Perbandingan antara "saling mengenal seluk beluk baru kemudian pacaran" dengan "pacaran dulu baru saling mengenal seluk beluk masing-masing". Mengenal baik baru pacaran sering dilakukan oleh Mereka yang selektif. Keduanya saling memperkenalkan diri dan kemudian menunjukkan kelebihan dan juga kekurangan masing-masing. Proses ini sangat membutuhkan waktu lama jika keduanya dari awal memang niat pacaran. Namun keadaan ini sering terjadi secara tidak sengaja. Cinta dengan teman kerja, sahabat jadi cinta, atau pacaran karena keduanya sudah saling mengenal sejak lama. Jadi keduanya sama-sama tahu seluk beluk masing-masing baru kemudian pacaran.
Sedangkan langsung pacaran, biasanya diawali dengan perkenalan, merasa tertarik kemudian langsung memutuskan untuk pacaran. Proses mengenal lebih jauh itu terjadi sambil jalan. Sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing setelah lama menjalani hubungan. Perkenalan sejak awal memang didasari oleh rasa ketertarikan dan hal-hal yang nanti mungkin akan jadi masalah, belum begitu dipikirkan. Maka status pacaran itu digunakan untuk bisa leluasa mencari tahu sosok pacar yang sebenarnya.
Dari kedua kondisi tersebut pada akhirnya menciptakan perbandingan. Lebih jelasnya inilah perbandingan antara "mengenal baik baru kemudian pacaran" dengan "pacaran dulu baru saling mengenal".
A. Mengenal baik baru kemudian pacaran
1. Ini lebih cocok dilakukan oleh Mereka yang memiliki kualitas diri bagus. Memang memiliki kelayakan untuk dipilih sebagai pasangan. Sehingga dalam urusan pencarian juga sangat hati-hati agar benar-benar bisa menjalani sesuai yang diharapkan. Dengan mengenal lebih dulu seluk beluk masing-masing, keduanya tidak akan salah pilih dalam menentukan pasangan. Jadi hubungan akan baru terjadi ketika sama-sama cocok dan menerima segala kelebihan dan juga kekurangan.
2. Proses yang sebenarnya baik karena bisa menghindarkan diri dari segala bentuk penipuan dan sandiwara. Bisa memutuskan dengan sebaik-baiknya oleh pertimbangan yang sangat matang. Meskipun ada yang bisa berubah suatu saat nanti tapi setidaknya potensi itu bisa dilihat dari awal. Keduanya bisa benar-benar memahami karakter pasangan masing-masing nantinya.
3. Setelah menjalani hubungan tidak akan banyak kejutan. Semua sudah diketahui sejak awal sehingga segala kemungkinan yang akan memicu munculnya fakta baru, itu tidak begitu mengagetkan. Entah baik atau buruk sudah berusaha dipahami ketika proses saling mengenal. Misalnya saja Kamu punya sahabat yang sudah bersama selama bertahun-tahun, dan mulai saat ini Kalian memutuskan untuk pacaran. Tentu sudah mengenal Dia dengan baik dan kecil kemungkinan Kamu akan merasakan perbedaan yang signifikan darinya.
4. Jika memang ada kekurangan, hal itu bisa diterima karena pertimbangan dan juga perbandingan dengan kelebihan yang ada. Benar-benar akan maklum karena hal itu sudah dianggap biasa saja. Tidak merugikan dan sepertinya itu bukan masalah yang besar karena dampaknya tidak begitu terasa.
5. Perasaan tercipta karena kenyamanan dan kecocokan. Komunikasi yang memang sudah lama nyambung dan keduanya merasa nyaman. Tanpa adanya hal itu, sama saja seperti pacaran dulu baru mengenal dengan baik. Maka tanpa kenyamanan dan kecocokan, keduanya sulit untuk menciptakan perasaan sayang.
B. Pacaran dulu baru saling mengenal
1. Proses yang satu ini lebih cocok dipilih oleh Mereka yang sedang dalam proses perbaikan. Bisa juga untuk Mereka yang memiliki kondisi kurang bagus juga masa lalu yang buruk. Karena belum ada penilaian negatif dari calon pasangan. Karena jika mengenal baik lebih dulu, Orang-orang dengan kondisi yang kurang bagus atau masa lalu yang buruk, sering sekali terdapat banyak rahasia bahkan kebohongan. Kecuali keduanya sama-sama memiliki keadaan yang sama atau mau menerima kekurangan yang ada. Namun jika posisi tidak seimbang, biasanya yang memiliki kondisi buruk atau punya masa lalu yang buruk, akan menunjukkan kesan yang tidak semestinya.
2. Proses ini sebenarnya tidak begitu buruk, namun sering sekali dimanfaatkan oleh Mereka yang suka dengan kebohongan dan sandiwara. Menunjukkan kesan awal yang baik, keadaan yang tidak seperti fakta sebenarnya, hingga kadang sikap pura-pura untuk menutupi tujuan yang sebenarnya.
3. Peluang untuk menemukan fakta baru akan semakin banyak. Bahkan bisa saja fakta baru tersebut sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali. Tidak selalu buruk, karena fakta tentang kebaikan juga bisa Kamu ketahui pada akhirnya. Misalnya saja ternyata Dia punya kebiasaan buruk dalam pertemanan, atau ternyata Dia punya sisi baik yang sebenarnya mengagumkan.
4. Ketika mengetahui kekurangan, meskipun sebenarnya dalam hati terdalam tidak bisa menerimanya, namun umumnya hal itu dikalahkan oleh perasaan sayang yang sudah terlanjur kuat. Meskipun ada perasaan kecewa tapi tidak bisa meninggalkan begitu saja karena terlanjur sayang.
5. Perasaan tercipta lebih banyak dikarenakan rasa ketertarikan dan juga rasa penasaran. Jadi keduanya masih memiliki ekspektasi yang kadang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.