jadi awalnya mbah akan meminta pasien menyiapkan uang yang akan digandakan. Disamping itu aneka bunga dan juga kemenyan. Mbah tidak menyentuh sama sekali uang yang akan digandakan. Jadi pasien sendiri yang akan mengurusi ritual tersebut. Mbah hanya memberikan arahan dan menentukan tempat yang sesuai untuk melakukan ritual.
Biasanya tempat yang dianggap angker akan menjadi pilihan. Jadi setelah semua syarat siap, maka pasien akan diajak ke tempat tujuan. Di tempat yang dianggap angker tersebut, pasien diharuskan ikut mengamalkan doa yang sudah mbah ajarkan sambil membakar kemenyan. Setelah itu, pasien harus mengubur uang beserta bunga yang menjadi syarat. Tentu saja sudah dalam keadaan tertutup.
Setelah itu pasien dan mbah meninggalkan lokasi ritual tanpa menoleh ke belakang. Pandangan harus lurus kedepan agar ritual tersebut tidak gagal. Hingga beberapa hari kemudian, mbah akan menghubungi pasien perihal syarat tambahan yang harus disiapkan untuk ritual selanjutnya. Biasanya syarat yang diajukan cukup sulit, semakin banyak uang yang ditanam, maka semakin sulit syarat yang harus disiapkan. Mulai dari ayam cemani, hingga hewan lain yang aneh-aneh. Bahkan pernah ada syarat kambing usia 30 hari yang lahir pada malam selasa kliwon.
Jika syarat tambahan sudah disiapkan, ritual kedua yaitu menyembelih hewan tersebut kemudian darahnya dicipratkan pada lokasi uang itu dipendam. Untuk lokasi berbeda-beda dan biasanya mbah memilih lokasi yang cukup jauh dari Rumahnya. Bahkan bisa sampai luar kota.
Setelah semua ritual dijalani, setelah tiba saatnya maka pasien akan disuruh mengambil uang hasil penggandaan langsung di Rumah. Pasien pun senang dan Saya juga senang. Dari awal mbah sudah mengatakan, pasien hanya akan membayar jika berhasil. Dan bayaran yang diminta mbah pun secara suka rela, jadi sesuai keikhlasan pasien sendiri. Tapi ada kenyataan buruk dibalik praktik tersebut.
Sistem kerja yang sebenarnya
Sekilas memang tampak lancar saja dan sepertinya ritual penggandaan uang tersebut berjalan seperti yang seharusnya. Tapi sebenarnya ada trik sendiri dari ritual tersebut. Dan semua Orang tentu saja bisa melakukannya. Awalnya ketika pasien datang, mbah akan perkenalan dan ngobrol terlebih dahulu. Mbah menunjukkan sikapnya yang baik serta bijaksana. Tidak menunjukkan sedikit pun sosok yang mata duitan.
Setelah syarat dipenuhi, maka lokasi akan ditentukan. Biasanya mbah sudah mempersiapkan orang ditempat yang sudah ditentukan. Setelah uang dikubur dan pasien pulang, Orang tersebut bertugas untuk mengambil uang tersebut dan membawanya pulang. Saya sendiri sudah pernah melakukan tugas tersebut. Saat melakukannya, penggalian harus dilakukan serapi mungkin. Tidak lupa juga mengganti uang yang diambil dengan daun tertentu. Mungkin sebagai langkah antisipasi jika dibongkar oleh pasien tanpa sepengetahuan mbah.
Setelah ritual kedua, uang akan diberikan dengan jumlah yang sudah digandakan. Uang tersebut diambil dari pasien yang gagal. Dan Orang yang berhasil pun ada kriteria tertentu.
Kriteria untuk menentukan Orang yang berhasil dan Orang yang gagal
Sebelum melakukan ritual tentu saja mbah sudah perkenalan dan ngobrol lama dengan pasien. Sehingga mbah akan mengetahui seluk beluk pasien itu sendiri. Orang-orang yang dibuat berhasil, biasanya orang yang memiliki potensi melakukan ritual lagi. Kedatangan kedua ini, maka Saya sudah tidak lagi mendapat bagian. Hanya dibayar jika mendapatkan tugas tertentu seperti mengambil uang yang ditanam.
Entah bagaimana caranya, mbah bisa memperkirakan kemungkinan Orang akan datang lagi atau tidak. Kebanyakan yang dibuat berhasil akhirnya datang lagi, tapi tidak sedikit yang datang hanya sekali itu saja. Kedatangan kedua ini biasanya membawa uang dengan jumlah yang lebih besar, namun ada juga yang membawa nominal sama bahkan lebih kecil.
Untuk Orang yang gagal, mbah juga punya kriteria sendiri. Biasanya Orang yang sudah terlilit hutang dan sudah tidak punya cara lain untuk mencari solusi. Sedangkan uang yang akan digandakan, adalah uang terakhir sebagai satu-satunya harapan. Ini akan menjadi sasaran empuk untuk digagalkan.
Cara menggagalkan juga unik, yaitu dengan memberikan syarat kedua yang sangat sulit didapatkan bahkan hampir tidak mungkin bisa didapatkan. Ini tentu saja disesuaikan dengan nominal uang yang akan digandakan. Jika dalam jumlah banyak maka akan dipersulit, namun jika jumlahnya sedikit maka syarat yang diajukan sulit tapi masih bisa didapatkan.
Sehingga disini hanya bermain dengan waktu. Semakin banyak pasien masuk, maka akan semakin mampu memberikan pancingan keberhasilan pada pasien yang datang. Lama kerja disini, akhirnya hati Saya terketuk untuk berhenti. Tidak mungkin Saya akan terus seperti ini. Tidak ada keberanian juga untuk menyatakan berhenti, hingga akhirnya Saya nekad membawa kabur uang pasien yang sudah saya gali. Tidak seberapa, tapi itu jadi alasan Saya untuk kabur. Dan tidak lupa Saya menulis pernyataan yang menunjukkan bahwa Saya butuh uang untuk membayar hutang.
Saya pulang kampung dengan cukup banyak tabungan, dan tidak mungkin jika mbah akan mencari Saya. Jelas saja itu adalah tindakan yang sia-sia baginya.
Baca juga: Keadaan Nyata Orang Kena Santet