Saya tidak pernah menyangka jika pacar yang Saya jaga dengan baik bisa hamil, padahal Saya tidak pernah melakukan hal yang melebihi batas. Kisah nyata ini berawal ketika Saya bertemu tanpa sengaja dengan Seorang Wanita. Tidak ada pikiran apapun saat itu, apalagi sampai berpikir melakukan pendekatan. Hanya sesuatu yang wajar, Saya kagum dengan kecantikannya. Mungkin dari gelagat saya yang tidak bisa ditutupi, Wanita tersebut sadar bahwa Saya mengagumi kecantikannya.
Entah karena apa Dia mulai menyapa duluan, hingga akhirnya Kami bisa kenal dengan akrab. Sebut saja namanya sinta (nama samaran). Terus terang saja, Saya bukan sosok Pria yang bisa menarik perhatian Wanita. Justru sering mengalami pengalaman di tolak oleh Wanita ketika melakukan pendekatan. Tentu saja Saya heran kenapa Sinta sampai melakukan pendekatan. Padahal dilihat dari penampilan, pergaulan, hingga segalanya, bukan hal sulit bagi sinta untuk membuat banyak Pria mengejarnya. Tapi justru Saya yang dipilih olehnya.
Berawal dari sering bertemu tersebut, Dia menawarkan diri untuk jalan bersama, juga menemani Dia saat liburan. Dia begitu baik dan sangat perhatian. Meskipun bingung, saya tidak bisa menolak kesempatan emas tersebut. Kemanapun Dia pergi, Saya pasti bersedia menemani.
Sinta sering menanyakan tentang kedekatan ini, dan bertanya sebenarnya Saya menganggap Dia sebagai apa. Tentu saja karena kurang percaya diri, Saya tidak berani menjawab dengan tegas. Karena sebenarnya saya juga bingung, Kami ini memiliki hubungan apa. Hingga akhirnya ketika dihadapkan dengan pertanyaan teman, Sinta mengatakan bahwa Saya adalah pacarnya. Bingung bercampur senang juga perasaan lain yang campur aduk membuatku tidak bisa berkata-kata, hingga malam setelahnya Saya tidak bisa tidur dan terus memikirkan hal tersebut.
Tidak bisa menahan diri, Saya kirim pesan pada Dia. Tujuannya untuk mempertanyakan pengakuan Dia tentang status hubungan dihadapan temannya. Sudah dibaca tapi tidak ada jawaban, saya menjadi semakin tidak karuan. Keesokan harinya Saya menanyakan hal tersebut kembali, dan setelah itulah Kami resmi pacaran.
Kebersamaan berjalan seperti layaknya Orang pacaran, cuma Kami masih memiliki batas. Saya tidak ada pikiran aneh-aneh untuk melakukan hal yang melebihi batas, karena terus terang Saya tidak memiliki keberanian. Bisa punya status pacaran sama Dia saja rasanya sudah senang.
Perasaan bahagia Saya semakin bertambah, ketika Sinta mulai mempertanyakan keseriusan. Bagai mimpi, Saya yang cuma biasa biasa saja, diminta untuk melamar sinta. Bukan maksud menolak atau tidak mau, Saya hanya merasa belum siap dalam masalah finansial. Sinta maklum tapi tampak seperti kecewa.
Meski begitu, tidak jadi beban untuk Saya karena Sinta masih bersikap seperti biasanya. Namun ada hal baru yang membuat Saya sedikit penasaran, Sinta sering sekali mengangkat topik tentang seks. Dia sering bercanda dengan hal itu dan kadang berusaha mencari tahu. Bahkan saat saya di Rumahnya, Dia sering menunjukkan hal-hal yang bisa membangkitkan gairah. Dia juga sering menyuruh Saya main ke Rumah ketika sedang tidak ada Orang lain. Meminta ngobrol di kamar dan lain sebagainya. Sempat tergoda memang, tapi Saya terlalu takut untuk melakukannya. Padahal kesempatan untuk itu sangat besar sekali.
Dan setelah itu, tanpa sebab Dia mulai cuek. Dia menunjukkan perubahan sikap dan tidak seperti dulu. Dan akhirnya Dia menyatakan ingin hubungan ini berakhir. Dengan proses seperti Orang pada umumnya, akhirnya Kami benar-benar putus. Tidak terpikir kalau Dia hamil, karena Saya sendiri tidak pernah menyentuhnya. Sebelumnya sempat ada kejadian namun saat itu Saya belum menyadari. Yaitu ketika kita keluar berdua, Saya melihat perut Sinta yang membesar, Saya berkomentar Dia tambah gemuk tapi Dia hanya diam dan tidak merespon. Tidak ada kecurigaan sama sekali.
Hampir satu bulan tidak ada kabar dari Sinta, hingga akhirnya terdengar kabar Sinta akan menikah secara kecil-kecilan. Tanpa di duga, dari orang terdekat Sinta saya mendapat kabar bahwa Sinta hamil diluar nikah. Yang lebih heboh lagi, pihak yang menghamili adalah kerabatnya sendiri. Namun ada sosok Pria yang mau bertanggung jawab meskipun secara biologis bukan ayah dari anak yang dikandung sinta.
Tidak lama setelah menikah, sinta melahirkan. Sampai disini, Saya tidak bisa menganggap keadaan ini bagaimana. Saya adalah Orang yang beruntung atau orang yang sial. Beruntung karena tidak terjebak oleh godaan Sinta, atau sial karena Sinta menikah dengan Orang lain. Tapi yang jelas, Saya selalu berdoa semoga Saya dan sinta bahagia meski harus memilih jalan masing-masing.
Selesai...
Kisah diatas berdasarkan kisah nyata, dialami oleh Andre (nama samaran). Dari kisah ini Kita bisa mendapatkan dua pelajaran. Yang pertama hati-hati, jangan sampai karena kesenangan sesaat akhirnya merusak kebahagiaan di masa depan. Pelajaran kedua, siapapun itu tetap harus menjaga diri. Karena jika pikiran sudah dikuasai nafsu, tidak lagi memandang status atau hubungan. Segala kemungkinan tetap bisa terjadi.
Baca juga: Kisah cinta om dan keponakan sendiri