Ketika Kamu bosan sama pacar atau sudah merasa tidak cocok dan punya keinginan untuk putus, dengan pertimbangan yang bijak tentu saja Kamu punya keinginan untuk memutuskan hubungan tapi semua bisa berakhir dengan baik. Dia tidak akan terus mengejar apalagi berusaha mempertahankannya. Atau yang lebih buruk, Dia berusaha menyakiti dirinya sendiri.
Padahal selama menjalani hubungan ini, Kamu tahu hubungan tidak akan bisa dilanjutkan lagi. Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya dan untuk jangka panjang, juga tidak baik jika tetap dijalani. Ketika Kamu sudah punya pemikiran seperti itu, kesalahan terbesar justru bersikap sesuai apa yang Kamu rasakan. Ini benar-benar akan menjadi kesalahan karena Dia cenderung akan lebih memiliki perasaan yang kuat sama Kamu. Ketika Kamu justru mengabaikan, Dia justru akan semakin penasaran. Sehingga meskipun kamu sudah punya tekad kuat untuk memutuskan hubungan sama Dia, pada akhirnya Dia tidak terima dan terus mengejar Kamu. Setidaknya Dia akan benar-benar penasaran dengan penyebab yang menjadi dugaannya. Untuk itu Kamu perlu persiapan untuk memutuskannya.
1. Menunjukkan kesan seolah Kamu yang mengejar Dia
Memang ketika hasrat sudah berkurang, tidak ada keinginan untuk melanjutkan hubungan, dan juga punya pikiran untuk
putus dengan pacar, Kamu sering sekali malas untuk melakukan hal yang sifatnya seperti berjuang untuknya. Justru dengan hal itu akan membuat pacar semakin merasa aman dan hasrat Dia berkurang sama Kamu. Maka yang harus Kamu lakukan adalah menunjukkan kesan seolah kamu mengejar Dia. Yakin saja ketika Kamu menunjukkan kesan itu, Dia akan terkesan tidak butuh dan menggampangkan sesuatu apapun yang menjadi keinginan Kamu. Dia merasa aman dan sering sekali lupa diri dengan keadaan itu.
2. Tingkatkan rasa gengsi Dia
Bagaimana caranya?. Tentunya Kamu harus membiasakan mengagung-agungkan Dia. Biasakan menanyakan sesuatu secara berulang kali ketika Kamu belum mendapatkan jawaban. Dan tentu saja yang paling penting, sering-sering menunjukkan sesuatu yang seolah menjadi harapan Kamu dengannya. Dan jika saja Kamu bertengkar, sering sering memberikan ancaman namun setelah semua berakhir Kamu tarik sendiri ancaman yang sudah Kamu berikan. Dalam pikirannya, akan tertanam bahwa keadaan akan baik-baik saja meskipun Kamu memberikan ancaman yang bermacam-macam. Hal ini akan berguna ketika Kamu memberikan tantangan untuk putus, Dia bisa gengsi jika harus menolak. Dan setelah semua setuju, Dia juga akan merasa gengsi untuk menarik kata-katanya. Dia hanya akan diam dan berharap Kamu yang menghubungi Dia duluan.
3. Selalu menuruti apa yang Dia minta
Jika Dia minta sesuatu, Kamu harus berusaha menuruti permintaannya. Semakin lama ini akan menjadikan Dia sebagai sosok yang egois. Dia akan mudah tidak terima dengan apa yang kamu lakukan. Selalu dianggap kurang. Pada akhirnya Dia akan merasakan kekecewaan terus menerus karena pikirannya sendiri. Sehingga dengan mudah baginya merasa bosan dan kehilangan hasrat untuk melanjutkan hubungan sama Kamu.
4. Pancing emosi agar Dia dikuasai oleh egonya sendiri
Sering-sering saja membuat Dia emosi sehingga Dia akan mengambil keputusan karena ego Dia sendiri. Dia tidak akan bisa bersikap bijak dan merasa kalau menjalin hubungan dengan Kamu itu terasa tidak nyaman. Semakin sering Dia merasa kesal karena sikap Kamu, Dia akan semakin merasa tidak betah untuk lama-lama menjalin hubungan sama Kamu.
5. Berikan kebebasan agar Dia punya peluang untuk dekat dengan yang lain
Jangan lagi suka meminjam perangkat elektroniknya. Seolah Kamu membiarkan hal itu karena menghargai Dia. Dia akan merasa aman sehingga merasa bebas untuk berkomunikasi dan menjalin kedekatan dengan siapa saja. Dan saat Dia ada indikasi sudah memiliki kedekatan dengan yang lain, saat itulah Kamu punya kesempatan untuk putus dengan Dia.
6. Jangan berinovasi, lakukan kebersamaan yang monoton setiap pertemuan
Sesuatu yang terjadi secara berulang kali sering sekali menciptakan rasa bosan lebih cepat. Tentunya dalam menjalin kebersamaan, Kamu tidak perlu kreatif untuk membuat suasana menyenangkan. lakukan rutinitas yang sering kalian lakukan dan jangan memberikan peningkatan untuk masalah yang positif. Justru kalau bisa kebersamaan itu dilakukan semembosankan mungkin hingga terasa hambar.
7. Kirim pesan sebanyak-banyaknya dan jadilah sosok yang posesif
Meskipun Kamu memberikan kebebasan, tapi sebaiknya ketika Dia tidak ada potensi sedang bersama yang lain, Kamu sering mengirim pesan berulang kali sebanyak-banyaknya agar Dia merasa risih. Jadi disini, sebenarnya Kamu tahu Dia sedang sibuk atau sedang dirumah. Kamu bisa menunjukkan kesan seolah tidak percaya dengan dirinya. Tapi kebalkannya, ketika Dia ada indikasi sedang pergi bersama Orang lain Kamu melakukan pembiaran.
Ketika Kamu sukses melakukan cara diatas, kemungkinan besar pacar akan mudah sekali untuk diputuskan. Dia tidak akan merasa keberatan karena rasa gangsi dan juga hasrat Dia yang semakin berkurang. Jangan takut tidak menjadi mantan terindah, karena justru dengan itu suatu saat Dia akan sadar bahwa Kamu adalah sosok terbaik untuknya. Justru dengan berakhirnya hubungan, Dia yang akan merasa sudah mencampakkan Kamu. Tapi jika karena tindakan Kamu itu Dia justru mengimbangi dan tetap berusaha menjadi pasangan terbaik, mungkin keinginan Kamu putus itu salah besar. Karena sebenarnya Dialah sosok sesuai yang Kamu butuhkan.