Sudah bukan hal yang asing jika pacaran itu wajib berkirim pesan setiap hari untuk setiap jamnya. Ini akan terjadi dalam awal hubungan. Ada sensasi kebahagiaan ketika semua berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya tertanam dalam pikiran bahwa chatting adalah hal yang wajib dilakukan. Hingga akhirnya karena sudah jadi kebiasaan, menganggap chatting sebagai sebuah kebutuhan yang tetap harus dilakukan. Tapi tahukah Kamu kalau chatting sudah jadi kebutuhan, akan muncul dampak buruk dari hal itu. Berikut dampak buruk jika chatting sudah jadi kebutuhan dalam pacaran.
1. Tanpa chatting perhatian dalam bentuk lain tidak begitu terasa
Jika saja sudah lama menjalani hubungan, chatting menjadi lebih jarang dari sebelumnya. Bagi yang sudah menganggap chatting sebagai kebutuhan, tentu saja sering sekali saling memberikan perhatian dalam bentuk pesan singkat. Ketika hal itu jarang terjadi, perhatian dalam bentuk lain justru tidak begitu dianggap sebagai sesuatu yang berharga. Justru tanpa ada perhatian dalam bentuk pesan singkat, pasangan sering sekali dianggap tidak perhatian.
2. Bosan chatting sering dianggap bosan sama pasangan juga
Chatting sudah jarang, itu bisa terjadi karena banyak hal sama yang dilakukan berulang kali hingga menciptakan kesan tidak menarik lagi. Selain itu banyaknya pertanyaan dan hal lain membuat aktivitas chatting menjadi membosankan. Apalagi salah satu pihak sering sekali memberikan respon yang tidak begitu bagus. Dan yang paling pasti sudah semua hal habis dibahas pada waktu sebelumnya. Hingga akhirnya untuk sekedar chatting sangat membosankan. Banyak yang merasa ketika bosan chatting sama pasangan, dianggap bosan juga dalam menjalani hubungan. Padahal tidak selalu begitu, tapi karena hal itu sudah tertanam dalam pikiran akhirnya memberi pengaruh juga terhadap hasrat menjalin hubungan dengan pasangan sendiri.
3. Munculnya kecurigaan jika ada pesan yang dianggap berbeda dari kebiasaan
Curiga karena tahu pacar pergi dengan Orang lain itu adalah hal biasa, tapi jika sudah menjadikan chatting sebagai kebutuhan. Ada sesuatu yang berjalan menjadi kebiasaan, ketika ada hal yang keluar dari kebiasaan maka akan menciptakan kecurigaan tanpa dasar. Lucunya lagi banyak yang merasa yakin bahwa kecurigaan itu adalah sesuatu yang benar.
4. Setelah menjalin hubungan lama terasa tidak sempurna
Sudah jarang chatting membuat hubungan terasa seperti ada sesuatu yang hilang. Akan menganggap hubungan sudah tidak sempurna seperti dulu ketika pacar sudah malas chatting sama Kamu. Hal ini terjadi karena ada kebiasaan yang perlahan menghilang. Jika Kamu menjadikan chatting sebagai satu-satunya hiburan, maka Kamu tidak akan kuat menghadapi hal itu. Hingga akhirnya memilih untuk mencari lawan chatting lain untuk menutupi perasaan tidak sempurna tersebut.
5. Menganggap chatting adalah tolak ukur dalam keseriusan
Jika sudah jarang chatting ada juga yang berpikir bahwa pasangan sudah tidak lagi serius. Jadi keseriusan itu sering diukur dari sering tidaknya chatting sama pacar. Padahal bisa saja meskipun jarang chatting, dalam dunia sesungguhnya sudah berusaha mewujudkan hal-hal untuk kepentingan bersama.
6. Merasa kesepian saat chatting sudah menjadi jarang dilakukan
Banyak yang merasa, punya pacar tapi seperti tidak punya pacar. Ini terjadi karena sudah jarang memberi kabar atau saling menyapa setiap harinya. Sehingga banyak yang merasa hubungan hanya berjalan sebagai status saja. Padahal sebelum Orang bisa chatting, hubungan tetap bahagia meskipun tidak setiap hari berkirim pesan. Jadi rasa kesepian itu muncul karena kebiasaan yang sudah dibangun sejak awal menciptakan kesan sebagai sebuah kebutuhan.