Bagi Kamu yang belum menikah namun sudah memiliki rencana terhadap masa depan, jelas sekali itu adalah langkah yang bagus. Dari awal Kamu sudah merencanakan dan mempersiapkan masa depan dengan sebaik-baiknya. Mungkin untuk saat-saat ini, persiapan Kamu terkait hal-hal yang umum saja. Dan biasanya, persiapan dari masa muda untuk menyambut masa depan, umumnya diiringi oleh ilusi kehidupan seperti yang diinginkan. Sehingga kebanyakan anak muda, melewatkan pemikiran terhadap hal-hal penting yang suatu saat nanti akan dihadapi.
Bukan bermaksud menakuti, hanya saja mengingatkan saja karena hal-hal berikut ini biasanya luput dari rencana Kamu. Meskipun masih membutuhkan waktu yang lama, sebaiknya tetap diupayakan untuk mempersiapkannya. Jangan hanya karena terburu nafsu yang diselimuti ilusi kebahagiaan, akhirnya terlalu cepat mengambil keputusan. Inilah hal yang mungkin luput dari persiapan Kamu, padahal kedepan itu sangat penting.
1. Hubungan dengan Mertua nanti
Baik Kamu atau pasangan sebaiknya memikirkan juga tentang hubungan dengan mertua masing-masing. Ini sangat penting karena mertua pada dasarnya lebih kolot dari Orang tua sendiri. Apalagi jika karakter mertua, banyak juga yang tidak bisa mengerti. Persiapan untuk menghadapi mertua nanti juga dibutuhkan. Jangan hanya karena sekarang ini menunjukkan kesan baik, pada akhirnya menganggap semua akan baik-baik saja. Sangat banyak kasus perselisihan antara menantu dan mertua. Dan dari sekian banyak kasus tersebut, sebagian memberi pengaruh besar terhadap pernikahan. Hubungan pernikahan jadi terasa tidak bahagia, bahkan ada yang sampai memutuskan untuk bercerai. Jadi, jangan anggap sepele. Mengambil hati mertua itu penting, bukan hanya saat awal saja.
2. Masa pikun Orang Tua
Masa tua Orang tua juga tidak boleh dilupakan. Tidak semua Orang tua bisa menanggung hidup sendiri saat tua nanti. Jadi hal ini juga harus dipersiapkan dengan baik. Jangan merasa santai karena jika itu benar terjadi, bisa menjadi beban tersendiri. Tidak selalu beban secara finansial, kadang beban batin juga bisa dirasakan oleh Kamu nantinya. Jadi pikirkan juga hal itu untuk masa depan yang lebih baik.
3. Kemungkinan bangkrut atau berhenti dari pekerjaan
Kebanyakan Orang yang merasa cukup saat muda, menganggap semua akan stabil bahkan mengalami peningkatan. Biaya menikah dan menjalani hidup beberapa tahun kedepan sudah ada, sehingga setelahnya merasa tenang. Setelahnya dalam menggunakan uang tidak terlalu terkontrol. Yang penting saat ini ada, untuk besok pasti ada. Bahkan tidak sedikit yang justru optimis mengambil pinjaman untuk tujuan konsumsi. Ini tidak salah, tapi jika berpikir kemungkinan terburuk, menakutkan juga. Semua kemungkinan bisa terjadi, misalnya saja usaha bangkrut, menurun karena persaingan, atau karena keadaan harus kehilangan pekerjaan. Jadi selain hati-hati dalam menggunakan uang, sebaiknya hargai juga pekerjaan yang ada. Jangan anggap remeh dan tidak usah aneh-aneh.
4. Jaminan kesehatan dan pendidikan anak nantinya
Menikah itu bukan akhir dari perjuangan, justru menikah adalah awal perjuangan yang lebih berat. Untuk saat ini mungkin tampak semua serba ada, tapi seiring berjalannya waktu Kamu juga tahu kebutuhan semakin meningkat. Bukan hanya karena jumlah tanggungan yang semakin banyak, tapi juga perkembangan jaman. Seiring berjalannya waktu akan banyak hal-hal baru. Dari kebutuhan sekunder bisa berubah menjadi kebutuhan primer. Itu akan terus berkembang tapi sayang, kebanyakan Orang lebih mendahulukan hal itu daripada persiapan pendidikan dan kesehatan anak. Mungkin sistem kesehatan dan pendidikan pemerintah suatu saat akan lebih ringan, tapi untuk penunjang tetap harus dipikirkan demi
masa depan anak.
5. Pergaulan dan pengawasan anak setelah dewasa
Saat ini mungkin Kamu berpikir Orang tua itu kolot. Suatu saat nanti anak Kamu juga akan berpikir demikian. Jadi mulai sekarang jangan malas untuk terus belajar. Tetap ikuti perkembangan meskipun merasa sudah saatnya untuk berpikir dewasa. Mempelajari bukan berarti harus benar-benar masuk dan mengikuti semuanya. Setidaknya tahu seperti apa pergaulan anak dari masa ke masa. Tujuannya agar bisa lebih mengawasi dan mengarahkan anak pada arah yang sesuai.
Baca juga:
11 Ciri cewek berkualitas dan pantas jadi istri idaman
6. Langkah antisipasi pasangan berpaling setelah lama menikah
Ini adalah hal yang sering dilupakan. Karena perubahan keadaan dan pengalaman baru, tidak sedikit yang tergoda dengan perselingkuhan, sosok yang lebih baik dan sebagainya. Jadi pernikahan tidak menjamin hubungan akan aman, justru setelah menikah sangat rentan sekali terjadi perselingkuhan, pengkhianatan dan perpisahan. Ini dikarenakan, hasrat setelah lama menikah tidak seperti saat ini ketika pacaran. Cara pandang dan cara berpikir terhadap pasangan, benar-benar mengalami perubahan yang signifikan. Jika sekarang jauh dari pacar itu susah, dimasa depan belum tentu demikian. Bahkan kadang kepedulian juga tidak terlalu kuat. Untuk itu, tetap jaga hubungan dan persiapan langkah antisipasi untuk hal itu. Tetap jaga penampilan, kemesraan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk hubungan.
Baca juga:
10 Ciri pria yang bisa jadi suami terbaik
Nah, maka dari itu sebaiknya ambil langkah awal sejak dini. Untuk cewek atau cewek, tetap pikirkan segala kemungkinan terburuk. Mengandalkan perasaan itu memang perlu, tapi tanpa logika pada akhirnya memiliki kemungkinan menimbulkan penyesalan atau minimal kehidupan yang lebih sulit dari bayangan sebelumnya. Untuk cewek, memilih cowok mapan itu bukan hal yang perlu tapi hal yang sudah jadi keharusan. Untuk cowok, jangan hanya modal tampang saja, berusahalah untuk memperbaiki kondisi demi masa depan yang lebih mudah.