".... Entah sengaja atau tidak, Ibu mertua sering sekali tidak mengunci pintu kamar mandi. Dan dilain kesempatan, Mertua jika sedang mandi sering sekali lupa membawa handuk hingga...."
Mertua layaknya seperti Orang tua sendiri bagi menantunya. Namun ternyata banyak yang menyalahi kodrat yang seharusnya dari status tersebut, misalnya saja ada cinta terlarang didalamnya. Dari berita yang muncul di berbagai media saja, sudah banyak kasus seperti itu. Bahkan ada juga yang secara terang-terangan menceritakan kisah tersebut kepada penulis.
(1) Seperti yang dialami oleh Yati, nama samaran tentunya. Wanita yang tinggal di salah satu kampung di Kabupaten di jawa tengah, pernah melakukan perselingkuhan dengan Mertua sendiri. Berikut kisah lengkapnya yang sudah madjongke susun ulang agar mudah dipahami.
Saya hanyalah wanita biasa. Menikah dengan Pria yang biasa-biasa saja. Saat itu Saya sudah punya anak satu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suami Saya sering sekali pergi merantau. Bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta atau kadang Kota lain. Wajar saja Suami jarang pulang. Pada awalnya tiga bulan sekali pulang, namun seiring berjalannya waktu, semakin jarang Suami pulang kampung untuk menengok Keluarga.
Di Rumah, Saya bekerja serabutan untuk menyambung hidup. Karena jika Suami tidak pulang, maka uang juga tidak akan Saya terima. Sehingga kedepan untuk memenuhi kebutuhan hidup harus mencari sendiri, itupun masih kurang. Bahkan kadang harus meminta bantuan Mertua yang Rumahnya tidak jauh dari Rumah Saya. Bapak dan Ibu mertua begitu baik hingga sering sekali datang membawakan makanan bahkan uang untuk memenuhi kebutuhan Saya dan juga anak.
Saya seperti menjadi ketergantungan, karena Saya sendiri tidak bisa selalu dapat kerjaan dari para tetangga. Awalnya tidak ada pikiran aneh-aneh, karena hal wajar jika Saya sering meminta Mertua untuk datang membantu membenarkan genting bocor, atau hal lain yang tidak bisa Saya lakukan sendiri.
Saya pun awalnya sangat santai dan cuek dengan semua hal. Saya sudah benar-benar merasa terbiasa. Kalau mandi pun sudah hal biasa jika Mertua lewat atau cuci tangan disamping Saya. Hingga suatu saat, ketika hujan deras bapak Mertua tidak pulang. Belum sempat pulang sudah terlanjur hujan. Anak Saya sudah tidur dan saat itu cuma ngobrol berdua. Hingga larut malam hujan tidak reda. Akhirnya Bapak mertua terpaksa tidur disitu, dengan ranjang terpisah tentunya.
Saya sudah terlelap tidur, dan tiba-tiba merasa ada yang melakukan sesuatu pada Saya. Saya terbangun dan Bapak sudah melakukan hal yang seharusnya dilakukan Suami. Seperti terhipnotis, Saya tidak berani melawan atau memberontak. Saya membiarkan itu tetap terjadi. Hingga akhirnya hal itu menjadi kebiasaan. Bapak sering tidur di Rumah dan Saya merasa Dia seperti Suami Saya.
Ibu mertua tentu saja tidak curiga, apalagi cucu dijadikan alasan. Memang pada kenyataannya, bapak mertua begitu baik sama Anak saya yang tentu saja statusnya adalah cucunya. Sering bermain berdua antara cucu dan kakek membuat Ibu mertua menganggap Suaminya tidur di Rumah menantu adalah hal wajar.
Hal itu berlangsung hanya beberapa bulan. Hingga akhirnya Ibu mertua mengetahui hal itu. Ceritanya terlalu panjang kenapa hal itu bisa ketahuan. Yang jelas sangat memalukan. Karena kejadian itu tentu saja Ibu mertua benar-benar membenci Saya. Namun kisah itu tidak sampai pada Suami Saya. Sejak saat itu, Mertua benar-benar lepas tangan. Saya semakin susah dan Ibu mertua menjadi sangat membenci Saya. Kami tidak pernah lagi bisa memperbaiki hubungan tersebut. Namun semua kisah itu tetap rapi hingga saat ini, Ibu mertua bisa mencari kesalahan lain sebagai tameng dan orang lain maklum dengan hal itu. Mereka berpikir hubungan tidak baik Kami dikarenakan masalah lain dan itu tidak seberat dengan fakta yang sebenarnya terjadi.
(2) Lain lagi dengan kisah Agus, nama samaran juga. Pria yang berasal dari salah satu Kota di Jawa Tengah ini juga pernah berbagi kisahnya kepada penulis. Namun dalam kisahnya ada perbedaan dari yang pertama. Berikut kisahnya yang madjongke tulis ulang melalui pengakuan secara langsung.
Saya menikah dengan Wanita dan hingga kini belum memiliki anak. Saya punya Ibu mertua yang memang sangat baik sama Saya. Usia Ibu Mertua saya masih muda karena dulu menikah dan memiliki anak pada usia muda. Selain itu Istri Saya juga memiliki usia dibawah Saya yang cukup jauh. Bisa dikatakan selisih umur tidak terlalu jauh antara Saya dengan Mertua.
Bertahun-tahun membina Rumah Tangga dengan Istri, kebaikan Mertua sudah tidak terhitung lagi. Sebagai ucapan terima kasih tentu saja Saya sering melakukan hal yang disuruh mertua. Dari hal penting seperti mengantar pergi hingga hal sepele seperti mengantar ke kamar mandi. Kebetulan kamar mandi berada di luar Rumah, sehingga karena alasan takut Mertua sering meminta untuk diantar.
Entah sengaja atau tidak, mertua sering sekali tidak mengunci pintu kamar mandi. Dan dilain kesempatan, Mertua jika sedang mandi sering sekali lupa membawa handuk hingga menyuruh Saya mengambilkan ketika Dia selesai mandi. Maka jadi makanan sehari-hari jika Saya sering melihatnya dalam posisi mandi. Mertua sepertinya cuek dengan hal itu. Pada suatu ketika Mertua sengaja menunjukkan yang berharga dan mengatakan pada Saya "Ini lho gus, gak apa-apa". Namun Saya bersikap diam dan tidak memberikan respon apa-apa.
Hingga suatu saat Saya libur kerja dan Istri berangkat kerja. Awalnya Mertua mengaku ingin meminjam salah satu baju milik Istri Saya. Sibuk mencari dan mencari yang cocok, Mertua dengan gaya menggoda meminta Saya untuk memberi pendapat. Satu per satu baju di coba. Dan ketika menemukan yang cocok Dia tiduran di kasur istri Saya. Dia memberi isyarat kepada Saya untuk menyusulnya. Dan tentu bisa diketahui apa yang terjadi.
Singkat cerita semua ketahuan oleh Istri dan akhirnya Saya bercerai. Ini memang kisah hitam dalam hidup Saya. Hingga kini Saya belum punya keturunan. Mungkin ini akibat dari dosa yang pernah Saya lakukan.
Selesai.
Baca juga:
Cerita nyata cinta om dan keponakan sendiri
Kisah nyata dijual suami untuk bertahan hidup
Itulah kisah perselingkuhan antara menantu dan mertua. Semoga Kita bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Dan bagi yang pernah mengalami kisah seperti itu, semoga tidak akan terulang kembali. Bisa memperbaiki hubungan dan benar-benar menyesal dengan semua yang sudah terjadi.