Punya pacar memang sering diartikan ada kecocokan ketika memiliki banyak kesamaan. Baik itu kesamaan tentang hobi, kehidupan, hingga sifat atau karakter masing-masing. Bahkan jika tidak banyak memiliki kesamaan, sering sekali dicocok-cocokan. Didukung oleh perasaan yang masih sangat besar, banyak yang merasa yakin sudah cocok dan mantap sama pacarnya. Tapi jika belum melalui tahap-tahap ini, jangan merasa Kamu sudah benar-benar cocok dengannya.
1. Menjalani keadaan yang sangat sulit
Kalian pernah mengalami masa sulit dan karena keadaan itu masing-masing diantara kalian bisa saling mengisi. Jika keadaan itu terjadi berulang kali dan itu tidak merubah cara pandang terhadap pasangan menjadi lebih buruk, artinya ada kecocokan. Jika belum melalui itu jangan terlalu yakin, karena kebanyakan Orang sangat sulit menerima pasangan dalam keadaan sulit. Keyakinan kecocokan itu dirasakan karena masih banyaknya kemudahan yang ada dalam kehidupan. Andai saja keyakinan merasa cocok karena kemudahan terus menerus, jika suatu saat dalam keadaan sulit, bisa saja akhirnya punya pemikiran yang berbeda. Seperti merasa tidak cocok padahal sebenarnya itu hanya rasa takut terhadap kesulitan atau tidak ada keinginan untuk bersusah payah.
2. Tahu semua hal tentang pacar
Ketika baru mengetahui sosok pacar sebagian, banyak juga Orang yang berpikir sudah merasa cocok. Padahal belum mengenal secara pasti pacarnya seperti apa. Bukan cuma karakter, kadang dari segi kehidupan masih banyak hal yang masih ditutupi. Ketika Orang sudah merasa cocok karena melihat kebersamaan yang dijalani, jelas salah besar. Karena pacar asyik belum tentu sebenarnya ada kecocokan sebelum tahu semua hal tentang pacar. Ini memang membutuhkan waktu yang panjang, tapi jika sudah benar-benar tahu seluk beluk pacar, baru bisa dikatakan cocok atau tidak. Namun banyak sekali, sebelum itu terjadi rasa bosan terlanjur menghampiri.
3. Cara menyikapi perbedaan
Ketika punya keyakinan ada kecocokan, umumnya hanya melihat persamaan yang ada. Kalau masalah pendapat, pasangan baru masih cenderung saling menghargai. Sehingga ini tidak bisa dijadikan patokan sudah cocok atau belum. Itu hanya bisa dipastikan ketika mulai melihat banyak perbedaan baik itu masalah karakter, hobi, atau pendapat. Ketika terkuak perbedaan tersebut, bagaimana menyikapi perbedaan tersebut. Jika saja tidak ada perdebatan yang berakhir pertengkaran terus-menerus, kemudian bisa menyikapi perbedaan sebagai sesuatu untuk saling melengkapi, baru bisa dikatakan ada kecocokan.
4. Terciptanya sesuatu yang menjadi kebiasaan dan itu tidak tergantikan
Dalam kebersamaan bersama pacar, akhirnya tercipta suatu kebiasaan yang terus berlanjut. Keduanya sering melakukan hal-hal tersebut dan tidak akan tergantikan oleh siapapun. Jika saja mencoba dengan orang lain kesannya tidak akan sama. Sehingga keduanya akan merasa, bahwa hal itu hanya bisa dilakukan bersama pacar. Jadi sampai disini, yang penting bukan aktivitasnya tapi dengan siapa dalam melakukannya. Semakin banyak hal baru tercipta dari kebiasaan keduanya, maka bisa dikatakan keduanya ada kecocokan.