Berdebat dengan pasangan dalam tanda kutip bertengkar secara lisan memang hal yang sulit untuk dihindari. Untuk setiap pasangan mengalami perbedaan. Ada yang cuma sebentar, namun ada juga yang lebih dari 5 menit. Jika saja Kamu dengan pasangan berdebat atau bertengkar secara lisan lebih dari 5 menit, sebenarnya Kalian memiliki banyak kesamaan. Ada beberapa hal yang sama-sama Kalian alami. Dan inilah hal-hal yang sebenarnya Kalian alami ketika
berdebat lebih dari 5 menit dengan pasangan.
1. Sama-sama ingin pasangan yang mengaku salah
Sebenarnya Kalian sama-sama punya keinginan untuk membuat pasangan mengaku bersalah. Sehingga berbagai argumen akan dikeluarkan untuk mematahkan omongan pasangan. Karena secara subyektif, Kamu merasa benar. Kalaupun Kamu yang salah, itu ada kesalahan pasangan yang menjadi alasannya. Sehingga meskipun sedang dalam posisi salah, Kalian sama-sama mempertahankan pendapat masing-masing.
2. Ada perasaan tidak terima yang amat besar oleh omongan pasangan
Entah itu tuduhan atau umpatan, telah membuat Kamu merasa tidak terima. Ada perasaan tersinggung yang amat dalam dengan omongan pasangan. Kamu berniat melakukan hal yang sama untuk melakukan pembalasan, tapi dilain sisi pasangan sebenarnya memiliki pemikiran yang sama.
3. Belum merasa puas jika masih menahan apa yang ingin dikeluarkan
Sebenarnya banyak omongan yang ingin Kamu sampaikan, dan akan sangat mengganjal dalam hati Kamu jika masih ada yang ditahan. Sehingga keinginan Kamu atau keinginan Dia, sama-sama ingin mengeluarkan unek-unek yang ada. Karena hal ini didasari keegoisan, Kamu akan merasa bahwa pasanganlah yang tidak peduli dengan kondisi Kamu. Sebaliknya pasangan juga berpikir seperti itu.
4. Kalian sama-sama merasa kalau pasangan tidak benar-benar memahami apa yang dikatakan
Kamu sudah mengatakan beberapa kali, tapi seolah pasangan tidak bisa mengerti apa yang sudah disampaikan. Sehingga ada keinginan untuk terus mengulang omongan yang sama. Dan inilah yang memicu perdebatan dalam waktu panjang. Apapun posisinya, keadaan bisa berubah-ubah tergantung kondisinya.
5. Sebenarnya tidak ingin terlalu lama, tapi tidak ingin mengakhiri dengan kekalahan
Sebenarnya juga sudah emosi, ada keinginan untuk mengekspresikan emosi tersebut dengan tindakan. Namun saat itu terjadi, keinginan untuk bisa menahan diri dan ingin mengakhiri perdebatan itu. Tapi sayangnya saat ingin mengakhiri, tidak mau jika mengakhiri dengan kekalahan. Sehingga ingin berusaha menang dulu baru perdebatan ini berakhir.
Memang dalam hubungan itu wajar ada perdebatan, namun sebaiknya jangan berlarut-larut hingga menjadi dendam. Sebaiknya jadikan ini sebagai bumbu dan pelajaran untuk membuat hubungan lebih baik kedepannya.