Untukmu yang pernah menyanyangiku
Tidak terpikirkan sebelumnya untuk menyatakan semua isi hatiku melalui surat ini. Jujur saja Aku terlalu takut sebelumnya. Namun batin ini benar-benar tersika jika Aku harus menahannya seorang diri. Aku tidak ingin semua berakhir secara tidak sempurna, Aku benar-benar berharap Kamu bisa mengetahui semua isi hatiku yang sebenarnya.
Perpisahan ini mungkin merupakan hal termudah bagimu, tapi Kamu tahu bahwa perpisahan ini adalah hal terberat dalam hidupku. Awalnya memang Aku tidak bisa menerima, bahkan dari hatiku jujur sampai saat ini juga masih belum percaya dengan semua yang sudah terjadi. Kamu Orang yang benar-benar Aku sayang, dengan mudahnya mengakhiri hubungan yang sudah Kita jalani selama ini.
Setiap malam tidurku tidak lagi nyenyak, masih selalu mengingat masa-masa indah ketika masih bersamamu. Dan saat bangun pagi, Aku masih merasa semua akan berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Namun sesaat sadar, bahwa itu tidak akan terjadi lagi.
Apakah Kamu masih ingat, ketika Kita baru awal jumpa?. Saat itu Kamu masih sosok Orang asing bagiku. Bahkan tidak ada pikiran Kita akan menjalin cinta hingga selama ini. Hingga akhirnya Kita menjadi dekat, berawal dari canda dan tawa, sikapmu masih menunjukkan peghargaan. Aku benar-benar terpesona dengan sikap yang Kamu tunjukkan. Tapi saat itu, Aku memang belum mencintaimu, tapi Aku sudah merasakan kekaguman terhadap diri Kamu.
Hingga akhirnya Kita benar-benar jadian. Meskipun saat itu belum benar-benar bisa memberikan hati ini untukmu, tapi benih-benih cinta itu mulai Aku rasakan. Hingga setelah lama berjalan, Aku sudah benar-benar sayang sama Kamu. Dan dengan percaya diri, Aku juga merasa bahwa Kamu juga sayang sama Aku.
Apakah Kamu ingat ketika Kita gendong-gendongan, itu adalah pengalaman yang sangat membahagiakan. Aku tidak peduli lagi Kamu siapa, darimana, karena yang jelas saat itu Aku sangat bahagia.
Hari-hari berjalan terasa sangat indah, saat itu Kamu memang menjadi satu-satunya penyemangat dalam hidupku. Memang kadang Kita bertengkar, tapi setelahnya Aku justru semakin sayang sama Kamu. Dan lagi-lagi, sepertinya Aku merasakan bahwa Kamu mengalami hal yang sama.
Dalam bayanganku, Cinta kita tidak akan pernah pudar. Karena saat itu terbukti setiap ada masalah, Kita selalu bisa melaluinya. Namun sayang, setelah sekian lama menjalin hubungan denganmu, Kamu menunjukkan fakta yang sebenarnya. Setelah semua yang Kita alami Kamu dengan mudah pergi meninggalkanku.
Semudah itukah?. Padahal perjalanan Kita sudah sangat panjang. Tapi dengan mudahnya Kamu bisa pergi begitu saja. Pergi meninggalkan luka yang teramat dalam. Segala usaha yang Aku lakukan, semua sia-sia. Seolah keputusan kamu untuk pergi sudah Kamu pikirkan dalam waktu yang sangat lama.
Rasa tidak percaya tentu saja Aku rasakan. Baru kemarin Kita tertawa bersama, saling mengasihi, bahkan tidak ada masalah diantara Kita. Aku menyayangimu seperti biasanya dan Aku kira Kamu juga demikian. Ternyata dugaanku salah, Kamu benar-benar tidak butuh proses untuk berhenti menyayangiku. Terlalu cepatkah?, atau memang sebenarnya rasa sayang itu sudah lama tidak Kamu rasakan?.
Terus terang saja Aku butuh alasan, namun Kamu tidak pernah bisa memberikan kepastiannya. Seolah kamu membiarkan Aku menyimpan rasa penasaran. Apakah Kamu takut Aku benci?, hingga Kamu memilih untuk merahasiakan alasan yang sebenarnya.
Jika memang begitu apa sebenarnya salahku, apakah mencintaimu itu salah?. Atau mungkin selama ini, Aku hanya terlalu percaya diri. Menyerahkan hidup ini untukmu yang sebenarnya tidak mencintaiku. Jujur dari lubuk hati yang terdalam, Aku tidak pernah bisa membencimu. Dan terus terang saja rasa sayang itu masih Aku rasakan. Tapi tentu saja itu tidak berarti bagimu.
Dari diriku hingga semua yang pernah Kita jalani bersama, itu tidak memberikan arti apa-apa bagimu. Mungkin hanya sekedar kisah selingan dalam perjalanan hidup Kamu. Jika memang begitu, Aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi terus terang saja, Aku tetap akan menjadikan kisah cinta Kita sebagai bagian terindah dalam hidupku. Siapapun Kamu saat ini, Kamu pernah mengisi kehidupanku, Kamu pernah menjadi penyemangat dalam hidupku, dan yang pasti Kamu pernah menjadi Orang terpenting bagi hidupku.
Biarkan Aku terluka dan Aku akan berusaha mengobati luka ini sendiri sebagai wujud sayang dan cintaku terhadapmu selama ini. Semoga Kita bisa bahagia dengan pilihan hidup masing-masing. Doakan saja Aku akan baik-baik saja dan kuat dalam menghadapi kenyataan pahit ini.
Amel
Jakarta