Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah ini benar-benar sesuai dengan yang dialami oleh Virda (nama samaran). Kisah nyata yang dialami oleh Virda dari Kabupaten Semarang ini, diawali dari perselingkuhan Suami dengan seorang Wanita. Pada awalnya hanya perselingkuhan biasa, namun akhirnya seperti tidak tahu diri, perselingkuhan itu berlanjut dan berjalan di Rumah Virda sendiri. Padahal Rumah itu adalah milik Virda.
Suami dengan selingkuhannya punya anak dan Virda juga ikut mengurusnya. Hingga akhirnya Virda harus kehilangan suami dan juga Rumah sendiri. Berjuang lagi dari awal untuk mendapatkan tempat tinggal tanpa ada sosok Pria yang menemani, parahnya lagi Virda harus terus menerus menyandang status Istri Orang karena tidak ada perceraian. Apa sebabnya hingga Seperti itu, inilah kisah lengkapnya yang diceritakan dan disusun ulang oleh penulis madjongke.com.
...Kamu memang wanita yang tidak tahu diri, Kamu merebut suamiku, dan kini Kamu merebut juga Rumahku. Padahal Aku sudah menganggap anakmu sebagai anakku juga....
Nama Saya Virda, setelah menikah hidup Saya berjalan selayaknya pasangan Suami istri pada umumnya. Namun bedanya, dalam waktu cepat pasangan lain sudah diberi momongan, tapi untuk Saya itu tidak terjadi. Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan Rumah Tangga, Saya tidak bisa memiliki anak. Segala usaha sudah Saya lakukan namun tampaknya sia-sia. Hingga akhirnya Saya memutuskan untuk adopsi anak. Hal itu berjalan cukup lama dan Saya jujur tidak khawatir untuk kedepannya.
Namun takdir berkata lain, Saya mencium gelagat Suami yang berbeda. Saya menduga Dia selingkuh dengan wanita lain. Dugaan Saya benar, suatu ketika Dia ketahuan selingkuh. Bukannya minta maaf Dia justru murka dan terus menyalahkan Saya. Kekerasan fisik hingga batin termasuk hinaan, menjadi kebiasaan bagi Saya.
Hingga akhirnya Suami semakin tidak tahu diri, dengan terang-terangan Dia mengajak selingkuhan ke Rumah. Saya harus bersikap baik karena jika tidak, Suami akan berlaku kasar. Jujur saya hidup penuh dengan tekanan. Saya pernah meminta cerai, namun tentu saja Suami akan melakukan segala cara untuk menolaknya.
Hingga akhirnya Suami memutuskan untuk menikah secara siri dengan selingkuhannya, mau tidak mau Saya harus menerimanya. Bisa dibayangkan kondisi Saya saat itu, bukan hanya sakit hati tapi juga rasa malu yang teramat besar. Suami mungkin merasa bangga dan juga bahagia, tapi kebanggaan itu diatas rasa maluku yang teramat besar. Dan kebahagiaannya juga diatas penderitaan Saya.
Hingga akhirnya Suami dengan selingkuhan tersebut memiliki anak. Karena tinggal bersama tentu saja Aku ikut merawatnya. Setelah dewasa, anak dari selingkuhannya justru lebih dekat dengan Saya. Ini dikarenakan anak angkat Saya juga sangat dekat dengan anak dari selingkuhan Suamiku.
Pada awalnya Saya berusaha kuat, namun akhirnya Saya tidak sanggup lagi. Saya meminta cerai namun bukan hanya ancaman juga kekerasan yang Saya terima, hal-hal yang bersifat mistik juga dilakukan suami untuk mengurungkan niatku. Yang jadi korban tentu saja anak angkat Saya, pernah tiba-tiba sakit dengan keadaan yang sangat parah.
Jujur Saya jadi takut, meskipun niat Saya bercerai untuk mengusir Suami dan selingkuhannya dari Rumah Saya sendiri, tapi hal itu tidak bisa Saya lakukan. Hingga akhirnya Saya harus mengalah, Saya ikut Rumah saudara. Saya yang memilih pergi dari Rumah Saya sendiri. Mencari nafkah dengan cara yang halal dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya Saya bisa membayar Rumah saudara dengan harga persaudaraan.
Sejak Saya tinggal sendiri, anak dari selingkuhan suamiku masih sering datang. Awalnya sering namun seiring pertumbuhan usia, hal itu semakin jarang. Padahal Saya selalu memberi sambutan yang baik dan memperlakukan Dia sebagai anak sendiri.
Jujur hingga saat ini Saya tidak berani menggugat Suami lagi. Hal itu memang mudah, tapi resiko kedepan yang Saya takutkan karena jujur saja Saya hanya wanita biasa. Bagi Saya yang penting untuk saat ini, bisa mencari nafkah untuk bertahan hidup dan mengasihi anak angkat yang sudah Saya anggap sebagai anak sendiri. Untuk selingkuhannya Suamiku, Kamu memang wanita yang tidak tahu diri, Kamu merebut suamiku, dan kini Kamu merebut juga Rumahku. Padahal Aku sudah menganggap anakmu sebagai anakku juga. Jika memang punya hati, carilah Rumah sendiri dan bujuk Suami Kamu untuk mau menceraikanku.
Selesai...
Baca juga
Kisah sedih Wanita yang terlanjur mencintai Suami Orang
Sahabat memaksaku untuk memiliki istrinya
Kisah nyata cinta om dan keponakan sendiri