Ketika menikah dengan Seorang Pria pilihan, tidak semua Wanita akan mendapatkan hak istimewa untuk tinggal bersama suami di Rumah sendiri. Banyak sekali Wanita yang justru tinggal bersama Mertua. Dan Mertua itu sendiri memiliki banyak karakter, ada yang baik bak malaikat, namun ada juga yang tidak begitu baik dengan menantu. Apalagi jika sebelumnya sempat ada rasa tidak suka pada menantu wanita, biasanya hal itu akan berkelanjutan pada kehidupan sehari-hari. Memang sebagai Menantu sudah seharusnya berbakti kepada Mertua karena secara langsung sudah seperti Orang tua sendiri. Namun karena hal berikut ini, Menantu Wanita bisa merasa seperti pembantu.
1. Mertua menyerahkan segala tugas Rumah pada Menantu
Tidak sedikit mertua yang merasa tugas Rumah wajib dikerjakan oleh menantu dalam segala hal. Sehingga akan banyak tugas yang diberikan kepada menantu. Pada awalnya mungkin dengan permintaan tolong, tapi hal itu terus berlanjut dan menjadi seperti sebuah kewajiban. Menantu seperti merasa bahwa semua hal adalah tugasnya. Dalam hal ini mertua bisa menciptakan perasaan bersalah jika menantu tidak melakukan tugas tugas yang sudah jadi kewajiban tersebut.
2. Mertua yang ngelunjak karena sikap Menantu yang rajin bekerja
Pada awalnya, menantu tampak ringan tangan dan mengerti apa yang seharusnya dilakukan. Bahkan untuk hal yang seharusnya tidak menjadi tugasnya, karena Orang lain tidak ada yang mengerjakan akhirnya dikerjakan oleh menantu. Namun kadang karena sikap menantu yang ringan tangan, membuat Mertua menjadi ngelunjak. Pada akhirnya mertua bahkan anggota keluarga lain, sengaja melakukan pembiaran terhadap tugas tersebut. Maka mau tidak mau, menantu secara tidak langsung dituntut untuk terus mengerjakan tugas yang sebenarnya bukan menjadi kewajibannya.
3. Mertua yang merasa perlu dijadikan prioritas utama
Ada juga mertua yang merasa harus dijadikan prioritas utama. Bukan hanya dari anggota lain tapi juga dari Suami dan Wanita yang menjadi menantu. Sehingga dalam segala hal, harus diutamakan tanpa peduli kondisi menantu. Pada awalnya mungkin tidak bermasalah, tapi jika terus berlanjut juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
4. Rasa tidak puas terhadap apa yang dilakukan menantu
Karena pola pikir yang berbeda, menantu dan mertua memiliki cara pandang yang berbeda adalah hal wajar. Sehingga untuk masalah hasil akhir, sering sekali terjadi pertentangan. Karena hal itu Mertua sering menunjukkan sikap tidak puas terhadap pekerjaan menantu. Cara mengekspresikan juga berbeda-beda, ada yang mengerjakan ulang, menyindir, dan lain sebagainya.
5. Menganggap menantu hanya numpang
Ada juga mertua yang berpikir demikian. Menantu tidak dianggap anak sendiri dan cenderung dibedakan dari yang lain. Sering sekali menjadi pihak yang disudutkan sehingga sangat terlihat jelas kesan bahwa menantu seperti Orang lain. Dalam hal ini tidak menunjukkan bahwa menantu juga punya hak untuk disayangi.
6. Menyindir menantu jika sedang istirahat
Menantu setelah mengerjakan pekerjaan rumah, punya rasa lelah adalah hal yang wajar. Sehingga kadang perlu waktu untuk istirahat sejenak. Namun karena hal itu, mertua sering sekali menyindir menantu. Misalnya saja hanya mengungkapkan "Siang-siang gini enak ya tiduran, tapi kerjaan kok belum beres". Wah wah, kalau sampai seperti ini, wajar saja menantu bisa merasa seperti pembantu.
7. Mertua yang suka mengeluh terhadap harga bahan pokok yang terus naik
Meskipun pihak Suami yang memberi kontribusi untuk kebutuhan Rumah tangga, tapi Mertua mengeluh terhadap hal itu juga tidak baik. Apalagi jika Mertua merasa menyokong dana terbesar untuk kebutuhan Rumah tangga. Jika ini terjadi sering sekali, maka menantu bisa merasa bahwa Dirinya perlu melakukan hal lebih agar merasa lega saat menggunakannya.
8. Menganggap Rumah dan segala aset adalah milik sendiri
Mungkin ada yang pernah mengalami, tidak diperbolehkan untuk bebas menggunakan barang didalam Rumah. Ada syarat wajib yaitu izin terlebih dahulu sebelum menggunakan. Jika langsung menggunakan tanpa izin, mendapat peringatan dengan alasan yang berbeda. Bahkan kadang ketika menggunakan dan tidak kunjung mengembalikan ke tempat semula, bisa jadi sasaran keegoisan mertua.
9. Mertua yang tidak menerima masukan dari menantu
Menantu punya pendapat itu sebenarnya adalah hal yang umum. Namun kadang mertua merasa menantu tidak punya hak untuk memberikan pendapat. Semua harus sesuai dengan keinginan mertua. Sehingga menantu tidak merasa punya posisi yang bagus di Rumah tersebut. Terkesan seperti pembantu karena semua harus menurut sesuai keinginan Mertua.
10. Suami yang sama-sama tidak ingin membantu tugas Istri
Banyak sekali kok Suami yang merasa sudah mencari uang, kemudian tidak punya kesadaran untuk membantu tugas istri yang menumpuk. Bahkan ada juga Suami pengangguran yang tidak sadar akan hal itu. Justru sering santai dan memilih untuk terus asyik dengan hobinya. Ya mentang-mentang tinggal bersama Orang tua, tidak selayaknya harus begitu.